RSS

FADHILAH BERDO'A


Keutamaan-Keutamaan Berdo'a
Ada beberapa Keutamaan-Keutamaan Berdo'a yang harus kita ketahui agar kita bisa lebih sering berdo'a untuk meminta pertolongan dan memohon petunjuk dari Allah swt.

Adapun Keutamaan-Keutamaan Berdo'a di antaranya adalah :
  1. Do'a merupakan ibadah dan sebuah ketaatan atas perintah Allah. Allah ber firman: Dan Tuhanmu berfirman: Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Kaperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina. (al Mukmin: 60). Di dalam sebuah hadits disebutkan: Dari an-Nu'man bin Basyir berkata, bahwa Rasulallah bersabda: Do'a adalah ibadah.
  2. Merupakan perbuatan yang paling mulia dan dicintai oleh Allah. Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: Tidak ada sesaatu yang lebih mulia di sisi Allah dari do'a
  3. Do'a menghalangi kemurkahan Allah. Karena orang yang tidak berdo'a kepada Allah, Allah akan marah kepadanya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulallah,
    Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah padanya. 
  4. Do'a menunjukkkan kecerdasan dan kekuatan batin seseorang. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Selemah-lemahnya manusia adalah orang lemah (jarang) berdo'a dan sebakhilbakhilnya manusia adalah orang yang bakhil dalam mengucapkan salam
  5. Do'a bisa mencegah bencana yang belum terjadi dan menghilangkannya bila sudah terjadi. Rasulullah bersabda: Tidak ada yang bisa menolak al Qadar (takdir) itu kecuali do'a.
  6. Do'a menjadi perekat tali cinta dan kasih sayang sesama mukmin. Karena seseorang yang mendo'akan saudaranya yang lain yang jauh, maka akan dikabulkan. Allah ber_rman: Sesnngguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, Allah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (Maryam: 96). Dan sudah disepakati bahwa do'a termasuk dalam iman dan amal shalih.
  7. Berdo'a merupakan sifat orang-orang muttaqin. Allah berfirman: Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) mereka berdo'a: Ya Tahan kami, beri ampuniah kami dan saudarasaudara Kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau menjadikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (al Hasyr: 10). Dan juga merupakan sifat para Nabi-nabi terdahulu, kalau mendapatkan permasalahan mereka segera berdo'a kepada Allah, sebagaiamana yang diceritakan oleh Allah dalam firmanNya:
    "Maka Kami perkenankan do'anya, dan Kami menganugerahkan Yahya kepadanya. Dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas, dan mereka adalah
    orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (al Anbiya: 90).
  8. Do'a menjadikan seseorang tsabat (teguh/kokoh) dalam menghadapi musuh dan sarana untuk mendapatkan pertolongan. Sebagaimana kisah Thalut dengan pasukan seadanya mampu mengalahkan Jalut dengan bala tentaranya. Allah ber_rman: Tatkala Jalut don tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a. "Ya Tuhan kami, berilah kesabaran pada diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang Kafrr. (al-Baqarah: 250).
  9. Do'a sebagai pelarian dan tumpuan harapan orang-prang yang teraniaya. Seperti yang di contohkan oleh Nabi-nabi terdahulu ketika dimusuhi oleh kaumnya, bahkan akan dibunuh dan dianiaya. Mereka berdo'a kepada Allah. Seperti yang diceritakan oleh Allah tentang Nabi Nuh. Sebelum mereka (kaum musyrikin Quraisy), kaum Nuh telah mendustakan (Nuh). Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan) "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman." Maka dia mengadu kepada Tuhannya "bahwasannya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah aku. (al Qamar: 9-10). Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Adam sebelumnya, jaga oleh Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, Nabi Musa dan Nabi Muhammad
Sekian postingan kali ini dalam menjelaskan tentang Keutamaan-Keutamaan Berdo'a semoga bermanfaat.

Waktu Yang Mustajab Untuk Berdo’a

Rudiharto
Do'a

Berdo’a adalah sebuah permintaan kepada Allah SWT untuk sesuatu yang kita inginkan atau pun dibutuhkan. Dan waktu-waktu untuk berdo’a itu memang kapan pun, tetapi waktu yang mustajab untuk berdo’a antaradhiyallahu ‘alaihi wa sallam lain:
1. Antaradhiyallahu ‘alaihi wa sallam adzan dan iqamah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, Nabi SAW bersabda, “Do’a tidak mungkin tertolak adalah ketika antaradhiyallahu ‘alaihi wa sallam adzan dan iqamah.” (HR At Tirmidzi, hadits hasan shahih)



2. Ketika sujud. Dari Abu Huradhiyallahu ‘alaihi wa sallamiradhiyallahu ‘alaihi wa sallamh radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya Radhiyallahu ‘alaihi
wa sallamsulullah SAW bersabda, “Seoradhiyallahu ‘alaihi wa sallamng hamba sangat dekat dengan Radhiyallahu ‘alaihi wa sallambbnya ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah kalian berdo’a (ketika sujud).” (HR Al Bukhari dan Muslim)

3. Pada akhir sholat sebelum salam. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, Nabi SAW mengajarkan paradhiyallahu ‘alaihi wa sallam sahabat bacaan tasyahud dalam sholat kemudian berkata, “Pilihlah di antaradhiyallahu ‘alaihi wa sallam do’a yang ia senangi/inginkan, maka berdo’alah.” Dalam lafazh Muslim, “Pilihlah permintaan yang kamu kehendaki.” (HR Al Bukhari dan Muslim)

4. Do’a oradhiyallahu ‘alaihi wa sallamng yang berpuasa hingga ia berbuka. Dari Abu Huradhiyallahu ‘alaihi wa sallamiradhiyallahu ‘alaihi wa sallamh radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, Radhiyallahu ‘alaihi wa sallamsulullah SAW bersabda, “Tiga macam do’a yang tidak mungkin tertolak: oradhiyallahu ‘alaihi wa sallamng yang berpuasa hingga ia berbuka, ---” (HR At Tirmidzi, hadits hasan)

5. Pada sepertiga malam yang teradhiyallahu ‘alaihi wa sallamkhir. Dari Abu HUradhiyallahu ‘alaihi wa sallamiradhiyallahu ‘alaihi wa sallamh radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, Radhiyallahu ‘alaihi wa sallamsulullah SAW bersabda, “Allah tabaradhiyallahu ‘alaihi wa sallamka wa ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia pada waktu sepertiga malam yang teradhiyallahu ‘alaihi wa sallamkhir, Allah berfirman, “Baradhiyallahu ‘alaihi wa sallamngsiapa yang berdo’a kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan. Baradhiyallahu ‘alaihi wa sallamngsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku beri. Baradhiyallahu ‘alaihi wa sallamngsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni”.” (HR Al Bukhari dan Muslim)

6. Ketika hari jum’at dan saat-saat teradhiyallahu ‘alaihi wa sallamkhir dari hari jum’at. Yang dimaksud dengan saat teradhiyallahu ‘alaihi wa sallamkhir dari hari jum’at adalah saat menjelang magrib, yaitu ketika matahari hendak terbenam. Dari Abu Huradhiyallahu ‘alaihi wa sallamiradhiyallahu ‘alaihi wa sallamh radhiyallahu ‘alaihi wa sallam, Nabi SAW menyebut hari jum’at kemudian berkata, “Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseoradhiyallahu ‘alaihi wa sallamng muslik melakukan sholat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah SWT niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu Beliau member isyaradhiyallahu ‘alaihi wa sallamt dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR Al Bukhari dan Muslim)


Sumber: At Tauhid (buletin.muslim.or.id)


Dec 18, '07 5:42 AM
untuk semuanya
 “Dan Tuhanmu berkata ,Berdo’alah kamu kepada-Ku, Pasti akan kuperkenankan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina-dina” (Q.S. Al Mu’min : 60).
 Pengertian berdo’a adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yang terkena musibah saja yang layak memanjatkan do’a. Sebagai seorang Muslim kita layak berdo’a walaupun kita dalam keadaan sehat. Do’a merupakan unsur yang palin esensial dalam ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw “Do’a itu ibadah” (H.R. Abu Daud, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah). “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo’a kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang”(H.R. Al Hakim). Didalam berdo’a ada tata cara. waktu dan tempat berdo’a.
1. Tata cara berdo’a
 a. Menghadap Kiblat
 Hal ini berdasarkan sebuah hadis “Rasulullah datang ketempat wuquf di Arafah dan ia menghadap kiblat lalu terus menerus berdo’a sehingga tenggelam matahari”
 b. Membaca Hamdalah atau pujian, Istighfar dan membaca Shalawat
 Salah seorang Sahabat Nabi berkata : “Ketika Nabi Muhammad saw duduk dimesjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki masuk, lalu ia shalat. Setelah selesai ia membaca doa,’Allahummaghfirlii warhamnii’. Maka waktu itu Rasulullah pun berkata, wahai kawan, engkau terburu-buru. Jika kau shalat, duduklah dahulu kemudian bacalah puji-pujian kepada Allah. Karena dia yang memiliki pujian itu, lalu kau baca shalawat kepadaku kemudian baru berdo’a .Kemudian datang seorang yang lain setelah shalat ia memuji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw. dan setelah itu Nabi bersabda, Berdo’alah akan dipenuhi.”
c. Dengan suara lembut dan rasa takut
 Sebagaimana Firman Allah SWT yang berbunyi, “Berserulah (Berdo’a) kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah engkau berbuat kerusakan dibumi sesudah (Allah SWT ) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al A’raf : 55-56)
d. Yakin akan dipenuhi
 Di dalam berdoa kita harus yakin dan berprasangka baik kepada Allah, seperti hadis berikut ini : “Sesungguhnya Alla ‘Azza wa Jalla berfirman : Aku akan mengikuti prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apa bila ia berdoa kepada-Ku”.
2. Waktu yang paling baik
 a. Antara azan dan Iqamat.
b. Menjelang waktu shalat dan sesudahnya.
c. Waktu sepertiga malam yang terakhir.
d. Sepanjang hari jum’at
e. Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib
f. Ketika Khatam membaca Al-Qur’an
g. Ketika Turun hujan.
h. Ketika melakukan Tawaf.
i. Ketika menghadapi musuh dimedan perang.
3. Tempat-tempat yang baik untuk berdo’a
 a. Di depan dan di dalam Kabah.
b. Di masjid Rasulullah saw.
c. Di belakang makam Nabi Ibrahim as.
d. Di atas bukit Safa dan Marwah.
e. Di Arafah, di Muzalifah, di Mina dan disisi jamarat yang tiga.
f. Di tempat-tempat yang mulia lainnya seperti Masjid atau Mushalla.
 Do’a Sehari-hari

Do’a - do’a ini disusun berurutan berdasarkan kejadian yang kita alami sejak bangun tidur pada pagi hari sampai tidur kembali pada malam harinya. Do’a disini tanpa ada do’a yang berhubungan dengan ibadah karena akan disajikan di halaman do’a seputar ibadah
1. Do’a Ketika Bangun Tidur
“Alhamdu lillahil-ladzi ahyaanaa ba’da maa amaatana wailaihin - nusyuur” artinya : “Segala Puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati/tidur kami, dan kepada-Nya kami kembali”
2. Do’a Ketika Mimpi Baik
“Alhamdulillahil-ladzii qadlaa haajati” Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku”
3. Do’a Ketika Mimpi Buruk
“Allahumma inni a’’uuzu bika min ‘amalisysyaithaani wa sayyiaatil ahlaami” Artinya : “Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dari mimpi-mimpi yang buruk”
4. Do’a Sebelum Masuk WC
“Bismillahi, Allaahhumma innii a’uudzu bika Minal khubutsi wal khabaaitsi”Artinya : “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan para setan”

5. Do’a Setelah keluar WC
“Alhamdu lillahil-ladzii adz-haba maa yu’dziannii wa abqaa fiyya maa tanfa’unii” Artinya : “Segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa yang bermanfaat bagiku.”
6. Do’a Hendak Berpakaian
 “Bismillahari rahmaanir rahim. Allaahumma inni as-asluka min khairihi wa khairi maa huwalahu wa a’uudzu bika min syarrihi wa syarri maa humalahu” Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan sesuatu yang ada dipakaian ini”
7. Do’a Ketika bercermin
“Al hamdulillaahil ladzi sawwaa khalqi fa’adda=lahu wa karramahu shurata wajhi fa nahaa wa ja’alani linal muslimin” Artinya : “Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadiaanku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan menjadikan aku muslim”
8. Do’a Sebelum Makan
 “Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”Artinya : “Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka”
9. Do’a Sesudah Makan
 “Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa muslimiin” Artinya : “Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam”
10. Do’a Keluar Rumah
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah wa laa haula walaa quwwata illaa billaahi” Artinya : “Dengan nama Allah aku berserah diri kepada-Nya, dan tiada upaya kecuali dengan pertolongan Allah”
11. Do’a Berpergiaan
“Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi annaa bu’dahuu, Allahumma antashshaahibu fis-safari wal khaliifatu fil ahli”Artinya : “Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga”
 12. Do’a Naik Kendaraan Darat
“Subhaanal ladzi sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqrinina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna” Artinya : “Maha suci Tuhan yang memudahkan ini kendaraan bagi kami, sedangkan kami tiba bisa memudahkan kepada-Nya, dan kepada Allah kami kembali”
 13. Do’a Naik Kendaraan Laut
“Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa innaa rabbi laghafuurur rahimu” Artinya : “Dengan nama Allah, yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku Pemaaf lagi Pengasih”
14. Tiba ditempat Tujuan
“Al hamdulillaahil ladzi salamani walladzi aawani wal ladzi jama’asy syamla bi” Artinya : “Segala puji bagi Allah, yang telah menyelamatkan akau dan yang telah melindungiku dan yang mengumpulkankanku dengan keluargaku”
15. Do’a Hendak Masuk Rumah
“Allaahumma inni as-aluka khairal-muulaji wa khairal mukhroji bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa” Artinya : “Yaa Allah, aku minta kepada-Mu baiknya runah yang kumasuki dan rumah yang kutinggalkan. Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri”
 16. Do’a Melepas Pakaian
“Bismillaahiiladzi laa illaaha ilallahuu” Artinya : “Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain-Nya”
 17. Do’a Sebelum Tidur.
 “Bismikallaahumma ahyaa wa amuut” Artinya : “Dengan nama-Mu yaa Allah, hidupku dan matiku”
 Do’a-do’a dalam keadaan tertentu
1. Suami, Istri, anak dan orang tua
 a. Ucapan suami kepada istri dimalam pengantin
 “Allahuma inni as-aluka khaira khairama jabaltaha ‘alaiha. Wa a’udzu bika min syarriha wa syarrima jabaltaha ‘alaihi” artinya : “Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebajikannya dan kebajikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan tabiatnya”
 b. Untuk suami istri yang mandul
 “Bismillahir rahmanir rahimi. Rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waritsina” Artinya : “Dengan Nama Allah yang maha pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris Yang paling baik”
 c. Untuk merukunkan kembali suami istri yang akan bercerai
“Wa alqaitu ‘alaika mahabbatan minni wa litushna’a ‘ala ‘aini” Artinya : “Aku jatuhkan padamu rasa kecintaan dariku dan agar diperbuat oleh kamu atas mataku”
 d. Dianugrahi Istri dan anak yang shaleh
 “Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyyatina qurrata a’yunin waj’alna lil muttaqina limaman” Artinya : “Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami dari istri-istri kami dan anak cucu kami yang menyenangkan kami dan jadikanlah kami sebagai ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa ” (QS. Al-Furqan : 74)
 5. Agar anaknya menjadi orang yang berilmu
“Allahummaj’alni wa auladi wa dzurriyyati min ahlil’ khairi wa la taj’alni wa iyyahummin ahlis su-i wa ahlidh-dgairi warzuqni wa iyyahum ‘ilman nafi’an wa rizqan wa si’an wa khuluqan hasanan wattaufiqa lith-tha’ati wa fahman nabiyyina” artinya : “Ya Allah, jadikanlah aku, anak-anakku, dan keluargaku termasuk dari golongan orang yang baik. Dan janganlah Engkau jadikan aku serta mereka dalam golongan orang yang jahat, dan orang yang membuat mudharat. berilah rezeki kepadaku dan kepada mereka berupa ilmu yang bermanfaat, rezeki yang lapang, budi pekerti yang baik, pertolongan untuk taat, dan kepahaman mengenai para nabi”
6. Untuk kedua orang tua
 “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma
kama rabbayani shaghiran” Artinya : “Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar