Keutamaan Yang Puasa
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits yang shahih
bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah Tabaraka
wa Ta'ala telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa
bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang
jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan
yang agung ; dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini,
dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna tentang fadhilah-fadhilah puasa :
1)
Pengampunan Dosa
Allah
dan Rasul-Nya memberikan targhib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan
dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau
seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan
diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, (bahwasanya) beliau bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang
berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap
wajah Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". [Hadits
Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759)
2)
Dikabulkannya Do'a
dan Pembebasan Api Neraka
Rasullullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya
Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam
dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan
do'anya" [Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari
Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas
dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika
berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihat Misbahuh Azzujajah no.
60 karya Al-Bushri]
3)
Orang yang Puasa
Termasuk Shidiqin dan Syuhada
Dari
'Amr bin Murrah Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Datang seorang
pria kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata:
"Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima
waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di
malam harinya, termasuk orang yang manakah aku?" Beliau menjawab (yang
artinya): "Termasuk dari shidiqin (orang-orang yang benar keimanannya -pent)
dan syuhada (orang-orang yang mati syahid -pent)". [Hadits Riwayat
Ibnu Hibban no.11 zawaidnya, sanadnya Shahih]
4)
Puasa Adalah Perisai
(Pelindung)
Oleh
karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang
artinya): “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu
ba'ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena
menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa
yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa'
(pemutus syahwat) baginya" [Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no.
1400 dari Ibnu Mas'ud]
Bersabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya): “Tidaklah
seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena
puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim" [Hadits Riwayat Bukhari
6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda
Rasulullah: "70 musim" yakni: perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan
dalam Fathul Bari 6/48].
5)
Pahala Orang Puasa
Tidak Terbatas
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Allah Ta'ala berfirman:
"Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa karena puasa itu untuk-Ku
dan Aku akan membalasnya".
6)
Bau mulut orang yang
berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk (kesturi).
7)
Orang yang puasa mempunyai
dua kegembiraan. Jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka
gembira karena puasa yang dilakukannya" [Bukhari 4/88, Muslim no. 1151,
Lafadz ini bagi Bukhari].
8)
Di dalam riwayat
Bukhari (disebutkan yang artinya): "Dia meninggalkan makan, minum dan
syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan
dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya".
9)
Di dalam riwayat
Muslim (yang artinya): "Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan,
kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh
ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman: "Kecuali puasa, karena puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.
10) Puasa
Sebagai Kafarat
Allah menjadikannya
sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena
ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu
memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena
membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan
sebagai kafarat zhihar.
11)
Puasa dan shadaqah
bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya.
Dari Hudzaifah Ibnul
Yaman radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
(yang artinya): “Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya,
bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah" [Hadits Riwayat Bukhari
2/7, Muslim 144]
12)
Puasa dan Al-Qur'an
Akan Memberi Syafa'at Kepada Ahlinya di hari Kiamat.
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Puasa dan Al-Qur'an akan
memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat. Puasa akan berkata: "Wahai
Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa'at
karenaku". Al-Qur'an pun berkata: "Aku telah menghalanginya dari
tidur di malam hari, maka berilah dia syafa'at karenaku". Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: ".... maka keduanya akan memberi
syafa'at"
13)
Puasa Bisa Memasukkan
Hamba ke Surga
Dari Abu Umamah radhiyallahu
'anhu katanya, "Aku berkata (kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam): "Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa
memasukkanku ke surga?" Beliau menjawab: "Hendaklah kamu sering
berpuasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu" [Hadits Riwayat
Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]
14)
Ar Rayyan Bagi Orang
yang Puasa
Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu
'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bahva beliau)
bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut
dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari
pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah
masuk orang terakhir ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan
minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya".
[Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada
pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]
1 komentar:
Salam kenal, terima kasih, smg mjd ilmu yg bemanfaat. amin, sy juga sedang mencari buku Ky. Jamaluddin, apakah biografi2 tersbut adalah isu buku beliau?..sukron jazilan
Posting Komentar