KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الر حيم
الحمد لله رب العالمين. نحمده ونستعينه , ونستغفره من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, أللهم صل علي سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلي أله وصحبه وسلم تسليما بقد ر عظمة داتك في كل وقت وحين . أما بعد :
Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rohmat, hidayah dan inayahNya pada kita semua sehingga sampai saat ini kita semua masih dalam keadaan sehat wa al-fiyat.
Sholawat dan salam semoga tetap terkirimkan pada junjungan kita nabi agung, penebar rohmat dan penyebar benih kesucian cinta Yaitu Nabi Muhammad SAW. Pun kepada keluarga, para sahabat, tabi,in dan semua kaum muslimin muslimat.
Alhamdulillahirobbil ‘alamin penulis bisa menyelesikan penulisan makalah yang berjudul “ Konsep Akhlaq Terhadap Orang Tua “ ini tentunya berbekal pada kesungguhan usaha, keyakinan dan kemantapan dan yang terpenting adalah berkat taufiq , hidayah dan inayah dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan makalah ini. Baik dari segi bahasa, terjemah atau kutipan-kutipan yang ada. Maka dari itu penulis sangat berharap saran,masukan serta bimbingan dari para pembaca untuk menyumbangkan idenya, partisipasinya dan pikiran-pikirannya
Akhirnya kami hanya mohon pada Allah SWT semoga makalah ini memberi manfa’at pada kita semua dan khususnya pada semua Mahasiswa STAI BU tambakberas Jombang. Sehingga dapat mengantar dan mengkader jiwa-jiwa pemuda yang bermanfa’at,berguna bagi masyarakat bangsa dan Negara. Aamiin ya Robbal “alamin.
Jombang, 24 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................... 4
1.4 Metode Penulisan................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP AKHLAQ TERHADAP ORANG TUA
1. Pengertian akhlaq................................................................................................ 6
2. Sumber dan Dalil Tentang akhlaq....................................................................... 7
3. Konsep Akhlaq Yang Baik ................................................................................ 8
4. Kedudukan Akhlaq Dalam Islam ...................................................................... 8
5. Cara Membentuk Akhlaq Mulia....................................................................... 10
6. Contoh Dan Bentuk Akhlaq yang Baik Pada Orang Tua ................................ 10
BAB III ............................................................................................................... PENUTUP
a) Kesimpulan........................................................................................... 12
b) Saran..................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari kecil seorang anak harus dibekali pendidikan bahkan dalam kandungan pun sang ibu diperintahkan oleh agama memperbanyak ritual-ritual tertentu atan atau kebaikan-kebaikan tertentu yang kesemuanya bertujuan mendidik sang jabang bayi. Pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang sangat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak, keagamaan dan sosial masyarakat. Agama memberikan motivasi hidup dalam kehidupan. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami, diyakini dan diamalkan oleh setiap manusia agar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga dapat menjadi manusia yang utuh. Agama mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya yang dapat menjamin keselarasan, keseimbangan dan keserasian dalam hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kebahagiaan lahiriah dan rohaniah.
Pendidikan akhlak yang baik tentunya dapat membentuk perilaku yang baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah, sebab akhlak al-karimah akan menuntun perilaku anak ke dalam perbuatan yang ma'ruf, serta dapat membedakan mana yang haq dan yang batil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, maka beberapa konsep yang akan diulas dalam makalah ini adalah pembahasan-pembahasan sebagai berikut:
- Bagaimanakah gambaran akhlaq dari segi bahasa maupun istilah serta dalil-dalil yang mendukung adanya konsep akhlaq ?
- Bagaimanakah kedudukan akhlaq dalam Islam ?
- Bagaimanakah cara membentuk akhlaq yang mulia ?
- Bagaimana kah konsep dan bentuk-bentuk akhlaq yang baik kepada orang tua ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penulisan makalah ini, penulis mempunyai tujuan yang tergolong dalam tujuan umum dan tujun khusus.
- Tujuan umum
a. Mengetahui pengertian akhlaq
b. Mengetahui dalil-dalil atau hujjah yang berkenaan dengan akhlaq
c. Mengetahui bagaimana kedudukan akhlaq dalam agama islam
d. Mengetahui bagaimana cara membentuk akhlaq yang mulia
e. Mengetahui konsep-konsep dan bentuk akhlaq yang baik pada orang tua
- Tujuan khusus
Penulisan makalah ini mempunyai tujuan khusus sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia pada perguruan tinggi STAI BU Tambakberas Jombang.
b. Untuk menambah wawasan serta memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa dan remaja yang cinta ilmu pengetahuan.
c. Untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim yang wajib mencari ilmu yang berhubungan dengan agama, al–kitab dan al–hadits seta furu’-furu’nya.
1.4 Metode Penulisan dan pembelajaran
Data yang sangat akurat sangatlah dibutuhkan dalam penelitian sebuah makalah, untuk itu dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode diantaranya:
- Observasi
Suatu teknik yang mengamati objek yang dibahas baik secara langsung yaitu dengan mengamalkan contoh dan bentuk-bentuk akhlaq yang baik pada orang tua atau tidak langsung yaitu dengan mempelajari teori-teorinya.
2. Discussion
Suatu teknik penyampaian yang dilakukan dengan cara “ lecturing brainstorming classroom “ yang dilakukan dalam ruangan serta dipandu oleh dosen ternama mata kuliah ini.
- Studi pustaka
Pengumpulan data dengan cara memberi informasi dari kitab-kitab islam salafiyah atau internet Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bahasab tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP AKHLAQ TERHADAP ORANG TUA
1) Pengertian Akhlak
Dari segi bahasa Akhlaq berasal daripada kata ‘khulq’ yang bererti perilaku, perangai atau tabiat. Hal ini terkandung dalam perkataan Sayyidah Aisyah berkaitan dengan akhlak Rasulullah saw yaitu : “Akhlaknya (Rasulullah) adalah al-Quran.” Akhlak Rasulullah yang dimaksudkan di dalam kata-kata di atas ialah kepercayaan, keyakinan, pegangan, sikap dan tingkah laku Rasulullah saw yang semuanya merupakan pelaksanaan dari ajaran al-Quran.
Dari segi istilah : Menurut Imam al-Ghazali, “Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu.”[1]
Menurut Ibnu Maskawih, “Akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan akal fikiran terlebih dahulu.”
Menurut Profesor Dr Ahmad Amin, “Akhlak ialah kehendak yang dibiasakan dan ia akan menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan.”
Menurut Iman Al Ghazali, akhlak merupakan gambaran tentang keadaan dalam diri manusia dan dari gambaran tersebut menumbuhkan tingkah laku secara mudah dan senang tanpa memerlukan pertimbangan atau pemikiran. Akhlak sangat penting dan pengaruhnya sangat besar dalam membentuk tingkah laku manusia. Apa saja yang lahir dari manusia atau segala tindak-tanduk manusia adalah sesuai dengan pembawaan dan sifat yang ada dalam jiwanya.
Tepatlah apa yang dikatakan oleh Al-Ghazali dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin, “Sesungguhnya semua sifat yang ada dalam hati akan lahir pengaruhnya (tandanya) pada anggota manusia, sehingga tidak ada suatu perbuatan pun melainkan semuanya mengikut apa yang ada dalam hati manusia”.
Tingkah laku atau perbuatan manusia mempunyai hubungan yang erat dengan sifat dan pembawaan dalam hatinya. Umpama pokok dengan akarnya. Bermakna, tingkah laku atau perbuatan seseorang akan baik apabila baik akhlaknya, sebagaimana pokok, apabila baik akarnya maka baiklah pokoknya. Apabila rusak akarnya maka akan rusaklah pokok dan cabangnya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman:
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Al- A’raf: 58)
Akhlak yang mulia adalah matlamat utama bagi ajaran Islam. Ini telah dinyatakan oleh Rasulullah Sallallahu’alaihiwasallam dalam hadisnya (yang bermaksud, antara lain: “Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Hal ini ditegaskan lagi oleh ayat al-Qur’an dalam firman Allah:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ (4)
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qalam: 4)
Juga dalam firman Allah swt. lagi:
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ (41)
Orang –orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi nescaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar dan kepada Allah kembali segala urusan. (Al Hajj, 22 : 41)
2) Sumber dan dalil tentang Akhlak
Dalam Islam akhlak adalah bersumber dari dua sumber yang utama iaitu al-Quran dan al-Sunnah. Ini ditegaskan leh Rasulullah saw dalam sepotong hadith yang bermaksud :“Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
Allah swt telah memuji Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran, firman Allah swt yang bermaksud : “Sesungguhnya engkau seorang memiliki peribadi yang agung (mulia).”
3) Konsep Akhlak yang baik
Walaupun manusia boleh dipisahkan dari bidang ilmu atau pemikiran, bahkan juga boleh dipisahkan dari agama dan kepercayaan, tetapi tidak boleh dipisahkan dengan akhlak atau moral. Ini karena setiap perbuatan, amalan atau tindakan yang diambil tidak terlepas atau terkeluar daripada lingkungan hukuman sama ada terhadap dirinya atau orang lain ataupun benda lain yaitu apakah baik atau buruk segala tindakan tersebut. Jika baik maka seyogyanya dilakukan tetapi jika jahat maka seyogyanya ditinggalkan. Itulah akhlak yang baik. Tetapi jika sebaliknya yang dilakukan itulah akhlak yang buruk.
Islam merangkumi aqidah dan syariat itu mengandung roh akhlak. Akhlak adalah roh atas risalah Islam sementara syariat adalah lembaga jelmaan dari roh tersebut. Ini berarti Islam tanpa akhlak seperti rangka yang tidak mempunyai isi, atau jasad yang tidak bernyawa. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Islam itu akhlak yang baik”. Begitu juga sabda Rosulullah yang berbunyi : “Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada akhlak yang mulia.”
4) Kedudukan Akhlak dalam Islam
Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam. Antaranya :
a. Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan utama Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Pernyataan Rasulullah itu menunjukkan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam.
b. Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana akhlak yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik. Begitulah juga sebaliknya. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Tiada sesuatu yang lebih berat dalam daun timbangan melainkan akhlak yang baik.”
c. Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.”
d. Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa dan akhlak yang buruk dapat merusakkan pahala. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Akhlak yang baik mencairkan dosa seperti air mencairkan ais (salji) dan akhlak merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu.”
e. Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran, firman Allah swt yang bermaksud : “Sesungguhnya engkau seorang yang memiliki peribadi yang agung )mulia).” Pujian allah swt terhadap RasulNya dengan akhlak yang mulia menunjukkan betapa besar dan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam. Banak lagi ayat-ayat dan hadith-hadith Rasulullah saw yang menunjukkan ketinggian kedudukan akhlak dan menggalakkan kita supaya berusaha menghiasi jiwa kita dengan akhlak yang mulia.
f. Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam, sebagaimana dalam sebuah hadith diterangkan bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw : “Wahai Rasulullah, apakah itu agama?” Rasulullah menjawab : “Akhlak yang baik.”
g. Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari syurga. Sebuah hadith menerangkan bahawa, “Si fulan pada siang harinya berpuasa dan pada malamnya bersembahyang sedangkan akhlaknya buruk, menganggu jiran tetangganya dengan perkataannya. Baginda bersabda : tidak ada kebaikan dalam ibadahnya, dia adalah ahli neraka.”
h. Salah satu rukun agama Islam ialah Ihsan, iaitu merupakan asas akhlak seseorang muslim. Ihsan iaitu beribadat kepada allah seolah-olah kita melihatNya kerana walauun kita tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihat kita.
5) Cara membentuk Akhlak Mulia
Akhlak adalah sesuatu perilaku yang boleh diubah dan dibentuk, contohnya Sayyidina Umar bin Khattab, sebagaimana keadaan beliau semasa berada di zaman jahiliyyah dengan keadaannya sesudah memeluk agama Islam. Dari sini dapat disimpulkan bahawa akhlak merupakan sesuatu yang tidak begitu saja terjadi tetapi perlu dibentuk. Terdapat beberapa cara untuk membentuk dan membina akhlak mulia. Antara cara-cara itu ialah melalui :
1. Pendidikan Iman sebagai Asas Akhlak
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencorak manusia menjadi seseorang yang beriman. Iman adalah asas kepada akhlak Islam. Tidak akan sempurna iman seseorang jika tidak disertai oleh akhlak yang baik. Contohnya dengan melaksanakan segala perintah Allah yang berupa ibadah kerana kesemua perintah Allah tersebut bertujuan untuk membersihkan diri dan menyuburkan jiwa manusia dengan sifat-sifat terpuji.
2. Melalui Latihan dan Bimbingan Pendidik Berkualiti
Pendidikan yang diberikan itu hendaklah bermula dari rumah yang ditangani oleh ibu bapa. Selepas itu barulah berpindah ke peringkat sekolah hingga ke pusat pengajian tinggi bagi pendidikan berbentuk formal. Ibu bapa seharusnya mempunyai keperibadian dan akhlak yang mantap sebagai pendidik dan pembinbing seperti lemah lembut dalam pertuturan, pergaulan, sabar, lapang dada, istiqamah, berwawasan dan seumpamanya.
3. Mengambil Rosulullah sebagai Contoh
6) Contoh dan Bentuk Akhlaq yang baik pada Orang Tua
Berikut adalah contoh-contoh dan Bentuk Akhlaq yang baik terhadap Orang Tua :
1. Anak harus berbakti kepadanya
2. Anak Harus memberi makan jika mereka membutuhkanya
3. Melayani mereka
4. Memenuhi panggilannya
5. Ta’at dan patuh pada perintahnya
6. Berbicara dengan lembut dan halus
7. Jika berjalan bersama orang tua :
· Jika malam hari maka anak di depan
· Jika siang hari maka anak di belakang
8. Senang pada orang tua seperti senang pada diri sendiri
9. Benci pada orang tua seperti benci pada diri sendiri
10. Mendo’akannya
11. Tetap menghormati dan mena’atinya walau berbeda agama
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillahi robb al-‘alamin akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan sempurna, penulis banyak mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang telah memberi dukungan baik secara materiil maupun moril, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua umumnya .
a) Kesimpulan
Dari uraian panjang di atas bisa tersimpulkan beberapa poin berikut :
1. Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya timbul perbuatan-perbuatan baik dan luhur dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan terlebih dahulu.
2. Sumber dan dalil adanya akhlaq adalah dari sanda Rosulullah SAW yang berbunyi : Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata untuk menyempurnakan akhlak.
3. Kedudukan akhlaq dalam agama islam adalah tiada bandingnya, hal tersebut bisa kita pahami dalam simpulan no.2 di atas.
4. Cara Membentuk akhlaq yang mulia ada tiga :
a. Pendidikan Iman Sebagai asas akhlaq
b. Dengan bimbingan dan Latihan
c. Dengan mencontoh Rosulullah Muhammad SAW
5. Bentuk dan contoh akhlaq terhadap orang tua adalah sebuah gambaran yang sedikit sudah diuraikan di dalam al-Qur’an dan Hadits, adapun yang lainnya bisa disamakan dan diqiyaskan dengan yang sudah tercantum.
b) Saran
Demikianlah makalah ini kami persembahkan dan hanya sebatas inilah kemampuan penulis dalam menyusun makalah. Semoga para pembaca terutama dosen pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia Perguruan tinggi STAI BU Tambakberas Jombang dapat mengambil sedikit banyak manfa’at dari makalah ini.
Saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Terkhusus :
1. Dosen Pengampuh Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2. Teman-teman sekelas dan seperjuangan dalam kancah STAI BU Tambakberas
3. Semua Pembaca yang membaca makalah ini.
Dan semoga makalah ini memberi guna dan manfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ushfuri Abu Bakar. Hikayah-hikayah Teladan Dalam 40 Hadits. 1993. Karya Toha : Semarang
http:/pondok-islam/aklaq.www.co.id
http:/ilmuakhlaq.co.id
Ridwan M Ali. 2010. Kumpulan Ilmu Syari’at. Jombang : Kyai Mojo
Ishom Muhammad. Adab al-‘alim wa al-Muta’allim. Jombang : Tebuireng
Nawawi Muhammad. 1996. Nasehat Bagi Hamba Allah. Surabaya : Al-Hidayah
0 komentar:
Posting Komentar