PEMBAHASAN
Pemgertian Masyarakat, Proses Terbentuknya
Dan Tingkatannya
1. Pengertian Masyarakat
Menurut Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah, ia tidaklah muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat : 2 Menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal darah.
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2)
Manusia berkembang dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungannya. Ia berkecenderungan beragama. Itulah antara lain hakikat manusia, hakekat wujud manusia yang lain ialah bahwa manusia itu makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok yang mempunyai Fitroh butuh pada yang lain, dalam hal ini setiap manusia butuh bermasyarakat.
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas. Sedang menurut para pakar adalah sebagai berikut :
1) PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
2) MARX
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
3) GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
4) HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
5) ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
6) SELO SOEMARDJAN
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
7) HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan
8) MANSUR FAKIH
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni.
2. Proses Terbentuknya Masyarakat
Seperti pada uraian di atas, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Hubungan timbal balik tersebut sudah barang tentu membutuhkan berkumpulnya satu individu dengan individu yang lain. Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
a. Beranggotakan minimal dua orang.
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Dari uraian di atas bisa kita simpulkan bahwasannya masyarakat bisa terbentuk harus ada anggotanya, dan menyadari norma-norma yang ada yang dihasilkan dari komunikasi, kebudayaan dan keterkaitan satu sama lainnya. Dengan kata lain terbentuknya masyarakat tidak terlepas dari semua itu.
3. Tingkatan Dalam Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Sebagian para ahli mencoba mengklasifikasikan masyarakat dengan cirri-ciri tertentu. Menurut Endang Saifuddin anshori dengan menggunakan paradigm Al-qur’an mengelompokkan masyarakat dalam 10 macam ;
1. Masyarakat muttaqun ( masyarakat yang taqwa )
2. Masyarakat mu’minun ( masyarakat yang beriman )
3. Masyarakat muslimun ( Masyarakat yang islami )
4. Masyarakat muhsinun ( masyarakat yang punya sifat ihsan )
5. Masyarakat kafirun ( Masyarakat yang kafir )
6. Masyarakat musyrikun ( masyarakat yang musyrik )
7. Masyarakat munafiqun ( mayarakat yang munafiq )
8. Masyarakat fasiqun ( masyarakat yang fasiq )
9. Masyarakat Dholimun ( Masyarakat yang dholim )
10. Masyarakat mutrofun ( masyarakat yang tidak perna bersyukur )
Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat :
a. Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan dan lain sebagainya.
b. Masyarakat merdeka
c. Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
d. Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua tipe masyarakat:
a. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
b. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju, tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Giddens Anthony dan David Held, 1981, Pendekatan Klasik dan Kontemporer mengenai Kelompok, Kekuasaan, dan Konflik; Teori Sosial Kontemporer, Jakarta, Rajawali Pers.
Sidi Gazalba, Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi & Sosiografi, Bulan Bintang, Jakarta,
Al-Qur’an al-Karim
Long, Norman, 1987, Sosiologi Pembangunan Pedesaan, Jakarta, Bina Aksara.
Mubyarto dan Sartono Kartodirdjo, 1988, Pembangunan Pedesaan Di Indonesia, Yogyakarta, Liberty.
Laeyendecker L. 1991, Tata, Perubahan, dan Ketimpangan; Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arifin Nor H.M. 1997, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta, Pustaka Setia
Cohen Bruce J. 1983, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Bina Aksara
0 komentar:
Posting Komentar