RSS

MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN VERSI ISLAM


PEMBAHASAN
TUJUAN PENDIDIKAN DALAM
KACAMATA ISLAM

A.   PENGERTIAN TUJUAN
Istilah ”Tujuan ” atau ”sasaran ” atau ”maksud ”, dalam bahasa Arab dinyatakan dengan ghoyat atau ahdaf atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa inggris istilah tujuan dinyatakan dengan ” goal” atau ”purpose ” atau ” objective ” atau Aim.
Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu arah suatu perbuatan atau yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.[1]
Selain istilah diatas, As- Syibani[2], mengemukakan pula istilah matlamat (tanda- tanda), ramalan, hasil, keinginan, nilai- nilai, dan hubungannya yakni;
a.      Hubungan antara tujuan dan tanda- tanda
Tujuan dan tanda adalah akhir suatu proses, dan proses itu mempunyai permulaan.
b.      Hubungan antara tujuan dengan ramalan
Adapun mengenai hubungan antara tujuan dengan ramalan, dijelaskan oleh al- syaibany, bahwaistilah tujuan dan ramalan memmpunyai arti yang berbeda. Tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan, sedangkan ramalan adalah sesuatu yang diharapkan terjadinya oleh institusi pendidikan.
c.       Hubungan antara tujuan dengan hasil
Dijelaskan oleh al- syaibani, bahwa tujuan merupakan akhir dari suatu usaha yang di sengaja, teratur dan tersusun, maka hasil tidaklah merupakan penghabisan yang pasti dari serentetan langkah- langkah yang berkaitan satu sama lain.
d.      Hubungan antara tujuan dan keinginan
Istilah tujuan dengan keinginan terletak pada sifatnya, yaitu keinginan itu mudah berubah, sedangkan tujuan adalah lebih tetap adanya.
e.       Hubungan antara tujuan dengan nilai- nilai
 Dalam hubungan ini dapat dianggap tujuan- tujuan itu sebagai nilai- nilai yang disukai untuk melaksanakannya.
B.   TAHAP- TAHAP TUJUAN
a.      Tujuan Umum
            Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan umum itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.
            Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan dan harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan. Tujuan umum itu hanya bisa tercapai setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan kebenarannya.
            Sementara itu para ahli pendidikan islam merumuskan pula tujuan umum pendidikan islam, diantaranya :
a)      Al- Abrasyi misalnya telah menyimpulkan lima tujuan umum bagi pendidikan islam, yaitu[3] ;
·         Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia.
·         Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat
·         Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi manfaat
·         Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan
·         Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu dan ketrampilan pekerjaan.
b)     Nahlawy menunjukkan empat tujuan umum dalam pendidikan islam, yaitu :
·         Pendidikan akal dan persiapan pikiran.
·         Menumbuhkan potensi- potensi dan bakat-bakat asal pada anak-anak.
·         Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya.
·         Berusaha untuk menyumbangkan segala potensi- potensi dan bakat- bakat manusia     
b.      Tujuan Akhir
Pendidikan itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu kehidupan di dunia ini telah berakhir pula. Tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah SWT yang Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim” (Qs. Ali Imran : 102). Tujuan akhir pendidikan Islam itu juga terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat maupun sebagai umat manusia secara keseluruhan. Allah SWT. berfirman : Artinya : “Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam” (Qs. Al-An’am : 162). Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah merealisasikan cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah SWT. lahir dan batin, di dunia dan akhirat.
c.       Tujuan Sementara  
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional/pembelajaran yang dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan khusus, dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak berbeda.
Menurut Nurcholis Madjid [4] ” Comunist Marxist “ adalah penganut paham rasionalisme, sedangkan rasionalisme adalah suatu paham yang mengakui kemutlakan rasio sebagaimana dianut kaum komunis, maka seorang rasionalis adalah orang yang menggunakan akal pikiran dalam menemukan suatu kebenaran. Akan tetapi kebenaran yang ditemukan adalah kebenaran insaninya, yang karma itu merupakan sifat relatif bagi manusia. Kebenaran yang mutlak lebih tinggi dari pada rasio adalah wahyu, melahirkan agama-agama Tuhan melalui nabi- nabi.
Begitu pula dalam falsafah orang eropa (yunani ) yang mendasarkan pendapatnya pada pendapat bahwa kesempurnaan masyarakat harmonis yang penuh keindahan serta keadilan bila dicapai dengan intelegensi, tanpa memerlukan bantuan kekuatan supernatural lain. [5]
d.      Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan operasional ini disebut juga tujuan instruksional umum dan instruksional khusus. Tujuan instruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit kegiatan pengajaran. Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasionalnya lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. Untuk tingkat yang paling rendah, sifat yang berisi kemampuan dan keterampilan yang ditonjolkan. (Zakiah Daradjat, dkk : Ilmu Pendidikan Islam)
              Dari beberapa definisi di atas, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari masalah nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri, karena realisasi nilai-nilai itulah yang pada hakikatnya menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam, yakni membentuk insan kamil yang senantiasa beriman dan beribadah serta bertakwa kepada Allah SWT. demi kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Atau dengan kata lain bahwa tujuan pendidikan yang disebutkan di atas terfokus pada terbentuknya kesadaran pada diri kita sebagai manusia hamba Allah yang wajib menyembah kepada-Nya dan mengingkari sesembahan-sesembahan yang lain. Kemudian terbentuknya kesadaran pada diri akan tugas kita sebagai khalifah yang senantiasa mengelolah bumi dengan amal usaha kita dengan tidak lepas dari tawakkal kepada Allah SWT. sehingga kita dapat meraih kenikmatan dan kesejahteraan lahir dan batin, baik selama masih di dunia maupun di hari kemudian kelak.
C.   ASPEK- ASPEK TUJUAN
Aspek tujuan pendidikan islam itu meliputi 4 hal, yaitu :
  1. Tujuan Jasmaniah ( Ahdaf al- jismiyyah )
Tujuan pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas manusia selaku kholifah di muka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang bagus disamping rohani yang teguh. Jadi tujuan pendidikan islam adalah untuk membentuk manusia muslim yag sehat dan kuat jasmaninya serta memiliki ketrampilan yang tinggi. [6]
2.      Tujuan Rohaniah ( Ahdaf al- Ruhyyah)
Tujuan pendidikan rohaniah diarahkan pada pembentukan akhlak mulia, yang ini oleh para pendidik modern barat dikategorikan sebagai tujua pendidikan religious, yang oleh kebanyakan pemikir pendidikan islam tidak disetuju istilah itu, karena akan memberikan kesan akan adanya tujuan pendidikan yang nono religius dalam islam. [7]
3.      Tujuan Akal ( Ahdaf al- Aqliyah )
Selain tujuan jasmaniah dantujuan rohaniah pendidikan islam juga memperhatikan tujuan akal. Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan intelegensia atau kecerdasan yang berada dalam otak. Sehigga mampu memahami dan menganalisis fenimena-fenomena ciptaan Allah dijagat raya ini. Seluruh alam ini bagaikan sebuah bola besar yang harus dijadikan objek pengamatan dan renungan pikiran manusia sehingga daripadanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin berkembang dan makin mendalam. Firman Allah yang mendorong pendidikan akal banyak terdapat di dalam al- qur’an tak kurang dari 300 kali.[8]
4.      Tujuan Sosial (Ahdaf al- ijjtima’iyah)
Tujuan social ini merupakan pembenyukan kepribadian yang utuh. Dimana identitas individu disini tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat yag prular (majemuk.). Tujuan pendidikan social ini penting artinya karena manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi seyogyanya mempunyai kepribadian yang utama dan seimbang. Yang karenanya tidak mungkin manusia menjauhkan diri dari kehidupan bermasyarakat. [9]
Keserasian antara individu dan masyarakat tidak mempunyai sifat kontradisi antara tujuan sosial dan tujuan individual. ”Aku ” adalah ”Kami” , merupakan pernyataan yang berarti seseorang tidak boleh kehilangan ”Aku ”-nya dalam kehidupan masyarakat.[10]


DAFTAR PUSTAKA

 Arifin, Mukhammad. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 1991
Al- Syaibani ,al- Toumi ,Muhammad. Falsafah Pendidikan Islam (terjemahan) hasan langgulung. Jakarta Bulan Bintang, 1979

Madjid, Nurkolis. Modernisasi adalah Rasionalisasi bukan westernisasi. Jakarta : IAIN Syahid, 1976

Jamelah, Maryam. Islam dan modernisasi. Surabaya : Usaha Nasional. 1982

Abdulloh ,Saleh ,Abdurrohman. Teori- teori Pendidikan Berdasarkan Al- qur’an. Jakarta : Rineka Cipta, 1990

Ramayulis,Haji. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia, 2002



 


[1] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Bumi Aksara, 1991). H. 222
[2] Muhammad al- Toumi Al- Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam (terjemahan) hasan langgulung. (jakarta Bulan Bintang, 1979). H. 403
[3] M. Athiyah al- Abrasyi, T-tarbiyah Al- islamiyah wa falsafatuha. (qohiroh : Isa al- Babi al halabi, 1969). H. 71
[4] Nurcholis Madjid, Modernisasi adalah Rasionalisasi bukan westernisasi. (Jakarta : IAIN Syahid, 1976), h. 7
[5] Maryam Jamelah, Islam dan modernisasi. (Surabaya : Usaha Nasional. 1982). H. 23
[6] Nurcholis Madjid, loc. cit
[7] Abdurrohman Saleh Abdulloh, Teori- teori  pendidikan Berdasarkan Al- qur’an, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), h. 142
[8] M. Arifin, op. cit, h. 233
[9] Abdurrohman Saleh Abdullah, op. cit. h. 148
[10] Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia 2002), h.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar