RSS

MAKALAH KEPRIBADIAN GURU


BAHASAN
KEPRIBADIAN GURU ATAU PENDIDIK
Guru merupakan profesi yang mengalami pasang surut dalam percaturan dunia keprofesian. Kalaulah dulu guru dianggap profesi sakral, membanggakan yang terlihat ketika dengan bangganya seorang yang bermantukan seorang guru, tapi saat ini disinyalir menjadi profesi yang termarginalkan. Ini terlihat dari banyaknya generasi penerus yang sedikit bercita-citakan seorang guru. Mereka cenderung menjadikan dokter, insinyur, pilot sebagai pilihan profesi di masa depan. Ada berbagai macam alasan yang dikemukakan akibat ketidakmauan mereka, namun yang jelas kesejahteraanlah yang menempati urutan pertama bagi seseorang untuk tidak memilih guru sebagai profesinya.
Fenomena di atas disebabkan adanya pergeseran dalam memaknai profesi seorang guru. Pergeseran ini disebabkan beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal diantaranya:
1.      Adanya sebagian pandangan masyarakat bahwa siapapun dapat menjadi guru asal dia berpengetahuan.
2.      Kekurangan guru di daerah terpencil memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian (mendidik) untuk menjadi guru.
3.      Banyak guru yang belum menghargai profesinya apalagi berusaha mengembangkan profesinya tersebut.
Sedangkan faktor internal yang dimaksud adalah adanya kelemahan yang terdapat pada diri guru itu sendiri diantaranya rendahnya kompetensi profesional mereka. Kesemuanya itu telah menjadi wacana umum yang terus dicari pemecahannya, terutama di akhir 2005 dengan akan disahkannya UU profesi guru dan dosen. Namun demikian perlu disadari bersama, bahwa UU tersebut bukan satu-satunya solusi yang dapat mendongkrak popularitas profesi guru. Naiknya popularitas guru hanya akan terjadi bila guru secara pro aktif meningkatkan kapasitasnya sebagai guru. Artinya, UU tersebut tidak akan berdaya guna secara maksimal bila guru sendiri kurang greget dalam meningkatkan kualitas dia sebagai seorang guru.
Kepribadian itu bisa membangkitkan semangat, tekun dalam menjalankan tugas, senang memberi manfaat kepada murid menghormati peraturan sekolah sehingga membuat murid bersifat lemah lembut memberanikan mereka, mendorong pada cinta pekerjaan, memajukan berfikir secara bebas tetapi terbatas yang bisa membantu membentuk pribadi menguatkan kepribadian menguatkan kehendak membiasakan percaya pada diri sendiri.
Suksesnya seorang guru tergantung dari kepribadian, luasnya ilmu tentang materi pelajaran serta banyaknya pengalaman. Tugas seorang guru itu sangat berat, tidak mampu dilaksanakan kecuali apabila kuat kepribadiannya, cinta dengan tugas, ikhlas dalam mengerjakan, memelihara waktu murid, cinta kebenaran, adil dalam pergaulan. Ada yang mengatakan bahwa masa depan anak-anak di tangan guru dan di tangan gurulah terbentuknya umat.
Ditulis Athiyah Al-Abrosy bahwasannya sifat-sifat yang seyogyanya dimiliki seorang guru yaitu Guru harus menjadi bapak sebelum ia menjadi pengajar.
1.      Hubungan guru dengan murid harus baik.
2.      Guru harus selalu memperhatikan murid serta pelajaran mereka.
3.      Guru harus peka terhadap lingkungan sekitar murid.
4.      Guru wajib menjadi contoh/teladan di dalam keadilan dan keindahan serta kemuliaan.
5.      Guru wajib ikhlas di dalam pekerjaannya.
6.      Guru wajib menghubungkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan.
7.      Guru harus selalu membaca dan mengadakan penyelidikan.
8.      Guru harus mampu mengajar bagus penyiapannya dan bijaksana dalam menjalankan tugasnya.
9.      Guru harus sarat dengan ide sekolah yang modern.
10.  Guru harus punya niat yang tetap.
11.  Guru harus sehat jasmaninya.
12.  Guru harus punya pribadi yang mantap.
Sedang Aspek kompetensi yang harus dimilki seorang guru menurut Gordon dalm Mulyasa (2003: 39) antara lain :
  1. Pengetahuan
  2. Pemahaman
  3. Kemampuan
  4. Nilai
  5. Sikap
  6. Minat
Dari aspek kompetensi di atas bisa diklasieikasi ulang bahwa Jenis kompetensi, meliputi diantaranya:
(a) kompetensi personal,
(b) kompetensi professional,
Kompetensi personal, yaitu sikap pribadi guru yang dijiwai oleh agama dan filasafat pancasila yang akan mengagungkan moral dan budaya. Dan ini mencakup kemampuan dan integritas pribadi, peka terhadap perubahan dan pembaharuan, berfikir alternatif, adil, jujur, obyektif, disiplin, ulet, tekun, simpatik, menarik, luwes, terbuka, kreatif dan berwibawa. Kompetensi personal bisa diidentikkan dengan kepribadian dan kepribadian yang baik akan berpengaruh terhadap hidup dan kebiasaan belajar para siswa. Untuk memiliki kepribadian yang baik ini guru dituntut memiliki kematangan dan kedewasaan pribadi serta jasmani dan rohani, dan cirinya adalah sebagai berikut:
1.      memiliki pedoman hidup,
2.      mampu melihat segala sesuatu secara obyektif,
3.      mampu bertanggung jawab.
Ciri guru yang profesional dikutip dalam Jurnal Educational Leadership (1998):
a.       Mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya,
b.      Menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang diajarkannya serta metode pelajaran yang relevan,
c.       Bertanggung jawab dalam memantau hasil belajar melalui berbagai cara evaluasi,
d.      Mampu merpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya,
e.       Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
Yang mempengaruhi rendahnya profesionalisme guru, menurut Akadum (1999)
1.      Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total,
2.      Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma etika profesi keguruan,
3.      Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah, dll.
Dalam kontek Jihad yang ditempelkan pada profesi guru oleh Muhaimin (2003: 230-231) diartikan sebagai makna kesediaan bekerja keras dengan mencurahkan segala kemampuan, baik fisik/materi maupun totalitas dirinya menuju jalan Allah, mempunyai sikap ketelitian dan kecermatan, serta terbuka terhadap kritik dari luar, mempunyai kebanggaan terhadap pekerjaan yang bermutu (bukan asal kerja) dan mempunyai wawasan jangka panjang (harapan masa depan).
Mengenai kesejahteraan guru menurut Komball Wiles (dalam Bafadal, 2003: 101-102), ada 8 hal yang diinginkan guru melalui kerjanya:
a.       adanya rasa aman dan hidup layak,
b.      kondisi kerja yang menyenangkan,
c.       rasa diikutsertakan,
d.      perlakuan yang wajar dan jujur,
e.       rasa mampu,
f.       pengakuan dan penghargaan atas sumbangan,
g.      ikut ambil bagian dalam pembuatan kebijakan sekolah,
h.      kesempatan mengembangkan self respect.








DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Cet. III. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
                        http?;pendidkan.co.co.www.mutiara-ilmu>co
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cet. III,  PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Cet. IV,  Sinar Baru Algosindo. Bandung.
An Nahlawi, Abdurrahman.1989. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung. CV. Diponegoro
                        Burhan Shomad, Drs. 1981. Beberapa Persoalan dalam Pendidikan Islam. Bandung. PT. Al Ma’arif

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar