Konsep Bermasyarakat
Meliputi Pengertian Masyarakat, Proses dan asal-usul terbentuknya, Sifat-sifat, Fungsi-Fungsi serta Pembagian Masyarakat
I. Pengertian Masyarakat
Manusia sebagai makhluk individu yaitu manusia menpunyai sifat-sifat yang khas berlaku bagi dirinya sendiri, sehingga berbeda dengan orang lain. Seperti : Hobby, Kepercayaan / keyakinan dan lain sebagainya. Manusia sebagai mahluk sosial yaitu ikut sertanya manusia di dalam hubungan-hubungan sosial dalam membentuk kebudayaan masyarakat dan kesadaran akan adanya persamaan dan perbedaan dengan orang lain.
Dari proses social manusia inilah muncul adanya istilah Masyarakat. Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan , dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah. (Mac Iver dan Page)
Menurut Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan berkerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Menurut Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan .
II. Proses dan Asal-Usul Terbentuknya Masyarakat
Walaupun pengertian masyarakat yang disampaikan oleh para pakar sosiologi di atas berbeda-beda akan tetapi pada intinya adalah sama. Dari adanya maksud yang sama tersebut bisa disimpulkan adanya Unsur-Unsur bisa disebut masyarakat, diantara unsure-unsur tersebut adalah :
1. Adanya Manusia yang hidup bersama.
2. Didalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlat atau angka yg pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.
3. Bercampur untuk waktu yg cukup lama . Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dsb. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Akibat hidup bersama maka timbullah sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.
4. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
5. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama . Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
III. Sifat dan Hakekat Masyarakat
Menurut Plato Hakekat masyarakat adalah merupakan repleksi dari manusia perorangan. Sifat masyarakat yaitu akan mengalami kegoncangan, sebagaimana manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri tiga unsur yaitu : Nafsu, Semangat dan Intelegensia. Intelegensia merupakan unsur pengendali. Dengan menganalisa lembaga-lembaga dimasyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan fungsionil antara lembaga-lembaga tersebut yang hakekatnya suatu kesatuan yang menyeluruh. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah sistem hukum yang identik dengan moral , yang didasarkan pada keadilan
IV. Fungsi Adanya Masyarakat
Fungsi adanya masyarakat terhadap tiap individu Yaitu untuk mengembangkan cipta , rasa, karya dan karsa setiap individu.
ü Karya masyarakat yaitu menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau lebudayaan kebendaan yg dibutuhkan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar dapat diabadikan pada keperluan masyarakat.
ü Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaedah-kaedah dan nilai-nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan.
ü Cipta yaitu kemampuan mental, kemampuan berpikir dari orang-orang yg hidup bermasyarakat.
Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa (Niat), Perkembangan Jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulannya dengan orang-orang lainnya. Sebagai contoh orang yg sejak kecilnya diasingkan dari pergaulan dg orang lain, mempunyai kelakuan-kelakuan yg mirip dg hewan. Tak dapat berbicara dan tak dapat berprilaku sebagai manusia biasa. Secara fisik mereka sebagai manusia, tetapi perkembangan jiwanya jauh terbelakang. Kingsley Davis , pernah meneliti anak usia 5 tahun namanya Anna yg selama hampir seluruh usianya disekap dalam sebuah kamar yg kecil diatas loteng di sebuah rumah petani di Pennsylvania. Anak tersebut menunjukkan sifat-sifat yang berlainan dengan anak lain yang seusiannya, dia tak dapat jalan, tak dapat mendengar dengan sempurna tak dapat makan seperti manusia lain, dsb Terasingnya seseorang dapat disebabkan karena :
§ Cacat pada salah satu inderanya.Contoh : Seseorang yang sejak kecil buta dan tuli biasanya mengasingkan diri dari kehidupan Umum.
§ Pengaruh perbedaan ras atau kebudayaan yang kemudian menimbulkan prasangka-prasangka. Contoh : Orang asing yang pertama ke jakarta, Pemeluk agama yang mayoritas. dll
§ Pada masyarakat berkasta , dimana gerak sosial vertikal hampir-hampir tidak terjadi.
§ Pada suku bangsa yg tertutup atau terasing yg kurang mengadakan hubungan dengan dunia luar, agak sulit mengadakan interaksi sosial.Contoh : suku kubu, badui dll
V. Tingkatan-tingkatan Dalam Masyarakat
Kata masyarakat tentu sudah tidak asing dalam telinga kita. Di dalam Al-Qu’anu al-karim banyak sekali kata yang diartikan dengan masyarakat. Diantaranya ; امة , قوم , شعوب , قبا ئل . Disamping itu al-qur’an juga memperkenalkan kata masyarakat dengan sifat dan kriteria tertentu seperti , Al-mustakbirun, al-mustadl’ifun dan lain-lain.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya. Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:
1. Masyarakat paksaan
2. Masyarakat merdeka
3. Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan, suku yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
4. Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingn kedunian atau kepercayaan.
dari sudut Antropologi terdapat dua tipe masyarakat:
1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju, tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenal tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Sidi Gazalba, Masyarakat Islam: Pengantar Sosiologi & Sosiografi, Bulan Bintang, Jakarta,
Al-Qur’an al-Karim (maktabah syamilah )
Arifin Nor H.M. 1997, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta, Pustaka Setia
Cohen Bruce J. 1983, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Bina Aksara
0 komentar:
Posting Komentar