RSS

MAKALAH CINTA PADA AL-QUR'AN

KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillahirobbil ‘alamin dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang memberikan kekuatan dan hidayah-Nya, sehingga bisa terselesainya makalah living Qur’an ini sebagai tugas akhir dari mata kuliah Studi Qur’an II.
Senandung shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang membawa bendera para Nabi, berjalan atas family dan sahabat serta memberi naungan cahaya panas api neraka dan kegelapan yang abadi serta memberi petunjuk kepada para imam dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan cara yang baik sampai kelak hari pembalasan.
Berbekal dengan keyakinan dan kemantapan, akhirnya makalah living Qur’an yang berjudul ”Kecintaan Anak Kamar MAN PP Kyai Mojo Terhadap Al-Qur’an” ini dapat kami selesaikan walaupun dengan keterbatasan yang kami miliki. Hal ini menunjukkan bahwa penulis bukanlah orang yang sempurna.
Seberkas harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang terlibat ataupun yang membacanya, Amin.
Adapun saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan, Untuk menyempurnakan karya-karya kami selanjutnya.


Jombang, 14 Juni 2011


Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Rekapitulasi Data Siklus I 5
B. Rekapitulasi Data Siklus II 6
C. Rekapitulasi Data Siklus III 7
D. Analisis Data yang Diperoleh dari Tiga Siklus 8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 9









BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-quran adalah kitab bagi setiap orang mislim sekaligus petunjuk bagi mereka. Namun tanpa mempelajari makna dari al-qur’an bagaiman kita bisa menjadikan al-qur’an sebagai petunjuk, untuk itu mempelajari makna yang terkandung dalam al-qur’an sangatlah penting bagi seluruh manusia khususnya bagi orang-orang islam. Meskipun al-qur’an sudah sangat lama dikenal namun masih sangat banyak dari orang-orang muslim yang belum mengerti tentang isi yang terkandung di dalam-Nya ( al-qur’an).

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa banyak masyarakat yang memahami tentang al-qur’an ?
2. Faktor Apa yang menyebabkan terhalangnya living qut’an?
3. Apa saja langkah yang telah dilakukan untuk penghidupan alqur’an di masyarakat ?

C. Tujuan
Segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti memiliki tujuan, begitupun makalah ini. Di bawah ini adalah beberapa tutuan dari penulisan makah ini :
1. Untuk mengetahui berapa banyak masyarakat yang memahami al-qur’an.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terhalangnya living qur’an’
3. Untuk mengetahui apa saja langkah yang telah dilakukan untuk penghidupan alqur’an di masyarakat.




BAB II
PEMBAHASAN

Masyarakat pada umunya mengetahui bahwa al-qur’an adalah pedoman bagi seluruh umat manusia. Namun mereka hanya menganggap bahwa al-qur’an hanya sebatas bacaan bagi umat islam. Hampir 95% dari masyarakat awam tidak mengetahui makna yang terkandung pada al-qur’an, bagi mereka bisa membaca al-qur’an dengan benar itu sudah merupakan hal sangat baik. Pada masyarakat awam kurang lebih hanya 0,5% saja yang memahami makna dari al-qur’an itupun mereka yang sudah pernah belajar di pesantren, dan kurang lebih 20% masrarakat awam ada yang tidak mengerti sama sekali tentang al-qur’an, merekapun tidak bisa untuk membaca al-qur’an, mereka hanya tahu bahwa al-qur’an adalah kitab bagi orang islam.
Hal ini terjadi karena mereka pada umumnya masih kental dengan ajaran kejawen yang masih menganut ajaran dinamisme dan animisme. Masyarakat seperti ini biasanya tinggal di daerah-daerah terpencil yang menutup diri. Masyarakat pada umumnya hanya mengandalkan bimbingan atau pengetahuan dari kalangan orang pesantren, karena seseorang yang sudah masuk dalam pesantren akan dianggap memiliki jiwa yang agamis, dan mampu untuk menjalankan seluruh ajaran-ajaran islam terutama menjalankan isi yang terkandung dalam al-qur’an.
Ayat dari al-qur’an seperti; ayat kursi, surat yasin inilah yang sering digunakan oleh masyarakat dalam melakukan segala hal, yang dianggap bahwa dengan membaca ayat-ayat ini mereka akan selamat dari hal-hal yang buruk, padahal mereka belum memahami makna dari ayat tersebut sehingga banyak dari mereka yang salah paham dengan ayat-ayat tersebut. Berdasarkan tinjauan yang saya lakukan ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terhalangnya penghidupan al-qur’an (the living qur’an) pada masyarakat :
1. Ekonomi terbatas, karena ekonomi yang kurang mereka harus disibukkan dengan mencari nafkaf sebagai penyambung hidup, sehingga tidak terlintas difikiran mereka untuk mengenal al-qur’an.
2. Pendidikan yang minim terutama dalam bidang agama
3. Masih melekatnya paham animisme dan dinamisme
4. Perkembangan jaman yang hanya mengutamakan kesuksesan dunia yang akhirnya menyisihkan ajaran-ajaran islam terutama al-qur’an. Hal ini dibuktikan dengan lebih banyaknya anak yang memilih masuk pada sekolah umum dari pada masuk madrasah islam.
5. Kurang adanya minat untuk memepelajari al-qur’an

Namun faktor-faktor diatas hanya terjadi pada beberapa orang saja. Saat ini di daerah-daerah pedesaan mulai ditumbuhkan pemahaman tentang qur’an. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menghidupkan al-qur’an dikalangan masyarakat :
1. Memajukan TPQ
Dengan adanya TPQ atau TPA akan lebih mudah mencetak anak untuk dapat mempelajari al-qur’an. Dalam pembelajaran di TPQ pertama-pertama anak akan mulai dikenalkan dengan huruf-huruf al-qur’an seperti mempelajari iqro’/ jilid sampai mereka dapat membaca al-qur’an dengan baik dan benar. Dalam pemahaman makna al-qur’an pertama-tama mereka akan dikenalkan dengan
بسم الله الرّحمٰن الرّحيم dan اعوذ باالله من الشيطان الرّجيم setelah itu al-fatihah dan seterusnya. Dengan adanya TPQ ini gerbang untuk menumbuhkan living qur’an di masyarakat sudah mulai terbuka. Apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah dengan cara memberikan dan sebagi penunjang untuk kemajuan TPQ.

2. Seminar untuk guru-guru TPQ (diklat guru TPQ)
Sekarang ini sudah mulai di tiap kecamatan sudah dijalankan diklat guru TPQ yang diadakan setiyap 1 tahun sekali khusus untuk pembedahan al-qur’an sekaligus makna-makna yang terkandung dalam al-qur’an untuk diajarkan kepada anak didik.
Kegiatan seperti ini sangat berguna bagi anak-anak sekarang kgususnya bagi para remaja dalam menghadapi perkembangan zaman atau serig disebut globalisasi dan modernisasi.













BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Faktor yang menyebabkan tehalangnya penghidupan al-qur’an diantaranya:
a. faktor ekonomi
b. Pendidikan yang masih minim fikalangan masyarakat
c. Masih melekatnya faham animisme dan dinamisme
d. Perkembangan zaman
e. Kurang adanya minat untuk mempelajari
2. langkah-langkah untuk penghidupan al-qur’an di masyarakat
a. Memajukan TPQ atau TPA di setiap daerah/desa
b. Seminar untuk guru-guru TPQ

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar