RSS

MAKALAH PSIKOLOGI REMAJA

BAB II
PEMBAHASAN

Perkembangan masa remaja

Anak-anak yang berusia 12 atau 13 tahun sampai dengan 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan kejiwaan menimbulkan kebingungan di kalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und drang sebabnya karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan jiwasehingga mudah menyimpang dari aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di kalangan masyarakat.
Ada pula ahli psikologi yang menganggap masa remaja sebagai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yaitu saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Saat anak mengalami masa remajanya tidak sama waktunya di tiap-tiap Negara. Waktunya itu berbeda-beda menurut norma kedewasaan yang berlaku setempat. ”misalnya di daerah pedesaan yang agraris, anak usia 12 tahun sudah ikut melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan orang dewasa seperti mengolah sawah dan ladang orang tuanya. Dalam keadaan seperti ini berarti anak yang belum dewasa itu sudah dituntut orang tuanya untuk bertanggung jawab, dengan demikian masa remaja akan lebih cepat berakhir di daerah pedesaan. Sedangkan di daerah perkotaan masa remaja berlangsung lebih lama, sebab keadaan kehidupan dikota lebih kompleks dan lebih majemuk masyarakatnya karena pengaruh dari latar belakang kehidupan, norma-norma kebudayaan dan, adat istiadat, nilai-nilai moral, etika dan, sosial yang tidak menentu membuat kaum remaja bertambah bimbang, ragu-ragu, dan bingung sehingga mereka bertanya-tanya dalam hatinya, mana yang sebenarnya harus dipilih dan dipedomaninya.
1. Masa masa perkembangan

Orang barat menyebut remaj dengan istilah puber, sedangkan orang Amerika menyebutnya Adolesensi. Keduanya merupakan transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa. Sedangkan di Negara kita ada yang menggunakan istilah Akil balig atau pubertas dan yang paling banyak menyebutnya Remaja. Panggilan Adolesensi dapat diartikan sebagai pemuda yang keadaanya sudah mengalami ketenangan. Pada umumnya orang tua dan pendidikcenderung menyebut remaja dari pada remaja puber atau remaja Adolesen. Bila ditinjau dari segi perkembangan Biologis, yang dimaksud remaja adalah mereka yang beusia 12 sampai dengan 21 tahun. Usia 12 tahun merupakan awal pubertas bagi seorang gadis, yang disebut remaja kalau mendapat menstruasi yang pertama. Sedagkan usia 13 tahun merupakan awalpubertas bagi seorang pemuda ketika ia mengalami masa mimpi yang pertama, yang tanpa disadarinya mengeluarkan sperma.jika oang tua tidak mengerti akan hal ini, si anak bisa menjadi malu dan takut. Biasanya pada gadis perkembangan biologisnya lebih cepat satu tahun dibandingkan dengan perkenbangan biologis seorang pemuda karena gadis lebih dahulu mengawali remaja yang akan berakhir pada sekitar usia 19 tahun, sedangkan pemuda baru mengakhiri remajanya pada sekitar usia 21 tahun.
Bila ditinjau secara teoretis, masa remaja terdiri dari remaja puber dan remaja adolesen. Remaja puber itu sendiri masih dibagi-bagi lagi kedalam awal pubertas, pubertas dan akhir pubertas, sedangkan remaja adolesen terdiri awal adolese, adolesen ,dan akhir adolesen. Kemudian ada masa peralihan masa anak sekolah sebelum ia memasuki masa puber yang disebut masa pueral. Sebenarnya antara masa yang satu dan masa yang lainya tak tampak batasbatasnya. Peralihan dari masa ke mas berikutnyahanya terjadi secara berangsur-angsur dengan tidak terasa, hanya sekali-sekali saja terjadi perubahan yang mendadak.


2. ciri-ciri remaja
Ada beberapa ciri yang harus diketahui diantarnya ialah :
A. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan masa anak-anak dan mas dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan tyang cepat itu, remaja membutuhkan makan dan tidur lebih banyak. Dalam hal ini kadang-kadang orang tua tidak mau mengerti, dan marah-marah bila anaknya terlalu banyak makan dan terlalu banyak tidur. Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kakidan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi kepalanya masih mirip dengan anak-anak.

B. Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yanga kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya.Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya :
Alat produksi spermanya mulai berproduksi,ia mengalami masa mimpi yang pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama.
Ciri-ciri lainya yang ada pada anak laki-laki ialah pada lehernya menonjol buah jakun yang membuat nada suaranya menjadi pecah. Sehubungan dengan hal itu, bila orang tua, kakak-kakaknya menggodanya, bisa menimbulkan masalah bagi anak itu. Kemudian diatas bibir dan disekitar kemaluanya mulai tmbuh bulu-bulu. Sedangkan pada anak perempuan, karena produksi hormon dalam tubuhya. Dipermukaan wajahnya bertumbuhan jerawat. Bila gadis yang sedang berjerawat itu di ejek, bisa juga menimbulkan masalah. Selain anda-tanda itu terjadi penimbunan lemak yang membuat buah dadanya mulai tumbuh, pinggulnya mulai melebar, dan pahanya membesar. Bila hal ini terjadi lebih cepat atau lebih lambat, juga bisa menimbulkan masalah bagi anak itu.
C. cara berfikir kausalitas
Ciri ketiga adalah car berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja duduk di depan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata ”pantang” (suatu alasan yang bisa diberikan orang-orang tua disumatra secara turun-temurun). Andaikan yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan menurut perintah orang tuanya, tetapi remaja yang dilarang akan mempertanyakan mengapa ia tidak boleh duduk di depan pintu. Bila orang tua tidak mampu menjawab pertanyaan anaknya itu, dan menganggap anak yang dinasehati itu melawan, lalu ia marah kepada anaknya, maka anak yang menginjak remaja itu pasti akan melawanya. Sebab anak itu merasa dirinya sudah berstatus remaja, sedangkan orang tua suka memperlakukannya sebagai anak-anak yang bisa dibodoh-bodohi. Guru juga akan mendapat perlawanan bila ia tidak mengerti cara berfikir remaja yang kausalitas.
Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil. Bila guru dan orang tua tidak memahami cara berfikir remaja, akibatnya timbulah kenakalan remaja serupa perkelahian antar pelajar yang sering terjadi di kota-kota besar.

D. emosi yang meluap-meluap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubunganya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cintaatau remaja yang tersinggung perasaannya karena, misalnya dipelototi. Kalau sedang senang-senangnya mereka mudah lupa diri karena tidak mampu menahan emosi yang meluap-luap itu, bahkan remaja mudah terjerumus kepada tindakan yang tidak bermoral, misalnya remaja yang terlanjur asyik berpacaran bisa terlanjur hamilsebelum meeka dinikahkan, bunuh diri karena putus cintanya, membunuh orang karena marah, dan sebagainya. Emosi remaja lebih kuatdan lebih menguasai diri mereka dari pada berfikir realistis.

E. mulai tertarik kepada lawan jenisnya
Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, meeka mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah, dan remaja akan bersikaptertutup terhadap orang tuanya.
Secara biologis anak perempuan lebih cepat matang dari pada anak laki-laki. Gadis yang berusia 14 sampai dngan 18 lebih cenderung untuk tidak merasa puas dengan perhatian pemuda yang seusia dengannya. Karena itu ia tertarik kepada pemuda yang usianya berapa tahun di atasnya. Keadaan ini berlangsung sampai ia duduk di bangku kuliah. Pada masa itu akan terlihat pasangan muda-mudi yang pemudanya berusia lebih tua dari pada gadisnya.

F. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan seperti kegiatan remaja di kampung-kampung yang diberi peranan. Misalnya mengumpulkan dana atau sumbangan kampung, pasti ia akan melaksanakanya dengan baik. Bila tidak diberi peranan, ia akan melakukan perbuatan yang menarik perhatian masyarakat, bila perlu melakukan perkelahian atau kenakalan lainnya. Remaja akan mencari peranan di luar rumah bila orang tua tidak memberi peranan kepadanya karena menganggapnya sebagai anak kecil.




G. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok pebayanya sehingga tidak jarang orang tua di nomorduakan sedangkan kelompoknya di nomorsatukan. Orang tua yang kurang mengerti pasti akan marah karena ia sendiri yang memberi makan, membesarkan, membiayai sekolahnya, tetapi tidak dituruti omonganya bahkan di nomorduakan oleh anaknya yang lebih menurut kepada kelompoknya. Apa-apa yang diperbuatnya ingin sama dengan anggota kelompok lainnya, kalau tidak sama ia merasa turun harga dirinya dan menjadi rendah diri. Dalam pengalamanpun mereka berusaha untuk berbuat sama, misalnya berpacaran, berkelahi dan mencuri. Apa yang dilakukan pimpinan ditirunya, walaupun yang dilakukan itu tidak baik. Ini semua terjadi karena meeka kagum dengan kualitas dan pribadi pimpinan kelompoknya sehingga ia loyal kepada pimpinan kelompoknya, apa-apa katanya untuk boss, padahal bossnya itu tidak pernah memberi seperti makan, biaya sekolah, apalagi gaji kepadanya.
Karena dirumah remaja itu tidak dimengerti oleh orang tuanya, dan kakak-kakaknya tidak ”menganggap”, ia bergabung dengan kelompok sebayanya yang mau menganggap, mau mengerti, apalagi dalam pengalaman yang sama. Dalam kelompok itu dapat melampiaskan perasaan tekanan yang selama ini dirasakannya karena tidak dimengerti dan tidak di anggap oleh orang tua serta kakak-kakaknya.
Kelompok atau gang sebenarnya tidak berbahaya asalkan kita bisa mengarahkannya. Sebab dalam kelompok itu kaum remaja dapat memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan dimengerti, kebutuhan di anggap, kebutuhan diperhatikan, kebutuhan mencari pangalaman baru, kebutuhan berprestasi, kebutuhan diterima statusnya, kebutuhan harga diri, rasa aman, yang belum tentu dapat diperoleh dirumah ataupun disekolah.




3. Masa pueral
Dalam psikologi kata puer atinya anak besar. Masa pueal merupakan bagian akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah anak yang tidak suka lagi diperlakukan sebagai anak, tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa.

A. Perkembangan jasmani
Tidak banyak yang kita ketahui tentang perkembangan jasmani ini kardna masa pueral dialami dalam tempo singkat saja. Anak laki-laki merasa badannya bertambah kuatdari keadaannya di masa-masa yang lalu, pertambahan kekuatan itu di ikuti oleh tanda-tanda lebih berani, senang beramai-ramai, suka mengganggu orang lain, menimbulkan perselisihan dan perkelahian. Sebagian besar sifat-sifat yang tampak pada anak laki-laki itu tidak begitu jelas kelihatan pada anak perempuan. Suatu keistimewaan pada anak-anak perempuan adalah ia suka tertawa riuh dan gembira sekali.

B. Perkembangan psikis
(a). Pueral ingin dibei kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Ia tidak mau selalu diperlakukan sebagai anak-anak. Mereka suka mencetuskan peasaanya, jika di anggap perlu sampai memberontak, tetapi belum dapat dikatakan menentang kewibawaan orang tua atau gurunya, segera setelah kejadian itu ia ingin damai kembali.
(b). Mereka menganggap kekuasaan orang tua sebagai suatu hal yang sudah semestinya, asalkan orang tua bertindak bijaksana. Mereka membutuhkan pimpinan yang jujur, tegas, dan tindakanya tidak menyinggung rasa harga dirinya.
(c). Guru yang baik sikapnya sangat ditaati karena pueral sudah kritis, tidak begitu saja menerima segala sesuatu. Perbuatan yang buruk dipandang buruk karena perbuatan itu merugikan bagi dirinya sendiri., bukan karena perbuatan itu memang buruk adanya.
Dalam masa pueral perasaan harga diri bertambah kuat, keberanian melewati batas, suka menombongkan diri, sering bertindak tidak sopan, dan gemar akan pengalaman yang luar biasa.

4. Prapubertas
Sebenarnya prapubetas masih termasuk kedalam masa peralihan. Masa ini dialami anak perempuan lebih singkat dari pada lamanya di alami anak laki-laki. Keda jenis berangsur-angsur melepaskan dirinya dari ikatan orang tuanya untuk memungkinkan mereka dapat bertindak dan berfikir lebih bebas. Andaikan mereka tidak dapat melepaskan dirinyadari keterikatan itudan merasa kemerdekaanya terancam, dan kemungkinan mereka berontak atau sekurang-kurangnya tidak mau menuruti perintah, tidak tunduk kepada peraturan. Bila sudah sampai padakepada menentang orang tuadan lingkungannya, hal ini dapat mempersukar guru dalam melaksanakan tugasnya.
Sehubungan dengan perubahan sikap seperti di atas itu Oswald kroh menyebutnya ”masa menentang”. Datangnya masa ini disertai dengan gejala-gejala sepeti mudah terkena pengaruh buruk dari teman-temannya, kegiatannya cenderung merusak keadaan, suka mengganggu ketertiban umum, bertindak sesuka hatinya, sering bertindak tidak sopan, suka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kebiasaan, suka mencelah tetapi ia sendiri belum mampu untuk berbuat lebih baik.
A. Masa negatif
Hetzer dan Dartling telah meneliti tentang masa negatif ini. Dalam masa ini perubaan-perubahan kejiwaan sangat sukar diteliti secara obyektif karena perasaannya sangat tertegun dan kelakuannya sangat pasif. Untuk mendapatkan informasi yang jelas hendaknya penelitian dilakukan dengan pengamatan yang sistematis.

Dalam usaha memahami masa negatif ini, buku harian dapat dijadikan sebagai obyek penelitian yang penting walaupun tidak semua muda-mudi menulis buku harian. Tibanya masa negatif ditandai dengan timbulnya perasaan tertegun dan kekurangannya aktifitas. Masa ini nanti akan berakhir dengan pulihnya kembali aktivitas itu. Beberapa di antara sifat-sifat yang tampak pada masa negatif ini ialah:
(a). Kemampuan bekerja menurun.
(b). kewajiban dan hobinya sering di abaikan.
(c). measa gelisah dan kurang senang terhadap keadaan lingkungannya.
(d).mereka sombong selan masih memperlihatkan sifat-sifat kelemahannya.
Kita harus melihat masa negatif ini sebagai mata rantai dalam rangkaian perubahan tingkah laku yang harus dialami seseorang untuk menjadi individu yang matang jasmani dan rohaninya. Selain kekurangan dan kelemahan-kelemahan pada dirinya, mereka juga ingin memperbaiki kesalahannya, tetapi kondisi fisik dan psikisnya kuang sanggup sehingga menimbulkan rasa kecewa dan putus asa yang kita khawatirkan timbul keinginan untuk bunuh diri.
Dalam masa negatif mudah terjadi pelanggaran moral, khususnya bagi mereka yang pendidikannya kurang baik dan lingkungannya tidak turut mencegah keadaan yang kurang baik itu. Dalam keadaan seperti inilah mereka membutuhkan bimbingan agar dapat mengerti tentang keadaan dan tingkah lakunya.Charlotte Buhler menggambarkan keadaan prapuber itu dengan kata-kata: saya sangat bermuram hati, tetapi saya tak tahu apa sebabnya.
B. Masa merindu puja
Dalam masa prapubertas timbul masa merindu puja. Merindu puja itu tidak ditujukan kepada manusia saja, juga kepada hal-hal yang abstrak yang sangat dikaguminya seperti keindahan alam, kebaikan, dan kecantikan. Dalam hal ini jelas ada unsur kejasmanian karena reaksi terhadap lingkungan umumnya bersifat psikofisik. Selain itu juga terdapat aspek nafsu, yaitu ingin mencari kepuasan dan kegembiraan, tetapi keinginan itu bukan berasal dari motif kejiwaan. Jika kita gambarkan dengan kata-kata, merindu puja mengalami proses sebagai berikut:
- seseorang dipuja karena bentuk, sifat-sifat lahir yang dimilikinya, dan sifat-sifat batinnya
- pujaan itu berdasarkan nilai kultur yang didukung oleh individu itu sendiri, misalnya seorang pemimpin, seorang tokoh, seorang aktor dan sebagainya.
Sifat-sifat merindu puja
Dalammerindu puja terkandung kesadaran bahwa mereka masih banyak kekurangannya dan masih membutuhkan bimbingan dari lingkungannya. Rasa simpati dibentuk oleh kuatnya dorongan seksual walaupun dorongan itu masih suci sifatnya. Merindu puja sangat berlainan artinya dengan merindu cinta. Letak perbedaannya pada :
(a). Jika rindu puja ditujukan kepada manusia yang menjadi idola, maka rindu cinta ditujukan kepada manusia dari lawan jenisnya.
(b). jika rindu puja tertuju kepada orang yang umumnya berbeda, maka rindu cinta tertuju kepada orang yang sebaya umurnya.
(c). jika rindu puja dapat tertuju kepada jenisnya sendiri, maka rindu cinta tertuju kepada lawan jenisnya.
Hanya dalam hal-hal yang abnormal saja rindu cinta itu ditujukan kepada jenisnya sendiri yang disebut homoseksualitas.


KESIMPULAN

Perkembangan remaja melalui proses masa-masa perkembangan. Dalam masa perkembangan juga tedapat cirri-ciri remaja antara lain meliputi pertubuhan fisik, perkembangan seksual, cara berfikir kausalitas, emosi yang meluap-luap, mulai tertarik kepada lawan jenis, menarik perhatian lingkungan, dan terikat dengan kelompok.
Perkembangan remaja juga melalui proses masa pueral yang di dalamnya meliputi perkembangan jasmani dan perkembangan psikis.
Perkembangan juga melalui masa pubertas dimana pada masa tersebut ada masa negative dan masa merindu puja, yang dimana sifat merindu puja di bagi menjadi dua yaitu merindu puja dan merindu cinta.

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli L, 1986, Psikologi perkembangan, Bandung :Remaja Rosdakarya.




BAB III
PENUTUPAN

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah yang maha pegasih lagi maha penyayang yang telah memberikan rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwasanya masih terdapat banyak sekali kesalahan dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu kritik serta saran selalu kami harapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini disa bermanfaat bagi para pembacanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar