RSS

MAKALAH CARA MENULIS PROSEDUR KARYA ILMIAH

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian Alam, yang telah melimpahkan hidayah dan inayah-Nya kepada kita dan pembaca yang budiman.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curakan atas junjungan kita Nabi Revolusioner ummat Muslim yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menyandang gelar “Al-Amin” karena akhlaknya yang luhur, semoga Allah Ta’ala merahmati keluarga dan sahabat-sahabatnya yang terdidik dalam naungan kenabian.
Sebuah pepatah terkenal mengatakan, jika ilmu diibaratkan hewan buruan itu maka tulisan bagai tali kuat untuk mengikatnya. Tanpa tali kuat, tentu hewan buruan itu akan mudah lepas tak kendali, begitu juga dengan ilmu yang akan mudah lepas atau dilupakan oleh pemiliknya, bilamana tidak diikat dengan sebuah tulisan.
Atas dasar terselesaikannya makalah yang bertemakan ”TATA CARA PENULISAN PROSEDUR LAPORAN KARYA ILMIAH” penulis selaku penyusun mengucapkan hamdalah yang terkhususkan kepada Allah SWT dan terima kasih berkat dorongan dari semua pihak.
Kritik dan saran dari teman-teman sekaligus dosen pengampu sangat saya butuhkan karena disini saya juga masih belajar untuk menjadi lebih baik, semoga makalah yang sudah saya kerjakan dapat diterima oleh para pembaca baik dari teman-teman ataupun dosen pengampu khususnya bagi saya pribadi, sekaligus bermanfaat bagi semuanya.Amiin.








Penulis,………November 2011












BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan tinggi karya ilmiah ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.
Kita sebagai mahasiswa sanggat dianjurkan untuk mengetauhi pengertian karya ilmiah itu sndiri dan tata cara penulisan prosedur laporan karya ilmiah. Oleh karena itulah penulis akan membahas tentang hal – hal yang berkaitan tentang karya ilmiah agar mahasiswa mampu membuat karya ilmiah yang baik dan benar .

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menemukan beberapa masalah seperti berikut :
1. Bagaimana tata cara prosedur penulisan laoran karya ilmiah ?
2. Bagaimana format penulisan bagian permulaan ?
3. Bagaimana format penulisan bagian naskah ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui tata cara prosedur penulisan laporan karya ilmiah
2. Untuk mengetahui format penulisan bagian permulaan
3. Untuk mengetahui format penulisan bagian naskah





BAB II
PEMBAHASAN

A. TATA CARA MENULIS PROSEDUR LAPORAN KARYA ILMIYAH
Penulisan karya ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah antara lain : jenis dan ukuran kertas, margin pengetikan, pemenggalan kata, cara membuat penomoran, cara mengutip dan teknik penulisan kutipan, cara penulisan catatan kaki dan penulisan daftar pustaka. Dan berikut penjelasannya :

A. JENIS DAN UKURAN KERTAS
Jenis kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah, baik makalah, skripsi, tesis ataupun disertasi adalah kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4 (21 x 29.7 cm).

B. MARGIN PENGETIKAN
1. Pada setiap lembar kertas karya ilmiah, yang boleh digunakan untuk pengetikan hanya satu muka (halaman), tidak diperbolehkan bolak balik (dua muka/halaman).
2. Skripsi, tesis dan disertasi diketik dua spasi. Batas pinggir kertas (margin) yang harus dikosongan adalah 4 cm tepi kiri (left margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin, dan 4 cm pada tepi kanan (right margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf arab.
3. Batas pinggir kertas sebelah kanan (right margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin adalah 3 cm, dan batas pinggir kiri (left margin) untuk karya tulis yang menggunakan huruf arab juga 3 cm.
4. Tepi sebelah atas (top margin) dan tepi sebelah bawah (bottom margin) yang harus dikosongkan masing-masing adalah 3 cm, baik untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin maupun huruf arab.
5. Pada setiap alenia (paragraf) baru, ketikan dimulai menjorok (tabbing) dari garis margin.

C. PENULISAN DAN PEMENGGALAN KATA
1. Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan baku tata bahasa Indonesia.
2. Pada akhir baris, dihindari pemenggalan suku kata baik diawal maupun diakhir kata, yang hanya terdiri dari satu huruf, contohnya : mempunya-i, menyadar-i, i-munisasi, a-pabila.
3. Bilangan bernama, seperti Rp. 50, pukul 12.00 tidak boleh dipenggal. Sementara bila nama itu ditulis sesudah nama bilangan dan bukan singkatan, pemenggalan boleh dilakukan seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan sebagainya.
4. Inisial nama orang tidak boleh dipisahkan dari nama keselurruhan (lengkap) seperti : R.A. (dipisahkan dari) Kartini, H.A (dipisahkan dari) Salim.
5. Dalam tulisan arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.
6. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Bilangan lebih dari dua kata ditulis dengan angka, contohnya : “Rata-rata warga Bengkalis makan tiga kali sehari”, “Jarak Bengkalis – Pekanbaru sejauh 120 kilometer dapat ditempuh dalam waktu 2 jam”.
7. Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor telepon, pecahan desimal, dan bilangan yang disertai dengan singkatan harus ditulis dengan angka, contoh : 10%, 19 September 1985, Rp. 12.000, Jalan Pertanian Nomor 1 Bengkalis, telepon 085278814442, 0.18, 7 km.
8. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan kalimat harus diubah, kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya maka angka itu ditulis penuh dengan huruf.
9. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal, dan kata asing termasuk kata yang berasalh dari daerah yang bukan merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia, diketik miring (italic). Sementara nama-nama asing seperti nama lembaga, tidak diketik miring, contoh : World Health Organization, Rabitah al-Alam al-Islamy.
10. Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialih aksarakan, contoh : Nurcholish Madjid, bukan Nur Khalis Majid, Mohamad Roem, bukan Muhammad Rum, Fazlur Rahman bukan Fadl al-Rahman.



D. SISTEM PENOMORAN
1. Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, berupa romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya. Dimulai dari halaman kata pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom center) halaman tersebut. Pada karya ilmiah yang menggunakan huruf arab angka romawi kecil dingati dengan abjad arab.
2. Pada bagian tengah dan bagian akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa angka latin, ditulis pada sudut kanan atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, dan sudut kiri atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab nomor halamannya berupa angka arab. Kecuali pada halaman PENDAHULUAN (BAB I), BAB-BAB selanjutnya dan DAFTAR PUSTAKA nomor pada halaman-halaman yang disebut terakhir ditempatkan ditengah bagian bawah (bottom center) halaman sebagaimana nomor halaman pada bagian awal. Di belakang nomor halaman tidak diberi tanda titik.
3. Nomor pada BAB ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul BAB untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, sedangkan untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab itu ditulis penuh dengan huruf.
4. Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut : angka romawi besar untuk nomor bab, huruf kapital latin untuk sub bab, angka arab untuk sub bab dan seterusnya.
5. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap.

E. KUTIPAN LANGSUNG DARI BUKU ATAU ARTIKEL
Yang dimaksud dengan kutipan langsung dari buku atau artikel adalah pengambilan secara langsung bagian-bagian tertentu tulisan dari sumber yang digunakan. Ada dua bentuk kalimat yang dikutip langsung, yakni kalimat interpolasi (kutipan sebagaimana adanya baik dalam susunan kalimat maupun tanda baca) dan kalimat elips (kutipan yang mengambil bagian yang terpenting saja).
Dalam pengutipan kalimat interpolasi, cara penulisanyang digunakan adalah : ditulis menjorok (tabbing) dalam satu spasi dengan mencantumkan tanda kutip ganda (“) pada awal dan akhir kutipan, dan sumber kutipan dalam catatan kaki.

F. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG DARI BUKU ATAU ARTIKEL
Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil artinya dalam bentuk saduran, kesimpulan dan parafrase. Pada akhir kutipan kalimat tidak langsung ini dicantumkan catatan kaki yang menjelaskan sumber ide, kesimpulan atau prafrase itu berasal.

G. KUTIPAN LANGSUNG AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS ATAU KITAB SUCI LAIN
Dalam pengutipan secara utuh ayat Al-Qur’an, hadist, atau ayat-ayat kitab suci lain, maka kutipan itu ditulis terlebih dahulu dalam bahasa aslinya (jika memungkinkan) dan dicantumkan terjemahannya dengna tnada kutip ganda (“) pada awal dan akhir kutipan serta ditulis menjorok (tabbing) dalam 1 (satu) spasi.

H. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS ATAU KITAB SUCI LAIN
Dalam pengutipan bagian-bagian terpenting (elipsing) dari ayat al-Qur’an, hadist atau ayat-ayat dari kitab suci lain yang menjadi bagian dari naskah tulisan, maka penulisannya hampir sama dengan kutipan langsung tetapi tidak menggunakan tanda kutip ganda (“).

I. PENULISAN CATATAN KAKI ( FOOT NOTE )
Penulisan catatan kaki mengikuti kalimat atau bagian paragraf yang dikutip baik langsung, maupun tidak langsung dan ditandai dengan nomor yang tersusun secara urut dan ukurannya lebih kecil dari huruf atau angka yang digunakan dalam naskah (superscript) dalam satu spasi. Sumber tulisan yang digunakan pertama kali memuat secara utuh nama penulis, judul buku atau tulisan (ditulis miring/italic), tempat penerbitan, penerbit, tahun dan halaman yang dirujuk. Untuk penanda halaman digunakan huruf h. Untuk tulisan latin dan .? untuk tulisan arab.
Jika sumber tulisan yang sama digunakan kembali, maka penulisannya hanya mencantumkan kata ibid. Dan bila sumber tulisan yang sama dipakai kembali setelah disela sumber tulisan lain, maka nama penulis (boleh dipendekkan dan tidak disingkat), judul buku atau tulisan (ditulis miring, boleh dipendekkan dan tidak disingkat), dan halaman saja, yang harus ditulis. Jika penulis yang sama menulis karya yang berbeda, maka prosedur awal diulang kembali.

J. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Dalam daftar pustaka, cantumkan sumber-sumber tulisan yang benar-benar digunakan dalam penulisan karya akademik itu. Enteri sumber disusun secara alphabet dengan mendahulukan nama keluarga penulis, dan informasi lengkap karya yang dihasilkan.

B. FORMAT PENULISAN BAGIAN PERMULAAN.
Penyusunan laporan karya ilmiah umumnya terdiri dari berbagai bagian berupa bab-bab dan setiap babnya dibagi dalam sub bab, pembagiannya dilakukan sesuai dengan keperluan dan kebutuhan dalam penjabarannya. Pada umumnya skripsi terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian penutup.
Isi dalam bagaian awal adalah :
1. Halaman Sampul
2. Lembar logo
3. Halaman judul
4. Lembar persetujuan
a. Lembar persetujuan pembimbing
b. Lembar persetujuan dan pengesahan
5. Abstrak ( untuk tensis perlu ditambahkan Abstrak dalam bahasa Inggris ).
6. Kata pengantar
7. Daftar Isi
8. Daftar Tabel
9. Daftar Gambar
10. Daftar lampiran
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur – unsur bagian awal yang telah disebutkan di atas, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam masing – masing unsur berikut.
1. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skripsi dan tensis, nama dan nomor pokok maasiswa ( NPM ), lambang Universitas dengan deameter 5 cm, dan diikuti dengan nama lengkap Universitas, fakultas, jurusan, dan waktu ( bulan – tahun )lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing – masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah font 12 – 17.
2. Lembar Logo
Lembar logo hanya berisi lambang universitas dengan ukuran diameter 5 cm.
3. Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dsn formatnya sama dengan halaman sampul. Lembar judul terdiri dari dua lembar, Yaitu 1) Kulit muka luar dan 2) kulit muka dalam. Lembar kulit muka luar disusun dicetak dengan tinta warna kuning emas secara simetris. Halaman judul lembar yang kedua memuat :
1) Judul skripsi / tesis
2) Nama Mahasiswa
3) NPM ( Nomor Pokok Mahasiswa )
4) Nama program studi
5) Logo Universitas
6) Nama Jurusan
7) Nama Fakultas dan nama Universitas
8) Nama kota / tempat dan tahun pembuatan
4. Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan pembimbing. Hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah 1) teks Skripsi dan tesis oleh ....ini telah disetujui untuk diuji, 2) nama lengkap pembimbing I dan pembimbing II.
Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para penguji dan derektur PPS. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran – saran yang diberikan oleh penguji dicantumkan tanggal – bulan – tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap masing – masing dewan penguji dan panitia penguji, yaitu dekan / ketua jurusan/ program studi ( Untuk skripsi ) atau direktur PPS ( untuk tensis ).
5. Abstrak
Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Namun penulis diketik dengan jarak 2 spasi dan kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah ( jika ada ) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil ( kecuali huruf – huruf pertama dan setiap kata ) dan di akhiri dengan titik. Kata skripsi dan tesis ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, universitas, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama universitas, dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan dibawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul – judul skripsi dan tensis abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi dan tensisi yang mencakup latar belakang, masalah yang teliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan ( kalau ada ) saran yang diajukan.
Teks dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal ( satu spasi ) dan panjangnya tidak lebih dari dua ahalaman kertas ukuran kuarto.

6. Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan terima kasih penulis yang ditunjukkan kepada orang – orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak – pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi dan tesis.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda ( dua spasi ). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Pada bagian akhir teks ( di pojok kanan – bawah ) dicantumkan kata penulis tanpa menyebutkan nama terang.
7. Daftar Isi
Didalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pembuatannya didalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi.
8. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat didalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberaris diketik dengan jarak dua spasi.
9. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, jusul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang sartu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
10. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, seryta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang satu*dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.

11. Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi dan tesis banyak digunakan tanda – tanda lain yang mempunyai makna esensial ( misalnya singkatan atau lambang – lambang yang digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, teknik, bahasa dan lainya sebagainya ), Maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang – lambang atau tanda – tanda tersebut.

C. FORMAT PENULISAN BAGIAN NASKAH ( ISI )
Bagian isi ini dibagi menjadi empat atau lima bagian, yaitu
sebagai berikut:
1. Pendahuluan,
2. kajian teori,
3. Objek penelitian,
4. Analisis data (pembahasan), dan
5. Penutup.

1. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan
karangan ilmiah.

a. Latar Belakang Masalah
Bagian ini merupakan landasan dan pendorong (motivator) bagi :
a) Peneliti untuk melakukan penelitian dan penulisan skripsi;
b) Pembaca (orang lain) untuk membaca lebih lanjut. Oleh karena itu, latar belakang ini harus berisikan hal-hal yang menarik minat pembaca.
Pada bagian ini, diuraikan tentang (a) masalah yang akan diteliti, (b)
penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun
bagi orang lain (c) argumentasi yang logis antara data (realitas)
dan teori (harapan) sehingga kesenjangan ini menimbulkan
rumusan permasalahan.


b. Identifikasi Masalah atau Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah bertujuan untuk membatasi atau menajamkan pokok permasalahan sehingga kajian atau pembahasannya tidak terlalu luas dan abstrak. Identifikasi masalah bisa memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian karena pokokpermasalahannya menjadi lebih sempit (fokus). Identifikasi masalah harus disajikan dalam bentuk pertanyaan. Jawaban pertanyaantersebut akan disajikan dalam simpulan.

c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam penelitian ini, sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara praktis.

d. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip ini berguna untuk memberikan arahan dan langkah untuk membahas masalah yang akan diteliti. Kerangka teori ini harus menggambarkan tata kerja teori tersebut. Contoh: Dalam teori ini, akan digunakan teori-teori yang relevandengan masalah yang akan dikaji. Untuk mengkaji bentukdan makna afiks verba, digunakan teori Badudu (1992), Tadjuddin (1993), Alwi dkk. (1993), Purwo (1998), dan Sudaryanto (1994). Untuk mengkaji verba, akan digunakanteori Chafe (1993), Sugono dan Indiyastini (1994).

e. Metode dan Teknik penelitian
Penelitian ilmiah harus mempergunakan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian adalah seperangkat alat yang tersusunsecara sistematis dan logis sedangkan teknik penelitian adalah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.
Metode dibedakan atas dua jenis yaitu sebagai berikut.

1. Metode kepustakaan
Metode deskriptif adalah untuk menganalisis dan memaparkan data dengan apa adanya. Metode komparatif adalah untuk membandingkan dua atau lebih
sumber data yang akan diteliti

2. Metode analisis (lapangan)

metode eksperimen : Di Laboratorium
metode sensus : Angket
metode survai : Wawancara
metode studi kasus : Sampel/ Perbandingan

Teknik analisis meliputi: (1) analisis kuantitatif, (2) analisis kualitatif

f. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ialah objek penelitian atau tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian.

g. Sumber Data
Suatu penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku. Misalnya, novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sample dan populasi.

Dalam sampel dapat diambil satu contoh data untuk dijadikan bahan percobaan atau perhitungan, sedangkan populasi adalah kumpulanseluruh data yang akan diteliti.

2. Kajian Teori
Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas atau diteliti. Bisa saja, penelitian-penelitianterdahulu dapat melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitianselanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-alasan yang logis. Dengandemikian, penulis dapat menolak, menerima, mempertanyakan, ataumenguatkan teori yang sudah ada. Teori yang dijadikan acuan hendaknya kepustakaan atau hasil penelitianyang mutahir dengan berusia 5 tahun kebelakang, tetapi apabila teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa dipakai.

3. Objek Penelitian
Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek penelitian secara singkat (bergantung pada kebutuhan penelitian). Hal hal yang perlu dijelaskan dalam bab ini yaitu (a) sejarah objek penelitian, (b) struktruk organisasi, dan (c) kegiatan objek penelitian.

4. Pembahasan (Analisis Data)
Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan, interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan penemuan pendapat baru yang diformulakan (bila ada). Bab ini juga merupakan analisis atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan pada bab pendahuluan. Oleh karena itu, pembahasan ini harus konsisten dan relevan dengan bagian sebelumnya.










5. Penutup
Bab penutup meliputi dua bagian yaitu simpulan dan saran.

a. Simpulan
Bab ini berisikan simpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan ini adalah uraian seluruh analisis, interpretasi, dan temuan mutahir yang telah dilakukan pada bab analisis. Simpulan dapat pula dikatakan rangkuman atau analisis data. Simpulan ini pun merupakan jawaban atas pembatasan masalah dan tujuan penelitian.
b. Saran
Saran merupakan rekomendasi atas hasil penelitian untuk menindaklanjuti penelitian selanjutnya. Saran dapat ditujukan kepada penulis lain atau pembaca untuk mngambil kebijakan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta :Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1981. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta :Gramedia
Sudjan, nana, 2009, Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.
Nur Tanjung, bahdin dkk, 2010, Pedoman Penulisan Karya ilmiah, Jakarta: kencana.
www .Google

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Kopiah_pendaki mengatakan...

izin ya minta refrensinya bagi2 ilmu, dan apabila mas butuh refrensi masalah fiqh silahkan kunjungi blog sya.....

Posting Komentar