RSS

MAKALAH PSIKOLOGI ANAK DAN REMAJA

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Tiada rangkaian kata yang pantas untuk melukiskan rasa syukur kami selain ucapan Alhamdu Lillahi Robbil 'Alamin atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kami.
Sholawat dan salam akan selalu tercurahkan kepada juunjungan kita Nabi Muhammad SAW.sebagai pembuka sesuatu yang dahulu,sebagai penolong kebenaran dan memberikan petunjuk ke arah jalan yang lurus.
Penyusun menyadari bahwa penyusun makalah ini tidak ada dukungan moril dan materiel dari berbagai pihak.Untuk itu penyusun patut mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Dra. Ilun Mualifah, M.Pd selaku pembimbing dalam mengerjakan makalah ini.
Tiada balasan yang dapat kami berikan selain do'a, semoga Allah SWT. menerima amal baik beliau dan menberi imbalan berkalilipat atas jerih payah dan keringat yang diteteskan mereka.Amin!
Di dalam makalah kami yang berjudul “Periodesasi Perkembangan Anak&Remaja) " ini membahas kerangka dasar teori keilmuan. Mudah – mudahan dengan adanya makalah ini akan bisa memberikan tambahan wawasandan literatur bagi para pembaca.Amin!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Surabaya, 3 April 2011


penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II: PEMBAHASAN
A. Masa Kanak-Kanak.............. 2
B. Masa Anak-Anak Sekolah 7
C. Masa Remaja 10
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA
















BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang



B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan pada masa kanak-kanak?
2. Bagaimanakah perkembangan pada masa anak sekolah?
3. Bagaimanakah perkembangan pada masa remaja?
















BAB II
PEMBAHASAN

Adanya fase-fase perkembangan ini diajukan oleh Aristoteles. Ia membagi fase-fase itu atas 7 tahun, sehingga dari masa kanak-kanak sampai dewasa, terbagi atas 3 septennia, yaitu:
0-7 tahun = masa kanak-kanak
7-14 tahun = masa anak sekolah, dan
14-21 tahun = masa pubertas/remaja

A. Masa Kanak-Kanak/ Anak Pra Sekolah
Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita 14 tahun untuk pria. Selama periode ini (kira-kira 11 tahun bagi wanita dan 12 tahun bagi pria) terjadi sejumlah perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis. Sejumlah ahli membagi masa anak-anak menjadi dua, yaitu masa anak-anak awal masa anak-anak akhir. Masa anak-anak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia tahun sampai saat anak matang secara seksual (Hurlock, 1980). Dalam bab ini hanya akan dibahas perkembangan masa anak-anak awal atau yang sering juga disebut masa prasekolah. Sedangkan kembangan masa akhir anak-anak, akan dibahas dalam bab berikutnya.
1. Perkembangan Fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat. Meskipun selama masa anak. pertumbuhan fisik mengalami perlambatan, namun keterampilan-keterampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.

Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut ukuran berat dan tinggi, maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan fisiknya, dan eksplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orangtuanya.
2. Keadaan Tinggi dan Berat Badan
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun, tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun, tinggi anak mencapai 43,6 inci beratnya 21,5 kg (Mussen, Conger & Kagan, 1969). Ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar, persentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini, baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing sementara batang tubuh mereka makin panjang.
Proporsi tubuhnya berubah secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun, rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg; sedangkan pada usia lima tahun, tingginya sudah mencapai sekitar 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya. Pertumbuhan tulang-tulangnya semakin besar dan kuat. Pertumbuhan giginya semakin lengkap/ komplit sehingga dia sudah menyenangi makan padat, seperti daging, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
3. Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Yang dimaksud dengan operasi adalah kegiatan-kegiatan yanag diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembanganya representasional, yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol .

B. Masa Anak-Anak Sekolah
Masa ini disebut juga Masa Anak Sekolah, masa matang untuk belajar, maupun masa matang untuk sekolah. Disebut masa anak oleh karena anak itu sendiri tidak mau lagi dianggap atau diperlakukan sebagai kanak-kanak atau anak kecil. Disebut Masa Anak Sekolah, karena mereka sudah menamatkan Taman Kanak-Kanak, sebagai lembaga persiapan sekolah yang sebenarnya.
Disebut masa matang untuk bersekolah, karena mereka sudah menginginkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah.
Sebagai hasil pemberian bantuan yang diberikan oleh keluarga dan Taman Kanak-Kanaknya, pada masa ini anak telah mengalami masa perkembangan-perkembangan yang membantu anak untuk dapat menerima bahan yang diajarkan oleh gurunya.
Antara lain:
1. Keadaan Berat dan Tinggi Badan
Sampai dengan usia sekitar 6 tahun terlihat badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada bagian bawah. Anggota- anggota badan relatif masih pendek, kepala dan perut relatif masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 5 hingga 6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat 22,5 kg. Kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inci dan berat 80 hingga 42,5 kg (Mussen, Conger & Kagan, 1969).
Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, kekuatan otot-otot secara berangsur-angsur bertambah dan gemuk bayi (baby fat) berkurang. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan latihan (olahraga). Karena perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan (Santrock, 1995).
Pertumbuhan fisik selama masa ini, di samping memberikan kemampuan bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas baru, tetapi juga dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan secara fisik dan psikologis bagi mereka (Seifert & Hoffnung, 1994).
2. Perkembangan Motorik
Dengan terus bertambahnya berat dan kekuatan badan, maka selama masa pertengahan dan akhir anak-anak ini perkembangan motorik menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan awal masa anak-anak. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan makin pandai meloncat. Anak juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya. Penguasaan badan, seperti membongkok, melakukan bermacam-macam latihan senam serta aktivitas olah raga berkembang pesat.
Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan (visio-motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan menangkap juga berkembang. Pada usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan ia lebih menyukai pensil daripada krayon untuk melukis. Dari usia 8 hingga 10 tahun, tangan dapat digunakan secara bebas, mudah dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, di mana anak sudah dapat menulis dengan baik. Ukuran huruf menjadi lebih kecil dan lebih rapi. Pada usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan or¬ang dewasa. Mereka mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang bermutu bagus atau memainkan instrumen musik tertentu (Santrock, 1995).
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini dilakukan dalam bentuk permainan yang kadang-kadang bersifat informal, permainan yang diatur sendiri oleh anak, seperti permainan umpet-umpetan, di mana anak menggunakan ke¬terampilan motornya. Di samping itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti olahraga senam, berenang, atau permainan hoki.
Anak-anak masa sekolah ini mengembangkan kemampuan melakukan permainan (game) dengan peraturan, sebab mereka sudah dapat memahami dan menaati aturan-aturan suatu per¬mainan. Pada waktu yang sama, anak-anak mengalami pening¬katan dalam koordinasi dan pemilihan waktu yang tepat dalam melakukan berbagai cabang olahraga, baik secara individual ataupun kelompok.
Partisipasi di berbagai cabang olahraga, dapat memberi konsekuensi positif dan negatif bagi anak-anak. Di satu sisi, partisipasi anak-anak dalam bidang olahraga dapat memberi latihan dan kesempatan untuk belajar bersaing, meningkatkan harga diri (self-esteem), dan memperluas pergaulan dan per-sahabatan dengan teman-teman sebaya. Tetapi di sisi lain, olahraga juga menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak. Mereka mengalami terlalu banyak tekanan untuk berprestasi dan menang, cidera fisik, harus bolos dari tugas akademis, berusaha mencapai harapan-harapan yang tidak realistis untuk menjadi atlit yang sukses.
3. Perkembangan intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-11 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis, dan menghitung).


Sebelum masa ini, yaitu masa prasekolah, daya pikir anak masih bersifat imajinatif, berangan-angan (berkhayal), sedangkan pada usia SD daya pikirnya sudah berkembang kea rah berpikir konkret, masa berpikir khayal dan mulai bepikir konkret (berkaitan dengan dunia nyata).
Preode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, disamping itu, pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana.
Kemampuan intelekapat tual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola piker atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Di samping itu, kepada anak diberikan ilmu pengetahuan tentang lingkungan sekitar dan lain-lainnya.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak, maka sekolah dalam hal ini guru seyogyanya member kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaaan, memberikan komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaran yang dibacanya atau dijelaskan guru, membuat karangan, menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

C. Masa Remaja
Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupa¬kan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan "adolescence" yang berasal dari kata dalam bahasa Latin "adolescere" (kata bendanya adolescentia = remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.
Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa adolesen ini, di antaranya karena adolesen sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul dalam masyarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan sosial yang menyertai perkembangan industri pada anak ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Setidaknya, hingga akhir abad ke-18, konsep adolesen belum digunakan untuk menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Baru sejak abad ke-19 muncul konsep adolesen sebagai suatu periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak-anak dan masa dewasa.
Terlepas dari kesulitan untuk merumuskan definisi dan menentukan batas akhir masa remaja, namun dewasa ini istilah "adolesen," atau remaja telah digunakan secara luas untuk menunjukkan suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu: 12 - 15 tahun = masa remaja awal, 15 - 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 - 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi, Monks, Knoers & Haditono, (2001) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu: (1) masa pra-remaja atau pra-pubertas (10-12 tahun), (2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun), (3) masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan (4) masa remaja akhir (18-21). Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa adolesen.
1. Perkembangan fisik
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentang kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa pertama yang terjadi pada fase prenatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar karena terlebih dahulu mencapai kematangan dari pada bagian-bagian yang lain. Hal ini terutama tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan.pada masa remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagian.
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
a. Perubahan besarnya tubuh.
Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Tetapi, pada usia 18 tahun, tinggi rata-rata remaja lelaki adalah 69 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci. Tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 untuk anak perempuan dan 2 tahun kemudian untuk anak lelaki. Dalam tahun itu, tinggi kebanyakan anak perempuan bertambah sekitar 3 inci dan tinggi kebanyakan anak lelaki bertambah lebih dari 4 inci (Zigler & Stevenson, 1993).
Ada pun faktor penyebab laki-laki rata-rata lebih tinggi dari pada perempuan adalah karena laki-laki memulai percepatan pertumbuhan mereka 2 tahun lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak perempuan. Dengan demikian, mereka mengalami penambahan pertumbuhan selama 2 tahun pada masa anak-anak. Tinggi rata-rata anak perempuan pada saat ia memulai percepatan pertumbuhan adalah sekitar 54 atau 55 inci, sedangkan tinggi rata- rata anak laki-laki adalah sekitar 59 atau 60 inci. Karena penam¬bahan tinggi anak laki-laki dan anak perempuan selama masa remaja sekitar 9 atau 10 inci dan setelah itu pertumbuhan relatif lebih sedikit, maka perempuan pada akhirnya lebih pendek dibanding dengan rata-rata pria (Seifert & Hoffnung, 1994).

Percepatan pertumbuhan badan juga terjadi dalam penam¬bahan berat badan, yakni sekitar 13 kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi anak-anak perempuan (Malina, 1990). Meskipun berat badan juga mengalami peningkatan selama masa remaja, namun ia lebih mudah dipengaruhi, seperti melalui diet, latihan, dan gaya hidup umumnya. Oleh karena itu, perubahan berat lebih sedikit dapat diramalkan dibandingkan dengan tinggi.
b. Perubahan proporsi tubuh.
Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa remaja juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tubuh tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa remaja menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak pro¬porsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang ini menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.
Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja, juga terlihat pada perubahan ciri-ciri wajah, di mana wajah anak-anak mulai menghilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir menjadi lebih penuh. Di samping itu, dalam perubahan struktur kerangka, terjadi percepatan pertumbuhan otot, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurangan jumlah lemak dalam tubuh. Perkembangan otot dari kedua jenis kelamin terjadi dengan cepat ketika tinggi meningkat. Akan tetapi, perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat, dan mereka memiliki lebih banyak jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.
c. Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
Pada masa remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua, kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 atau 21 tahun. Sebenarnya testis ini telah ada sejak lahir, namun baru 10% dari ukuran matangnya. Setelah testis mulai tumbuh, penis mulai bertambah panjang. Pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut, memungkinkan remaja pria (sekitar usia 14-15 tahun) mengalami “mimpi basah” (mimpi berhubungan seksual).
Pada remaja wanita, kematangannyaditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indung telur) secara cepat. Ovarium menghasilkan ova (telur) dan mengeluarkan hormone-hormon yang diperlukan untuk kehamilan, menstruasi, dan perkembangan seks skunder. Pada masa inilah (sekitar usia 11-15 tahun), untuk pertama kalinya remaja wanita mengalami “menarche”(menstruasi pertama). Peristiwa ini diikuti oleh menstruasi yang terjadi dalam interval yang tidak beraturan. Untuk untuk jangka waktu enam bulan sampai satu tahun atau lebih, ovulasi mungkin tidak selalu terjadi. Menstruasi awal sering disertai dengan sakit kepala, sakt punggung, dan kadang-kadang kejang, serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.
d. Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
Ciri-ciri atau karakteristik seks skunder pada masa remaja, baik pria maupun wanita adalah sebagai berikut:
Wanita Pria
1. Tumbuh rambut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak.
2. Bertambah besar buah dada
3. Bertambah besarnya pinggul 1. Tumbuh ranbut pubik atau bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak.
2. Terjadi perubahan suara.
3. Tumbuh kumis
4. Tumbuh gondok laki (jangkung).


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita 14 tahun untuk pria. Selama periode ini (kira-kira 11 tahun bagi wanita dan 12 tahun bagi pria) terjadi sejumlah perubahan yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis. Sejumlah ahli membagi masa anak-anak menjadi dua, yaitu masa anak-anak awal masa anak-anak akhir. Masa anak-anak awal berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia tahun sampai saat anak matang secara seksual (Hurlock, 1980). Dalam bab ini hanya akan dibahas perkembangan masa anak-anak awal atau yang sering juga disebut masa prasekolah. Sedangkan kembangan masa akhir anak-anak, akan dibahas dalam bab berikutnya.
2. Masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun men¬jelang anak menjadi matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat. Karena itu, masa ini sering juga disebut sebagai "periode tenang" sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Meskipun merupakan "masa tenang", tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti. Berikut ini akan dijelaskan beberapa aspek dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama periode akhir anak-anak, di antaranya keadaan berat dan tinggi badan, keterampilan motorik.
3. Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupa¬kan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan "adolescence" yang berasal dari kata dalam bahasa Latin "adolescere" (kata bendanya adolescentia = remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa.
Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja berakhir dan kapan anak remaja tumbuh menjadi seorang dewasa tidak dapat ditetapkan secara pasti. Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa adolesen ini, di antaranya karena adolesen sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya, yakni suatu konsep yang muncul dalam masyarakat modern sebagai tanggapan terhadap perubahan sosial yang menyertai perkembangan industri pada anak ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Setidaknya, hingga akhir abad ke-18, konsep adolesen belum digunakan untuk menunjukkan suatu periode tertentu dari kehidupan manusia. Baru sejak abad ke-19 muncul konsep adolesen sebagai suatu periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak-anak dan masa dewasa.
















DAFTAR PUSTAKA

D Gunarsa, Singgih. D Gunarsa, Yulia Singgih. 2003. Psikologi Perkembangan Anak&Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak&Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar