RSS

MAKALAH TEKNIK PENULISAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Penulisan ilmiah disamping harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga harus dapat menggunakan bahasa itu sebagai sarana komunikasi ilmu. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam tulis-menulis, harus pula ditunjang oleh penerapan peraturan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Disamping penggunaan bahasa, penulis dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang berhubungan dengan teknik penulisan ilmiah. Persyaratan itu menyangkut cara mengutip, cara membuat catatan kaki, cara menyingkat catatan kaki dan cara menyusun sumber bacaan menjadi daftar bacaan.
Untuk mengetahui lebih jauh penulis mencoba membahasnya dengan sebuah makalah yang berjudul “Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah”.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis dapat merumuskan beberapa masalah:
1. Bagaimana cara penulisan pada bagian Bab dan bagian Subbab dari suatu karya tulis ilmiah ?
2. Bagaimana cara penulisan sebuah kutipan ?
3. Bagaimana cara penulisan sebuah catatan kaki ?
4. Bagaimana cara penulisan sebuah Daftar Tabel dan Daftar Gambar ?
5. Bagaimana cara mengatur spasi dan margin dalam suatu karya tulis ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan
Setiap sesuatu yang ada didunia ini pasti mempunyai tujuan tersendiri tak terkecuali makalah ini, yang pastinya juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara penulisan pada bagian bab dan bagian subbab dalam suatu karya tulis ilmiah,
2. Untuk mengetahui cara penulisan sebuah kutipan,
3. Untuk mengetahui cara penulisan sebuah catatan kaki,
4. Untuk mengetahui cara penulisan sebuah daftar tabel dan daftar gambar,
5. Untuk mengetahui cara pengaturan spasi dan margin dalam suatu karya tulis ilmiah,
6. Sebagai pengalaman dalam dunia kepenulisan yang dituntut untuk selalu memberikan asupan terhadap perkembangan kehidupan,
7. Sebagai tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah.





















BAB II
PEMBAHASAN
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


2.1 Penulisan Bagian Bab dan Bagian Subbab
Judul bab ditulis pada setiap awal baris halaman baru, dengan posisi simetris, dengan huruf besar semua, tebal (bold) dan ukuran font 14 dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa digaris-bawahi dan tanpa tanda baca. Setiap bab diberi nomor urut dalam angka romawi (I, II, III dst) dan pada baris berikutnya ditulis judul bab yang bersangkutan,
Contoh :
BAB I
PENDAHULUAN

Apabila dalam satu bab terdiri atas beberapa subbab, maka penulisan subbab dimulai dari batas pengetikan sebelah kiri yang diberi nomor huruf A, B, C, D dst. Apabila subbab terdiri atas beberapa seksi, maka setiap judul seksi diberi nomor angka arab 1, 2, 3, 4 dst. Pengetikan nomor seksi lurus secara vertikal dengan huruf pertama dari judul subbab. Apabila seksi terdiri atas beberapa sub seksi, maka setiap judul subseksi diberi nomor huruf kecil : a, b, c, d, e, f, g dst. Pengetikan nomor sub seksi lurus secara vertikal dengan huruf pertama dari judul seksi.Apabila sub seksi terdiri atas beberapa pasal maka setiap judul pasaldiberi nomor angka arab yang diikuti kurung tutup : 1), 2), 3), 4), dst. Pengetikan nomor pasal lurus secara vertikal dengan huruf pertama dari judul sub seksi. Apabila pasal terdiri atas sub pasal maka setiap judul sub pasal diberi nomor huruf kecil yang diikuti dengan kurung tutup : a), b), c), d), dst.
Pengetikan nomor sub pasal lurus secara vertikal dengan huruf pertama dari judul pasal. Apabila sub pasal terdiri atas beberapa ayat maja setiap judul ayat diberi nomor angka arab yang diapit oleh tanda kurung: (1), (2), (3), (4) dst. Pengetikan nomor ayat lurus secara vertikal dengan huruf pertama dari judul sub pasal. Judul sub bab, seksi, sub seksi dan seterusnya ditulis dalam huruf kecil kecuali awal setiap kata ditulis dalam huruf kapital, tanpa garis bawah dan tanpa tanda baca. Sedangkan untuk kata sambung dan kata depan huruf awalnya ditulis dalam huruf kecil. Tata cara pengetikan judul sub bab, seksi, sub seksi dst adalah sebagai berikut :
A. Judul Sub Bab
1. Judul Seksi
a. Judul Sub Seksi
1) Judul Pasal
a) Judul Sub Pasal
(1) Judul Ayat
(a) Judul Sub Ayat

2.2 Penulisan Kutipan
Kutipan diperlukan penulis untuk mendukung, memperjelas, melengkapi gagasan dan memperkuat pendapat yang dikemukakan penulis dalam karya tulisnya. Kutipan wajib digunakan dalam karya tulis ilmiah, Tanpa adanya kutipan, pernyataan atau gagasan penulis dianggap secara umum belum diketahui atau menimbulkan keraguan bagi khalayak pembaca.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengutip gagasan atau pendapat penulis lain dari berbagai sumber, yaitu pengutipan langsung dan pengutipan tidak langsung. Kedua cara ini akan dijelaskan berikut ini,
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan pernyataan yang kita tulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang kita kutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebagainya.
Kutipan langsung kadang-kadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan yang otentik, yang bila disalin kedalam bentuk pernyataan yang lain akan kehilangan keotentikannya. Kutipan langsung tidak dapat menghindari hal-hal berikut:
 Mengutip rumus-rumus
 Mengutip peraturan-peraturan hukum, undang-undang,dll
 Mengutip peribahasa, sajak, dialog, dll
 Mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti
 Mengutip statement ilmiah
 Mengutip ayat-ayat dari kitab suci
Kutipan langsung ini dibagi menjadi dua:
a. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek yaitu kutipan yang panjangnya tidak lebih dari empat baris. Kutipan ini cukup dijalin ke dalam teks dengan meletakkannya diantara dua tanda petik. Adapun cara penulisannya adalah:
 Diintegrasikan (disatukan) dengan teks penulis
 Jarak antarbaris spasi ganda (dua spasi)
 Pada akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipa, kemudian diakhiri dengan tanda kurung tutup.
Contoh:
Putu Arya Tirtawirya dengan tanya yang sahaja menyiratkan juga sikap religius, menyerah kepada-Nya. “Apa yang kau cari hatiku, si anak penakut/resah jemari menguak Kitab/yang memantulkanSpektra hati yang paling dalam/memancar dari Dia yang paling Kudus”, (Tirtawirya:1986, 32)
b. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan Langsung panjang yaitu kutipan yang panjangnya lebih dari empat baris. Tata cara penulisan kutipan langsung panjang ini adalah:
 Kutipan dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi
 Jarak antarbaris satu spasi
 Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip
 Akhir kutipan diikuti dengan tanda kurung buka, nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan, diakhiri dengan tanda kurung tutup
 Seluruh kutipan menjorok ke dalam sekitar 5-7 huruf/ karakter. Bila yang dikutip merupakan alinia baru, baris pertama ditulis sekitar 5-7 huruf/karakter.
Contoh:
Dalam mengutip dokumen yang bersumber dari media elektronik, Greenshield & Young 2004 menyatakan:
“The primary principle in citing electronic documents is the same as for citing print resources: you need to give sufficient information required will be the same as for printed sources. However, electronic sources require the introduction of additional citation elements, such as medium, name of data base, supplier, electronic address and access date. The information required will depend on the resource being cited”.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (parafrasa) adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk. Contoh penulisannya berbeda dengan kutipan langsung. Berikut aturan umum dan contohnya :
Tata cara penulisan kutipan tidak langsung adalah :
 Gagasan yang dikutip diintegrasikan dengan teks
 Jarak antarbaris dua spasi
 Tanpa penggunaan tanda kutip
 Diakhiri dengan tanda kurung buka, nama singkat, tahun terbit, dan nomor halaman, diakhiri dengan tanda kurung tutup.
Contoh :
Paragraf Narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan peristiwa yang ada dalam pikiran penulis. Paragraf narasi mirip dengan paragraf deskripsi. Bedanya, paragraf narasi lebih mementingkan urutan cerita (peristiwa) dan biasanya ada tokoh yang diceritakan (Wardhana dan Ardianto, 2007: 82).

2.3 Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki biasanya berupa catatan penjelas di bagian bawah halaman karya ilmiah untuk menjelaskan sebuah kata/frasa atau menambah informasi khusus atau referensi.
Catatan kaki berfungsi untuk menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan kita. Catatan kaki ini juga berfungsi untuk memberi keterangan tambahan.
Cara penulisannya adalah dengan membubuhkan nomor berukuran kecil, lebih kecil ukurannya dari ukuran tulisan karangan dengan posisi agak lebih menjorok ke sebelah kanan atas dari kata/frasa yang diberi keterangan atau yang dijelaskan (superscript).
 Fungsi
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain
 Pemakaian
Catatan kaki digunakan sebagai:
a. Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai etunjuk sumber,
b. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula,
c. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa, hal yang sama dibahas dalam tulisan,
d. Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain
 Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2, dst ) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun.
 Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung dibelakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks. Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
Unsur-unsur catatan kaki, yaitu:
a) Nama Pengarang (editor, penerjemah), ditulis dalam urutan diikuti koma(,)
b) Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digaris bawahi.
c) Nama atau Nomor seri, kalau ada
d) Data Publikasi :
 Jumlah jilid, kalau ada
 Nomor cetakan, kalau ada
 Kota penerbit, diikuti titik dua (:)
 Nama penerbit, diikuti koma (,)
 Tahun penerbitan c,d,e, diletakkan diantara tanda kurung (...)
e) Nomor jilid kalau perlu
f) Nomor halaman, diikuti titik (.)

2.4 Penulisan Daftar Tabel dan Daftar Gambar
 Daftar Tabel
1) Penulisan nomor dan judul tabel diletakan di atas tabel
2) Nomor tabel menggunakan angka ditempatkan di atas table simetris kiri kanan. Nomor table didahului dengan angka yang menunjukkan table tersebut berada pada bab berapa dan diikuti nomor urut tabel pada bab tersebut (dalam*setiap bab nomor table dimulai dari nomor 1)
3) Judul tabel diketik dengan huruf kapital dibuat simetris kiri kanan, jika judul table lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya lurus dengan baris pertama.
4) Kolom-kolom dalam table harus dicantumkan nama kolom dan dijaga agar pemisahan antara kolom yang satu dengan kolom yang lain tegas.
5) Jika table terlalu lebar atau kolom terlalu banyak
maka dapat ditulis secara horizontal (landscape) dan
bagian atas table harus diletakkan disebelah kiri atau
memakai kertas dobel kuarto, setelah dijlid kertas
dilipat kedalam sehingga tidak melebihi format.
6) Tabel yang panjang hendaknya diketik dalam satu
halaman tersendiri tdk dijadikan satu dengan naskah.
7) Tabel yang menunjukkan hasil analisis diletakkan di
dalam naskah, tetapi yang menunjukkan perhitungan
diletakkan pada lampiran.
Contoh :
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Hasil Penjualan Produk periode 20XX 28
Tabel 3.2 Jumlah Bahan Baku selama Th 20XX 29
Tabel 4.1 Biaya Overhead Pabrik per Departemen 30
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Kerja Langsung 35
Tabel 4.3 Daftar Staf Bagian Pabrik 38

Catatan : Tabel 4.1 menunjukkan tabel yang terletak pada Bab IV dengan urutan tabel No 1.

 Daftar Gambar
Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, foto, lukisan, iklan dan sebagainya. Kelengkapan yang harus ada dalam gambar adalah :
1) Penulisan nomor dan judul gambar diletakkan dibawah gambar.
2) Nomor gambar menggunakan angka yang ditempatkan dibawah gambar simetris kiri kanan. Nomor gambar didahului dengan angka yang menunjukkan gambar tersebut berada pada bab berapa diikuti dengan nomor gambar(dalam setiap bab nomor gambar dimulai dari nomor 1)
3) Judul gambar ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, aturan penulisan judul sama dengan penulisan tebel.
4) Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diusahakan proposional.
Contoh :
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) 13
Gambar 2.2 Biaya Variabel (Variable Cost) 14
Gambar 4.1 Proses Produksi 34
Gambar 4.2 Proses Pembuatan Produk 35


Catatan : Gambar 4.3 menunjukkan gambar yang terletak pada Bab IV dengan urutan gambar No 3

2.5 Pengaturan Spasi dan Margin
 Naskas diketik 1,5 spasi dengan menngunakan jenis dan ukuran huruf “ Time New Roman”, kecuali untuk ringkasan diketik satu spasi dalam kertas HVS 70 gram ukuran kuarto (A4) atau 21,5x 29 cm.
 Pada setiap lembar kertas karya ilmiah, yang boleh digunakan untuk pengetikan hanya satu muka (halaman), tidak diperbolehkan bolak bolik (dua muka/halaman).
 Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut :
a. Tepi atas : 3 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi Kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm











BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah, kami dapat menyimpulkan bahwa disamping penggunaan bahasa, penulis dituntut untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang berhubungan dengan teknik penulisan ilmiah. Persyaratan itu menyangkut cara mengutip, cara membuat catatan kaki, cara menyingkat catatan kaki dan cara menyusun sumber bacaan menjadi daftar bacaan.














DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. Dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar