KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kuasa –Nya, saya dapat menyusun makalah tentang Living Qur’an.
Semoga solawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang disekitar kami yang selalu member motifasi kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang ”Living Qur’an” ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat menjadikan manfaat dan tambahnya ilmu bagi siapapun yang membacanya..
Saya sebagai pembuat makalah ini sangat menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat saya harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga laporan ini menjadi laporan yang sempurna, baik dan bermanfaat.
Jombang, 15 Juni 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kitab kekal ini adalah kalam Allah yang mulia , Al-qur`an yang agung untuk kehidupan umat manusia (syariat komunitas umat manusia di segala wadah) masa di semua tempat dan waktu yang yang di turunkan demi kemakmuran dunia serta mencakup segala harapan yang di inginkan manusia. Al-qur`an juga menjadi kitab yang adil(lebih kuat di banding kitab)ajaran lainya.
Setiap muslim percaya sepenuhnya bahwa tata surya kerja Alam ini berjalan konsisten sesuai dengan hukum-hukum yang di tetapkan oleh alloh, tetapi pada saat yang sama tidak tertutup kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa brbeda dengan kebiasaan yang di lihat sehari-hari, apa yang terlihat sehari-hati maupun yang tidak biasa terlihat keduanya sama ajaib (mengagumkan). apalagi sekian banyak hal yang oleh generasi lalu di nilai luar biasa pada zaman sekarang. Kalau orang sakit takut enggan minum obat, kemudian kemudian dia sembuh tanpa menggunakan cara penyembuhan yang di kenal maka ketika itu tidak ada jalan lain kecuali berkata bahwa di balik kesembuhan ada tangan pemelihara tuhan. Alloh saw, dalam konteks Rosululloh di dalam Al-qur`an pemeliharaan alloh itu sangat jelas karena bagaimana mungkin lahir faham tauhi (monoteisme), dari masyarakat yang berpegang teguh kepada syirik (politisme) bagaimana mungkin lahir agama kemanusiaan yang penuh toleransi setelah sebelumnya adalah agama suku (fanatisme), mengapa keberadaan muk`jizat Al –qur`an di percaya setelah lahir keimanan , sedangkan sebelumnya keimanan lahir dari pembuktian, dengan demikian pada akhirnya harus di katakan bahwa ada sesuatu di balik terjadinya semua ini
Ajaran kenabian risalah ketuhanan paling tinggi yang di bawa nabi muhammad SAW yang berupa qur`an pertama kali di turunkan dalam hati nabi melalui wahyu yang di sampaikan pada manusia . wahyu tidak terbatas pada Al-qur`an saja, sunnah nabipub sangat berperan dalam dalam menjelaskan secara rinci tentang tahun-tahun yang berhubungan dengan ajaran islam . wahyu Al- qur`an sunnah rosul sudah berlaku sejak zaman nabi terdahulu sebagai sumber ajaran hukum .
Faedah al-Qur'an dalam kehidupan umat manusia begitu berlimpah. Terutama sebagai penunjuk jalan di dunia maupun di akhirat. Banyak buku atau referensi yang membahas faedah al-Qur'an dilihat dari berbagai aspek.
Alquran mampu memenuhi banyak fungsi di dalam kehidupan muslim. Alquran bisa berfungsi sebagai pembela kaum tertindas, pengerem tindakan zalim, penyemangat perubahan, penenteram hati, dan bahkan obat (syifa’) atau penyelamat dari malapetaka. Dari fungsi-fungsi itu, mulai nyatalah bahwa Alquran benar-benar memberhkan makna yang konkret dalam kehidupan seorang muslim. Oleh karena itu, hingga kini, Alquran tetap dijadikan pegangan hidup.
Sebagai perwujudan dari berbagai kaidah yang ada, maka disini penulis akan mencoba mengobservasi pada aplikasi menegement dalam menghidupkan Al-qur’an dipondok pesantren Al-lathifiyyah III Tambakberas Jombang.
b. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang yang ada maka kajian dari rumusan masalah yang dapat diambil adalah “ Bagaimana aplikasi menegement dalam menghidupkan Al-qur’an dipondok pesantren Al-lathifiyyah III Tambakberas Jombang”
c. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah dari sisi rumusan masalah yang telah ditentukan adalah “ Untuk Mengetahui Bagaimana aplikasi menegement dalam menghidupkan Al-qur’an dipondok pesantren Al-lathifiyyah III Tambakberas Jombang”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TITIK TERANG KEHADIRAN AL-QUR’AN
Ketika sang surya memancarkan sinarnya naik sepengalahan menerangi seluruh penjuru dan ada juga yang tidak terik, sehingga tidak mengakibatkan gangguan sedikitpun. Bahkan panasnya dapat memberikan kesegaran, kenyamanan,dan kesehatan. Disini Allah menggambarkan kehadiran wahyu selama ini sebagai kehadiran cahaya matahari yang sinarnya demikian jelas menyegarkan dan menyenakan kehadiran wahyu ini digambarkan dengan kalimat “Demi malam, ketika hening telah larut” kita melihat bahwa wahyu adalah wewenang tuhan sendiri, walaupun keinginan Nabi SAW meluap-luap menantikan kehadirannya, namun jika tuhan tidak menghendaki wahyu tidakakan datang ini membuktikan bahwa wahyu bukan hasil perenungan dan bisikan jiwa.
Jika demikian, pengetahuan masyarakat pada masa turunnya Al-Quran bukan atas tiga dasar metode ilmiah yang sistematis atau obsevasi hasil percobaan dalam dunia empiris, semuanya itu kenudian menggantikan ilmuan untuk berkata bahwa masyarakat secara umum belum memiliki ilmu pengetahuan yang sebenarnya. Memahami hal tersebut perkembangan pengetahuan pada masa turunnya Al-Quran akan mununjang bukti kebenaran Al-Quran saat disadari betapa kitab suci ini memaparkan hakikat ilmiah yang tidak dikenal.
B. PENGHIDUPAN AL-QUR’AN DIPONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH III BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa penghidupan Al-Quran tidak hanya dalam segi formalitas atau dhoir saja melainkan hakikat dari penghidupan Al-Quran yang sebenarnya dalam arti Al-Quran tidak hanya dihidupkan dalam segi sebatas membaca saja melainkan bagaimana pemahaman makna secara menyeluruh sehingga dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas kegiatan, terlebih dalam pondok pesantren ini, meskipun belum sepenuhnya mencapai tingkatan penafsiran.
Setelah peneliti melakukan observasi dilingkungan pondok pesantren Al-Latifiyyah III Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang menghasilkan data yang sangat relvan bagi semua pihak khususnya pengasuh pondok setempat, survey membuktikan bahwa penghidupan Al-Quran dipondok pesantren ini dinilai sangat efektif dan efesien.
Hal itu terbukti ketika peneliti melakukan observasi dengan pengamatan yang menunjukkan bahwa Al-Quran telah bisa menjadi pijakan awal dalam setiap aktifitas, rutinitas, ataupun kegiatan yang ada.
Disadari ataupun tidak bahwa pondok pesantren ini telah telah menjadikan Al-Quran sebagai suatu sarana dalam meningkatkan pengetahuan para santri pada pemaparan dalam program setiap kegiatan yang ada dan hal tersebut berjalan secara maksimal.
C. APLIKASI MANAGEMENT PENGHIDUPAN AL-QUR’AN DIPONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH III BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG
Program pelaksanaan kajian pada penghidupan Al-Quran dilingkungan pondok pesantren Al-Latifiyyah III Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang seperti halnya yang telah disebutkan diatas mengacu peneliti faktor apa yang menjadikan program tersebut dapat dihidupkannya AL-Qur’an.
Sehingga, beberapa program yang dihasilkan peneliti terkait dengan aplikasi management penghidupan AL-qur’an diantara lain :
Tersedianya program pembagian tingkatan beberapa firgoh atau kelompok sesuai dengan kapasitas kemampuan santri masing-masing, yaitu adanya tingkatan ‘Ula ( Dasar ), Wusto ( tengah) dan ‘Ulya ( Atas ) yang masing-masing digembleng secara khusus oleh ustadz ataupun ustadzah yang secara intensif membimbng santri pondok pesantren tersebut sehingga, para santri tidak merasa kesulitan karena sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Adanya program intensif pengembangan Bahasa Arab yang diwujudkan dalam program Darsul Idhof lughotul Arabiyah ( Kursus Bahasa Arab), fakta membuktikan bahwa bahasa istimewa yang digunakan dalam AL-qur’an adalah Bahasa Arab, sehingga dalam pemahaman makna formula yang efektif yang diprogramkan dipondok pesantren ini adalah dengan adanya kursus Bahasa Arab.
Dalam aplikasinya, setelah adanya kajian Al-qur’an pada tingkat kemampuan santri masing-masing, kemudian pada pemahaman makna dengan adanya program kursus bahasa arab, selanjutnya adalah penerapan dan aplikasinya dalam kehidupan mereka dipesantren dan hasil survey membuktikan mereka senantiasa merujukkan segala hal pada Al-qur’an sebagai salah satu contoh ketika salah satu santri mengalami kesurupan jin ataupun mahluk halus lainnya mereka secara sepontan menggunakan Al-quran sebagai syifa’ ( penyembuh atau Obat ).
Selain semua program yang telah disebutkan diatas, pondok pesantren ini juga senantiasa mengaktifkan bahasa-bahasa AL qur’an dalam setiap rutinitas sehari-hari, yaitu dengan menggunakan percakapan bahasa arab dalam setiap kalam ( omongan ) sebagai program harian, sebagai program mingguan mereka saling wawancara atau dibentuk beberapa kelompok diskusi bersama dengan membahas suatu tema tertentu dengan aktif memakai bahasa Al-Quran tersebut dan yang terakhir sebagai program setiap bulannya mereka membuat program Muhadoroh ( Pertemuan ) dengan bingkai ada MC, Sambutan, Mauidhotul Hasanah dengan merujuk dan menggunakan pada Bahasa AL-Qur’an.
Demikian beberapa program yang dapat peneliti rekam dari setiap kegiatan dipondok pesantren Al-alathifiyyah III dalam penghidupan AL-qur’annya.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari beberapa bahasan yang ada bahwa peneliti telah membuktikan sekaligus memaparkan hasil dari LIVING QUR’AN OF APLIKASI MANAGEMENT DIPONDOK PESANTREN AL-LATHIFIYYAH III TAMBAKBERAS JOMBANG dengan kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa pondok pesantren ini mampu menghidupkan AL-qur’an secara efektif dan efisien.
Program-program kegiatan yang ada sangat konduktif dan bisa dijadikan panutan bagi setiap pondok lain untuk menghidupkan AL-qur’an.
b. Saran
Dari beberapa formatur kesimpulan yang ada, penulis dapat memberikan saran bagi setiap pembaca yang untuik bisa menjadikan segala sesuatu yang positif diambil manfaatnya dan yang negative jadikanlah sebagai pelajaran yang meruupakan kelemahan atau kekurangan yang ada sebagai insane manusia yang tak luput dari salah dan dosa.
MAKALH TITIK TERANG KEHADIRAN AL-QUR'AN
22.50 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar