RSS

BIOGRAFI IBNU MAJAH 2

IMAM IBNU MAJAH
A. RIWAYAT HIDUP IMAM IBNU MAJAH

1. Masa Kelahiran dan akhir hayatnya
Ibnu Majah adalah seorang kepercayaan yang besar, yang disepakati tentang
kejujurannya, dapat dijadikan argumentasi pendapat-pendapatnya. Ia mempunyai pengetahuan luas dan banyak menghafal hadits.
Imam Ibn Majah dilahirkan di Akkah daerah asal ibunya pada bulan safar 260 H, keluarganya berasal dari suku lakhm, yaman yang bermigrasi ke Quds. dan wafat pada tanggal 22.Jenazahnya dishalatkan oleh saudaranya, Abu Bakar. Sedangkan pemakamannya dilakukan oleh kedua saudaranya, Abu Bakar dan Abdullah serta putranya Abdullah.

2. Nama Lengkapnya
Imam Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi'i al-Qarwini, pengarang kitab As-Sunan dan kitab-kitab bemanfaat lainnya. Kata "Majah" dalam nama beliau adalah dengan huruf "ha" yang dibaca sukun; inilah pendapat yang sahih yang
dipakai oleh mayoritas ulama, bukan dengan "ta" (majat) sebagaimana pendapat
sementara orang. Kata itu adalah gelar ayah Muhammad, bukan gelar kakeknya,
seperti diterangkan penulis Qamus jilid 9, hal. 208. Ibn Katsir dalam Al-Bidayah
wan-Nihayah, jilid 11, hal. 52

3. Perjalanan Pendidikan Ibnu Majah
Perjalanan beliau dalam pendidikan adalah sama dengan para imam-imam terdahulu yang gigih menuntut ilmu, beliau juga melalui perjalanan yang cukup panjang untuk mencari secercah cahaya ilmu Ilahi, dan karena itulah ilmu yang dituntut oleh beliau memiliki nilai yang tersendiri.Ia berkembang dan meningkat dewasa sebagai orang yang cinta mempelajari ilmu dan pengetahuan, teristimewa mengenai ilmu hadits dan periwayatannya. Untuk mencapai usahanya dalam mencari dan mengumpulkan hadits. Ibnu Majah mulai belajar sejak usia remaja. Namun baru mulai menekuni bidang ilmu Hadis pada usia 15 tahun pada seorang guru ternama kala itu, yaitu Ali bin Muhammad At-Tanafasi (w. 233 H). Bakat dan minatnya di bidang Hadis makin besar. Hal inilah yang membuat Ibnu Majah berkelana ke beberapa daerah dan negara guna mencari, mengumpulkan, dan menulis Hadis. Puluhan negeri telah ia kunjungi, antara lain Rayy (Teheran), Basra, Kufah, Baghdad, Khurasan, Suriah, dan Mesir.
Selain itu Ibnu Majah telah menyusun kitab dalam berbagai cabang ilmu. Dalam bidang tafsir, ia menulis Tafsir al-Quran al-Karim. Ia juga menulis at-Tarikh, karya sejarah yang berisi biografi para periwayat hadis sejak awal hingga pada zamannya. Karena tidak begitu popular, kedua-dua kitab tersebut ada kemungkinan tidak sampai ke tangan generasi sekarang. Dalam perjalanan konteks rihlah ilmiyah beliau telah menemukan beliau dengan banyak syeikh atau pakar dalam bidang hadits, diantaranya adalah :
1. Abu Khaitsamah Zahir bin Harb
2. Abu Khaitsamah Zahir bin Harb
3. Duhim, Abu Mus'ab Az-Zahry
4. Al-Hafidz Ali bin Muhammad At-Tanafasy
5. Jubarah bin Mughallis
6. Muhammad bin Abdullah bin Numayr
7. Hisyam bin Ammar
8. Ahmad bin Al-Azhar
9. Basyar bin Adam
10. Ahli hadits atau murid-murid imam Malik dan Al-Lays.

4. Imam Ibnu Majah Sebagai Perowi Hadits
Ibnu Majah menghimpun dan menulis puluhan bahkan ratusan Hadis dari sumber-sumber yang dipercaya kesahihannya. Tak hanya itu, dalam berbagai kunjungannya itu, ia juga berguru pada banyak ulama setempat. Seperti, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Muhammad bin Abdullah bin Numayr, Hisyam bin Ammar, Ahmad bin Al-Azhar, Basyar bin Adam, dan para pengikut perawi dan ahli Hadis, Imam Malik serta Al-Lays. Dari pengembaraannya ini, tak sedikit ulama yang akhirnya meriwayatkan Hadis dari Ibnu Majah. Antara lain murid-muridnya adalah :
a. Ishaq bin Muhammad
b. Ali bin Ibrahim bin Salamah Al-Qattan
c. Ahmad bin Ibrahim
d. dan lain sebagainya.
5. Latar Belakang Kitab Sunan-nya
Nama asal Sunan Ibnu Majah ialah al-Sunan. Nama ini telah digunakan sendiri oleh Ibnu Majah tetapi memandang al-Sunan itu terlalu umum karena terdapat juga kitab-kitab hadits lain yang dinamakan dengan al-Sunan. Maka dengan itu, dihubungkan nama kitab kepada penyusunnya sehingga dinamakan Sunan Ibnu Majah.
Kitabnya berwarna Merah, Hitam dan Emas . Antara jenis tulisan yang digunakan dalam kitab ini ialah Khat Nasakh, Khat Thulus, Khat Riqaah dan lain-lain.

6. Nilai Hadits dalam Sunan Ibnu Majah
Sunan Ibnu Majah berisi hadits shahih, hasan dan dhoif bahkan hadits munkar dan maudlu, meskipun jumlahnya kecil. Dibandingkan dengan kitab sunan yang lain, nilai Sunan Ibnu Majah jauh dibawahnya. Al-Mizzi berkata: “Semua hadits yang hanya diriwayatkan oleh Ibnu Majah sendirian adalah dhoif”.
Sebagian ulama sudah sepakat bahwa kitab hadits yang pokok ada lima, yaitu Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa’i, Sunan at-Tirmidzi. Mereka tidak memasukkan Sunan Ibnu Majah mengingat derajat kitab ini lebih rendah dari lima kitab tersebut.

Secara global kilas balik isi derajat hadits dalam Sunan Ibnu majah adalah sebagai berikut :

a. 428 Para rijal yang dipercayai dan sanadnya shahih
b. 199 Sanadnya Hassan
c. 613 Sanadnya Dhaif
d. 99 Sanadnya Munkar dan Dusta.

7. Ciri utama Sunan Ibnu Majah
Beberapa Ciri utama yang sangat populer di kalangan ulama’ dalam menanggapi kitab sunan Ibnu Majah itu. Bahkan dalam suatu Literatur karangan M.M Azami Ph.D halaman 181 dikatakan bahwa kitab Sunan Ibnu majah adalah kitab hadits yang susunan dan penataan bab dan sub bab nya oaling baik diantara kitab-kitab yabg lain. Bahkan menurut beliau juga banyak sekali Ulama’ yang mengakui hal itu.
8. METODOLOGI HADITS SUNAN IBNU MAJAH
Beberapa cara sekaligus kronologi Imam Ibnu Majah menyusun hadits-hadits :
1. Beliau memulai dengan mengumpulkan hadits-hadits dan menyusunnya menurut kitab atau bab-bab yang berkenaan dengan masalah fiqh.
2. Tidak terlalu memfokuskan ta'liqul Al-Hadits yang terdapat pada kitab-kitab feqh tersebut. Akan tetapi beliau hanya mengkritik hadits-hadits yang menurut pandangan beliau adalah penting.
3. Tidak menyebutkan pendapat para ulama faqih setelah penulisan hadits. Hal ini yang membedakan antara hadits Imam Ibnu Majah dengan imam yang lain, karena kebanyakan para penulis kitab-kitab feqh yang lain, setelah mereka menulis hadits, mereka akan memasukkan pendapat para ulama faqih.
4. Tidak adanya pengulangan hadits berulang kali kecuali hanya sebagian kecil saja sekiranya dirasakan penting menurut beliau.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar