BIOGRAFI IMAM HANBALI

AHMAD IBNU HANBAL
Ahmad bin Muhammad ibnu Hanbal al-Syaibany dilahirkan di Bagdad tepatnya di kota Maru/Merv,kota kelahiran sang ibu,pada bulan Rabi’ul awal tahun 164 H atau Nopember 780 M,Nama lengkapnya Ahmad ibnu Muhammad ibnu Hanbal ibnu Hilal ibnu Asad ibnu Idris ibnu Abdillah bin Hayyan ibnu Abdillah bin Anas ibnu ‘Awf ibnu Qosit ibnu Mazin ibnu Syaiban ibnu Zulal ibnu Ismail ibnu Ibrahim.Dengan kata lain,beliau keturunan Arab dari suku bani Syaiban ,sehungga diberi laqab al syaibani.diberi julukan Abu Abdillah.kakeknya,Hanbal ibnu Hilal adalah gubernur Sarakhs yang bersama dinasti Umayyah di Khurasan.
Ketika Ahmad masih kecil,ayahnya berpulang kepada Allah SWT dengan hanyameninggalkan harta pas-pasan untuk menghidupi keluargany.Sebuah riwayat menyebutkam bahwa jika Ahmad ditanya mengenai asak-usul sukunya,dia mengatakan bahwa ia adalah anak dari suku orang-orang miskin.
Ahmad adalah anak tunggal,beliau dibesarkan di Bagdad dan mendapatkan pendidikan awalnya di kota tersebut hingga usia 19 tahun(riwayat lain menyebutkan bahwa Ahmad pergi keluar dari Bagdad pada usia 16 tahun ).Sejak kecil Ahmad sudah di sekolahkan kepada seorang ahli qira’at .Pada umur yang masih relatif kecil ia sudah mampu menghafal al-qu’an,kemudian belajar bahasa arab,hadits,sejarah Nabi,sahabat,serta para tabi’in.Beliau belajar hadits yang pertama kalinya kepada Abu Yusuf,seorang ahli ra’yidan salah satu sahabat Abu Hanifah.Abu yusuf adalah seorang hakim agung pada pemerintahan Bani Abbasiyah.karena kecintaan Ahmad terhadap hadits,pagi-pagi buta beliau selalu pergi ke masjd-masjid.
Tahun 183 H Ahmad ibn Hanbal pergi ke beberapa kota dalam rangka mencari ilmu.Beliau pergi ke Kuffah pada tahun 183 H,kemuian ke Bashrah pada tahun 186 H,Ke Makkah pada tahun 187 H,dilanjutkan ke Madinah,Yaman (197 H),Syiria dan Mesopotamia.Selama perjalanannya,Ahmad memusatkan perhatiannya untuk mencari hadits.Beliau mendapatkan hadits dari Hasyim,Sufyan bun Uyainah,Ibrahim bin Sa’ad,Jarir bin Abdul Hamid,Yahya al Qattan dan Waqi’,Abu Dawud al Tayalis,Abdurrahman ibnu Al Mahdy dan masih banyak yang lainnya.Hadits-hadits Ahmad banyak diriwayatkan oleh tokoh-tokoh besar dalam hadits seperti al Bukhori,Muslim,Abu Dawud,ibn Mahdi,al Syafi’i,Abul Walid,Abdur Razzaq,Waki’,Yahya ibn Ma’in,Ali ibn al Madiny dan al Husai ibn Manshur.Perawi-perawi hadits diantaranya adalah para guru,teman sejawat dan murid-muridnya.
Kondisi kehidupan yang sejak awal sederhana dan pas-pasan,menjadi salah satu pendorong bagi Ahmad untuk belajar dengan sungguh-sungguh.Di sisi lain pada masa hidupnya,terutama selama di Bagdad,Ahmad melihat banyak sekali ketimpangan sosial dan kesenjangan ekonomi.Beliau hidup sebagaimana layaknya rakyat jelata,tinggal di tengah-tengah mereka.Beliau juga melihat banyaknya bid’ahyang terbesar di masyarakat.Hal itu pulalah yang mendorong dia untuk pergi ke berbagai wilayah mencari hadits.
Ahmad menikah dan memiliki dua orang putera yang terkenal dalam bidang hadits yaitu Salih dan Abdullah.Kedua puteranya banyak menerima hadits dari sang ayah dan memasukkan sejumlah ke dalam kitab musnad ayahnya.
Ahmad seorang ilmuwan yang produktif.Beliaubanyak menulis kitab al ‘Ilal,al Tafsir,al Nasikh wal Mansukh,kitab al Zuhd,al Masa’il,kitab Fadail al Sahabah,kitab al Fara’id,al Manasik,kitab al Iman,kitab al Asyribah,Ta’at al rasul dan kitab al Ra’d ‘ala aljahmiyah.Kitabnya yang paling agung dan termasyhur ialah Musnad Ahmad.
Kota Baghdad sebagai kota ilmu pengetahuan telah menjadikan Ahmad seorang yang tersohor karena keilmuannya dan sikapnyayang kukuh mempertahankan keyakinannya.Pada masa pemerintahan Al Muktasim –khalifah Abbasiyah ,beliau sempat dipenjara karena tidak sependapat dengan opini yang mengatakan bahwa Al qur’an adalah makhluk ,kemudian beliu baru dibebaskan pada masa khalifah Al Mutawakkil.Kemudian beliau wafat di Baghdad pada usia 77 tahun,atau tepatnya pada tahun 241 H (855 M) pada masa pemerintahan Al Watsiq,sepeninggal beliau madzab Hanbali berkembang luas dan menjadi salah satu madzab yang memiliki banyak penganut.