(Tokoh-tokoh Ahli Hadits )
Dikutip dan diringkas oleh :
Moh. Ali Ridwan Al-Bashory
Sebuah Upaya Untuk Mewujudkan
Rasa Cinta Kita Pada Baginda Rosulullah ,
Yaitu dengan Mempelajari hadits-hadits
Dan Para Perowinya ( tokoh-tokohnya )
Dikutip dan diringkas oleh :
Moh. Ali Ridwan Al-Bashory
Pustaka Kyai Mojo
Sepatah kata Penulis
Alhamdulillahi robbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rohmat,hidayah dan inayahNya pada kita semua sehingga sampai saat ini kita semua masih dalam keadaan sehat , kuat dan yang terpenting dalam keadaan iman dan islam.
Sholawat dan salam semoga tetap terhaturkan pada junjungan kita nabi agung, penebar rohmat dan penyebar benih kesucian cinta Yaitu Nabi Muhammad SAW. Pun kepada keluarga, para sahabat, tabi,in dan semua kaum muslimin muslimat.
Penulis mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua yang tidak perna lelah mendidik dan membekali penulis sehingga masih bisa meneruskan jenjang pendidikanya secara terus menerus.
2. Kepada pengasuhh PP Kyai Mojo ( Abah Drs KH. Imron Djamil & Bu Nyai HJ.Titi Maryam) yang telah banyak memberi inspirasi serta pendidikan lahir maupun batin.
3. Pada adhik tercinta yang sekarang dalam proses tahfidhul Qur’an yang senantiasa memberi dorongan-dorongan moral baik secara nasehat maupun teguran.
4. Pada semua santri pondok pesantren Kyai mojo yang telah memberi inspirasi dan bantuan sehingga penulis bisa menyeleseikan pembuatan buku cetakan ini.
Semoga amal mereka semua diterima disisi Allah SWT dan dicatat sebagai amal hasanah yang menjadi syafa’at di hari kiamat nanti.
Penulis merasa terilhami untuk membuat buku atau cetakan yang berisi pelajaran-pelajaran pondok baik itu semisal terjemah ataupun penjelasan-penjelasan atau nukilan-nukilan kitab salaf yang berkaitan dengan pelajaran-pelajaran yang ada di pesantren khusunya Pondok Pesantren Kyai Mojo. Karena penulis merasakan betapa pentingnya sebuah literatur sekaligus penjelasan akan pelajaran-pelajaran agama terkhusus di dunia pesantren mengingat banyaknya santri di era-era baru ini kesulitan dalam memahami kitab-kitab kuning yang notabenya menjadi makanan pokok di dunia pesantren. Selain itu penulis menyadari betapa pentingnya hal itu dicapai karena wajibnya memahami pengetahuan-pengetahuan agama tersebut.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekhilafan dalam penulisan buku ini. Baik dari segi bahasa, keindahan atau uslub-uslub yang ada. Maka dari itu penulis sangat berharap saran,masukan serta bimbingan dari para pembaca untuk menyumbangkan idenya, partisipasinya dan pikiran-pikiran guna untuk lebih memperbaiki buku ini.
Akhirnya kami hanya mohon pada Allah SWT semoga buku ini memberi manfa’at pada kita semua dan khususnya pada semua santri terkhusus santri pondok pesantren kyai mojo tambakberas Jombang. Sehingga dapat mengantar dan mengkader anak-anak didik yang bermanfa’at, berguna bagi masyarakat bangsa dan Negara. Aamiin ya Robbal ‘alamin.
Jombang, 23 April 2011
Penulis :
Moh Ali Ridwan Al-Bashory
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ……………………………………………………………
HALAMAN JUDUL …………………………………………………............
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...........
Para Ulama’ dari masa ke masa
A. Istri- istri Nabi …………………………………………………............
B. Putra-Putri Nabi …………………………………………………........
C. Cucu Nabi …………………………………………………..................
D. Paman Nabi …………………………………………………................
E. Para Sahabat Rasulullah ………………………………………………
F. Para Shahabiyah Rasulullah …………………………………………..
G. Para Tabi’in dan Tabiut Tabi’in ………………………………………
NAMA TOKOH-TOKOH AHLI HADITS DARI MASA KE MASA
1) Ahli Hadits Khalifah ar-Rasyidin …………………………………….
2) Ahli Hadits Al-Abadillah …………………………………………….
3) Ahli Hadits Para Tabi’in ………………………………………………
4) Ahli Hadits Para Tabi’ut tabi’in……………………………………….
5) Ahli Hadits Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in ………
6) Ahli Hadits Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in ………………………
7) Ahli Hadits murid-muridnya lagi …………………………………….
8) Ahli Hadits Generasi berikutnya………………………………………
9) Ahli Hadits Angkatan Murid-Murid Mereka …………………………
10) Ahli Hadits Ulama Generasi Akhir ……………………………………
11) Para Ulama Salaf Ahlul Hadits selain diatas yang masyhur dizamannya antara lain …………………………………………………..................
MENGENAL PARA TOKOH AHLI HADITS
1) Abdullah bin Umar (Wafat 72 H) …………………………………..
2) Abdullah bin Abbas (wafat 68 H) …………………………………..
3) Abdullah bin Amr bin Al-Ash (Wafat 63 H) ………………………
4) Ibnu mas’ud (Abdullah bin Mas’ud) Wafat 32 H ………………….
5) Aisyah Binti Abu Bakar Radhiyallahu ‘anha ………………………
6) Anas bin Malik (Wafat 93 H) ……………………………………….
7) Abu Hurairah (wafat 57 H) ………………………………………….
8) Zaid bin Tsabit (wafat 45 H) ………………………………………..
9) Jabir bin Abdullah (wafat 74H) …………………………………….
10) Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu (Wafat 18 H) ……………….
11) Abu Dzarr Al-Ghifari (wafat 32 H) …………………………………
12) Abu Darda’ (Wafat 32H) ……………………………………………
13) Urwah bin Az-Zubair (Wafat 94 H) …………………………………
14) Salim bin Abdullah bin Umar (wafat106 H) ……………………….
15) Al Qosim bin Muhammad (Tabi’in) ……………………………….
16) Muhammad Bin Sirin (Wafat 110 H) ………………………………
17) Nafi’ bin Hurmuz (wafat 117 H) ……………………………………
18) Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H …………………….
19) Ikrimah (Wafat 105 H) ………………………………………………
20) Alqamah (Wafat 62 H) ………………………………………………
21) Imam Malik Bin Anas (Imam Malik ) ………………………………
22) Al-Laits bin Sa’ad (Wafat 175 H) …………………………………..
23) Abdullah Bin Al-Mubarak (118-181 H) …………………………….
24) Imam Al-Bukhari (wafat 256) ………………………………………
25) Ibnu Majah (wafat 273 H) …………………………………………..
26) Imam Muslim (wafat 271 H) ………………………………………..
27) Imam Abu Dawud ……………………………………………………
28) At-Tirmidzi (209-279 H) …………………………………………….
29) Imam al-Nasa’i (215-303 H) ………………………………………..
30) Ibnu Jarir Ath Thabary (Wafat 310 H) ……………………………..
31) Ibnu Khuzaimah (Wafat 311H) …………………………………….
32) Ad Daraquthny (Wafat 385 H) ……………………………………..
33) Ath-Thabarany (wafat 360 H) ………………………………………
34) Al Hakim an-Naisabur (Wafat H) …………………………………..
35) Imam Al Baihaqi (wafat 458 H) ……………………………………
36) Al Khathib Al Baghdadi (wafat 463 H) …………………………….
37) Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah ………………………………………
38) Ibnu Katsir (701-774 H) ……………………………………………..
39) ‘Atha` Bin Abi Rabah ……………………………………………….
40) Sa’id bin aL-Musayyab (wafat 94 H) ……………………………….
41) Sofyan Ats-Tsauri (97-191 H) ………………………………………..
Para Ulama Dari Masa ke Masa
Mulai dari Zaman Rosul hingga Sekarang yang Masyhur
A. Istri- istri Nabi
• Khadijah binti Khuwailid (wafat 3 SH)
• Zainab binti Khuzaimah (wafat 1 SH)
• Aisyah binti Abu Bakar (wafat 57 H)
• Hafsah binti Umar (wafat 45 H)
• Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar (wafat 56 H)
• Maimunah binti Harits (wafat 50 H)
• Mariah Qibtiah (wafat 16 H)
• Saudah binti Zam`ah (wafat 23 H/ 643 M)
• Sofiah binti Huyai bin Akhtab (wafat 50 H)
• Ummu Habibah binti Abu Sofyan (wafat 44 H)
• Ummu Salamah (wafat 57 H)
• Zainab binti Jahsy (wafat 20 H)
B. Putra-Putri Nabi
• Al- Qasim bin Muhammad
• Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
• Ruqayyah binti Muhammad (wafat 2 H)
• Ummu Kultsum (wafat 9 H)
• Fatimah Az-Zahra (wafat 11 H)
• Abdullah bin Muhammad (meninggal ketika kecil)
• Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H ketika kecil)
C. Cucu Nabi
• Abdullah bin Usman bin Affan (Putra Ruqayyah)
• Ali bin Abul Ash (Putra Zainab.meninggal ketika kecil.)
• Hasan bin Ali bin Abu Talib (3-50 H.)
• Husain bin Ali bin Abu Talib (4-61 H)
• Zainal Abidin (wafat 93H)
• Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib (wafat.75H)
D. Paman Nabi
a. Al-Harits, putera tertua Abdul Muttalib nama julukan.
b. Qutsam, saudara seibu Al-Harits. Ia meninggal ketika masih kecil.
c. Zubair bin Abdul Muttalib, termasuk pemuka kaum Quraisy. Puteranya yang bernama Abdullah bin Zubair ikut berjihad bersama Rasulullah saw pada Perang Hunain dan gugur di Ajnadin
d. Hamzah bin Abdul Muttalib (wafat 3 H), yang bergelar asadullah wa asadu rasulih (singa Allah dan RasulNya).
e. Abul Fadhl, al Abbas bin Abdul Muttalib (wafat 32 H). Usianya hanya selisih tiga tahun lebih tua dari Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 32 H di Madinah,Dia memiliki 10 orang putera, diantaranya: al Fadhl, Abdullah, dan Qutsam. Mereka termasuk Sahabat Rasulullah saw. Diantara paman-paman Rasulullah saw hanya Hamzah dan Abbas yang masuk Islam
f. Abu Thalib bin Abdul Muttalib(wafat 3 SH). Nama aslinya adalah Abdu Manaf. Ia saudara Abdullah (ayah Rasulullah saw) seibu. Diantara putera Abu Thalib adalah Thalib (yang meninggal dalam kekafiran), Aqil, Ja’far, Ali, Ummi Hani’ (Fakhitah), Jumanah.
g. Abu Lahab bin Abdul Muttalib. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Diantara puteranya adalah Utbah, Muattab, Durrah, Utaibah
h. Abdul Ka’bah
i. Hijl, nama aslinya al Mughirah
j. Dhirar, saudara seibu al Abbas
k. Al-Ghaidaq (sang Dermawan), disebut demikian karena ia adalah orang Quraiay yang paling dermawan dan sering memberi makan.
E. Para Sahabat Rasulullah
• Abdullah bin Jahsy (wafat 3 H)
• Abbas bin Abdul Muthalib (wafat 32 H)
• Abdullah bin Abbas (wafat 68 H)
• Abdullah bin Amru bin Ash (wafat 65 H)
• Abdullah bin Khuzafah As Sahmi (wafat 28 H)
• Abdullah bin Masud bin Gafil (wafat 32 H)
• Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H)
• Abdullah bin Salam (wafat 43 H)
• Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H)
• Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H)
• Abdullah bin Zubair (wafat 73 H)
• Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H)
• Abu Bakr Siddik (51 SH-13 H)
• Abu Dardaa (wafat 32 H)
• Abu Hurairah (wafat 59 H)
• Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
• Abul Ash bin Rabi’ al Absyamial Qurasyi
• Abu Sufyan bin Harists
• Abu Thalhah An.Anshary
• Abu Dzarr Al Gifari (wafat 32 H)
• Adi bin Hatim (wafat 68 H)
• Ali bin Abu Thalib (23 SH-40 H)
• Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
• Bilal bin Rabah Al Habasyi (wafat 20 H)
• Hakim bin Huzam (wafat 54 H)
• Hamzah bin Abdul Muthalib (wafat 3 H)
• Hasan bin Ali (wafat 50 H)
• Husein bin Ali (Wafat ..H)
• Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
• Jakfar bin Abu Thalib (wafat 8 H)
• Muawwiyah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H)
• Muaz bin Jabal (wafat 18 H)
• Rabi’ah bin Ka’ab
• Said bin Amir Huzaim Al Jumahi
• Said bin Zaid
• Tsumamah bin ‘Utsal
• Thufeil bin Amr Addausi
• Umar bin Khaththab (40 SH-23 H)
• Umair bin Sa’ad
• Usamah bin Zaid
• Uqbah bin ‘Amir al Juhani
• Ustman bin Afffan (47 SH-35 H)
• Usaid bin Hudhair
• Zaid bin Tsabit (wafat 45 H)
• Abdullah bin Abu Aufa (wafat 86 H)
• Abdullah bin Amru bin Haram (wafat 3 H/ 635 M)
• Abdullah bin Jakfar (wafat 80 H)
• Abdullah bin Mughaffal (wafat 57 H.).
• Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H)
• Abdullah bin Salam (wafat 43 H)Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H)
• Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H)
• Abdullah bin Zaid (wafat 32 H)
• Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari (7-63 H)
• Abdullah bin Zam’ah (wafat 35 H)
• Abdullah bin Zubair (wafat 73 H)
• Abdurrahman bin Abu Bakar (wafat 53 H)
• Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H/652 M)
• Abdurrahman bin Azhar (wafat 63 H)
• Abdurrahman bin Samurah (wafat 50 H)
• Abu Ayub Al Anshari (wafat 52 H/672 M)
• Abu Bakrah (wafat 52 H)
• Abu Barzah (wafat 65 H)
• Abu Basyir Al-Anshari (wafat 63 H)
• Abu Burdah Al-Anshari (wafat 41H)
• Abu Dujanah Al Anshari (wafat 11 H)
• Abu Juhaifah (wafat 74 H)
• Abu Khuzaifah bin Utbah (wafat 11 H)
• Abu Masud Al-Anshari (wafat 40 H)
• Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
• Abu Said Al Khudri (wafat 74 H)
• Abu Salamah Al Makhzumi (wafat 4 H.)
• Abu Sofyan bin Harb (wafat 31 H/652 M)
• Abu Syuraih Adawi (wafat 68 H)
• Abu Ubaidah bin Jarah (wafat 18 H/639 M)
• Abu Umamah (Wafat 1 H)
• Abu Usaid (wafat 60 H)
• Abu Waqid Al-Laitsi (wafat 68 H.).
• Abu Zar Al Gifari (wafat 32 H)
• Ahnaf bin Qais (wafat 67 H)
• Akra’ bin Habis (wafat 31 H/651 M)
• Alaa bin Hadhrami (wafat 21 H)
• Amar bin Ma’d Yakrib (wafat 21 H$29
• Amir bin Fahirah At Tamimi
• Amir bin Rabiah (wafat 35 H)
• Ammar bin Yasir (wafat 37 H)
• Amru bin Ash (wafat 43 H).
• Amru bin Jammuh (wafat 3 H)
• Amru bin Umaiah (wafat 55 H)
• Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
• Asid bin Khudair (wafat 20 H)
• Ayad bin Ganim (wafat 20 H)
• Barra` bin Azib (wafat 71 H)
• Buraidah (wafat 63 H)
• Dahiah Al Kalabi (wafat 45 H)
• Fadel bin Abbas (wafat 13 H)
• Habbab bin Munzir bin Jamuh (wafat 20 H)
• Haris bin Kildah (wafat 50 H)
• Hisyam bin Ash (wafat 13 H)
• Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
• Ikrimah bin Abu Jahal (wafat 13 H)
• Imran bin Husain (wafat 52 H)
• Itban bin Malik (wafat 50 H)
• Jabir bin Abdullah Al-Anshari (wafat 78 H)
• Jabir bin Samurah (wafat 74 H)
F. Para Shahabiyah Rasulullah
• Asma binti Abu Bakar (wafat 73 H)
• Asma Binti Yazid Al-Anshariah (wafat 30 H)
• Asma binti ‘Umais (Ummu Ubdillah)
• Asy Syfa binti Harits
• Barirah maulah ‘Aisyah
• Hamnah bintu Jahsyi
• Hindun binti ‘Utbah
• Khansa binti Amru wafat 24 H
• Khaulah binti Tsa’labah
• Rubai bin Ma’udz
• Raihanah binti Zaid bin Amru
• Shafiyah binti Abdul Muththalib
• Sumayyah binti Khayyath
• Umamah Bintu Abil ‘Ash
• Ummu Athiyyah Al-Anshariyah
• Ummu ‘Aiman (Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr)
• Ummu Fadhl (Lubabah binti al-Haris)
• Ummu Hani’ binti Abi Thalib
• Ummu Syuraik al Quraisyiah
• Ummu Haram (Malikah binti Milhan bin Khalid Al-Anshariah) wafat 28 H
• Ummu Halim bin Harits
• Ummu Umarah (Nusaibah binti Kaab) wafat 13 H
• Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyah
• Ummu Waraqah binti Naufal
• Ummu Ruman bintu ‘Amir
• Ummu Sulaim binti Malhan
• Para Shahabiyah Rasulullah lainnya (Baca Selanjutnya)
• Arwa binti Abdul Muthalib (wafat 15 H.)
• Fatimah binti Qais bin Khalid (wafat 50 H.)
• Gazalah Al-Haruriah (wafat 77 H.)
• Hindun binti Utbah bin Rabiah (wafat 14 H.)
• Juwairiah binti Abu Sofyan (wafat 54 H.)
• Khaulah binti Azwar Al-Asadi (wafat 35 H.)
• Laila Al-Gifariah (wafat 40 H.)
• Lubabah Kubra (Lubabah binti Harits Al-Hilali) (wafat 30 H.)
• Muazah binti Abdullah Al-Adawiah (wafat 83 H.)
• Qatilah binti Harits bin Kaldah (wafat 20 H.)
• Rabayi` binti Mi`waz bin Harits Al-Anshariah (wafat 45 H.)
• Rufaidah Al-Anshariah (wafat 35 H.)
• Rumaisha binti Milhan (wafat 30 H.).
• Subaiah binti Harits
• Syifa binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah (wafat 20 H.)
• Ummu Athiyah Al-Anshariah (Nasibah binti Harits) (wafat 8 H.)
• Ummu Darda (Khairah binti Abu Hadrad Al-Aslami) wafat 30 H.
• Ummu Kulsum binti Uqbah bin Muit (wafat 40 H.)
• Ummu Qais binti Mihsan
• Ummu Waraqah binti Abdullah bin Harits (wafat 15 H.)
• Zainab binti Ali bin Abu Talib (wafat 62 H.)
G. Para Tabi’in dan Tabiut Tabi’in
• Abdullah bin Tsuaib (Abu MuslimAl Khaulani)
• Abdullah bin al-Mubarak
• Abu Hanifah
• Aisyah binti Thalhah
• Amir Bin Abdillah Attamimi
• Atba’ bin Abi Rabah
• Zainal Abidin bin Husain Ali Abithalib
• Hasan Al-Bashri
• Muhammad ibnu Wa’asi al Azdiy
• Muhammad bin Sirin
• Rabi’ah ar Ra’yi
• Said Ibnu al Musayaab
• Said ibnu Jubair
• Salamah ibnu Dinar
• Shilah bin Asy Syam al ‘Adawi
• Syuraih al Qadli
• Thaawus ibnu Kaisan
• Urwah bin Zubair
• Umar bin Abdul Aziz
• Abdul Malik bin Umar bin Abdul Aziz
• Qosim bin Muhammad bin Abi Bakr
Sedangkan para Tabi’ut Tabi’in dan murid muridnya serta generasi sesudahnya telah disebutkan pada biografi diatas antara lain seperti: Malik bin Anas, Imam Al Auza’I, Sufyan Ats-Tsauri, Abu Hanifah, Imam Syafee’I, Imam Hambali, Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam Abu Dawud, Imam Hatim, Imam Zur’ah, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i. Serta generasi berikutnya.
NAMA TOKOH-TOKOH AHLI HADITS
DARI MASA KE MASA
1) Ahli Hadits Khalifah ar-Rasyidin :
• Abu Bakr Ash-Shiddiq
• Umar bin Al-Khaththab
• Utsman bin Affan
• Ali bin Abi Thalib
2) Ahli Hadits Al-Abadillah :
• Ibnu Umar
• Ibnu Abbas
• Ibnu Az-Zubair
• Ibnu Amr
• Ibnu Mas’ud
• Aisyah binti Abubakar
• Ummu Salamah
• Zainab bint Jahsy
• Anas bin Malik
• Zaid bin Tsabit
• Abu Hurairah
• Jabir bin Abdillah
• Abu Sa’id Al-Khudri
• Mu’adz bin Jabal
• Abu Dzarr al-Ghifari
• Sa’ad bin Abi Waqqash
• Abu Darda’
3) Ahli Hadits Para Tabi’in :
• Sa’id bin Al-Musayyab wafat 90 H
• Urwah bin Zubair wafat 99 H
• Sa’id bin Jubair wafat 95 H
• Ali bin Al-Husain Zainal Abidin wafat 93 H
• Muhammad bin Al-Hanafiyah wafat 80 H
• Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud wafat 94 H
• Salim bin Abdullah bin Umar wafat 106 H
• Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash Shiddiq
• Al-Hasan Al-Bashri wafat 110 H
• Muhammad bin Sirin wafat 110 H
• Umar bin Abdul Aziz wafat 101 H
• Nafi’ bin Hurmuz wafat 117 H
• Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
• Ikrimah wafat 105 H
• Asy Sya’by wafat 104 H
• Ibrahim an-Nakha’iy wafat 96 H
• Aqamah wafat 62 H
4) Ahli Hadits Para Tabi’ut tabi’in :
• Malik bin Anas wafat 179 H
• Al-Auza’i wafat 157 H
• Sufyan bin Said Ats-Tsauri wafat 161 H
• Sufyan bin Uyainah wafat 193 H
• Al-Laits bin Sa’ad wafat 175 H
• Syu’bah ibn A-Hajjaj wafat 160 H
• Abu Hanifah An-Nu’man wafat 150 H
5) Ahli Hadits Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in:
• Abdullah bin Al-Mubarak wafat 181 H
• Waki’ bin Al-Jarrah wafat 197 H
• Abdurrahman bin Mahdy wafat 198 H
• Yahya bin Sa’id Al-Qaththan wafat 198 H
• Imam Syafi’i wafat 204 H
6) Ahli Hadits Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in :
• Ahmad bin Hambal wafat 241 H
• Yahya bin Ma’in wafat 233 H
• Ali bin Al-Madini wafat 234 H
• Abu Bakar bin Abi Syaibah Wafat 235 H
• Ibnu Rahawaih Wafat 238 H
• Ibnu Qutaibah Wafat 236 H
7) Ahli Hadits murid-muridnya seperti:
• Al-Bukhari wafat 256 H
• Muslim wafat 271 H
• Ibnu Majah wafat 273 H
• Abu Hatim wafat 277 H
• Abu Zur’ah wafat 264 H
• Abu Dawud : wafat 275 H
• At-Tirmidzi wafat 279
• An Nasa’i wafat 234 H
8) Ahli Hadits Generasi berikutnya :
• Ibnu Jarir ath Thabary wafat 310 H
• Ibnu Khuzaimah wafat 311 H
• Muhammad Ibn Sa’ad wafat 230 H
• Ad-Daruquthni wafat 385 H
• Ath-Thahawi wafat 321 H
• Al-Ajurri wafat 360 H
• Ibnu Hibban wafat 342 H
• Ath Thabarany wafat 360 H
• Al-Hakim An-Naisaburi wafat 405 H
• Al-Lalika’i wafat 416 H
• Al-Baihaqi wafat 458 H
• Al-Khathhb Al-Baghdadi wafat 463 H
• Ibnu Qudamah Al Maqdisi wafat 620 H
9) Ahli Hadits Angkatan Murid-Murid Mereka :
• Ibnu Daqiq Al-led wafat 702 H
• Ibnu Taimiyah wafat 728 H
• Al-Mizzi wafat 742 H
• Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Katsir wafat 774 H
• Asy-Syathibi wafat 790 H
• Ibnu Rajab wafat 795 H
10) Ahli Hadits Ulama Generasi Akhir :
• Ash-Shan’ani wafat 1182 H
• Muhammad bin Abdul Wahhab wafat 1206 H
• Muhammad Shiddiq Hasan Khan wafat 1307 H
• Al-Mubarakfuri wafat 1427 H
• Abdurrahman As-Sa`di wafat 1367 H
• Ahmad Syakir wafat 1377 H
• Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh wafat 1389 H
• Muhammad Amin Asy-Syinqithi wafat 1393 H
• Muhammad Nashiruddin Al-Albani wafat 1420 H
• Abdul Aziz bin Abdillah Baz wafat 1420 H
• Hammad Al-Anshari wafat 1418 H
• Hamud At-Tuwaijiri wafat 1413 H
• Muhammad Al-Jami wafat 1416 H
• Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin wafat 1423 H
• Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i wafat 1423 H
• Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah
• Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah
• Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah
11) Para Ulama Salaf Ahlul Hadits selain diatas yang masyhur dizamannya antara lain :
• Imam Abu ‘Ubaid Al-Qasim bin Sallam (wafat 220H)
• Ibnu Abi Syaibah (159-235 H)
• Imam Asy Syaukani (172-250 H)
• Imam al-Muzanniy (wafat 264H)
• Imam Al Ajurri (190-292H)
• Imam Al Barbahari (wafat 329 H)
• Abdul Qadir Al Jailani (471-561 H)
• Al-Hafidh Al Mundziri 581-656H
• Imam Nawawi (631-676H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Hajar Al ‘Asqolani (773-852 H)
• Imam As Suyuti (849-911 H)
Para Ulama sekarang yang berjalan diatas As-Sunnah yaitu:
• Syaikh Ahmad An-Najmi (1346-1410.H)
• Syaikh Abdullah Muhammad IbnHumayd (1329-1402H)
• Syaikh Muhammad Aman Al-Jami (1349-1416 H)
• Syaikh Muhammad Dhiya`I (1940-1994.M)
• Syaikh Abdullah Al Ghudayyan (1345H..H)
• Syaikh Ubail Al-Jabiri (1357H..H)
• Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin (1349H..H)
• Syaikh Salim Bin ‘Ied Al Hilali 1377H/1957M
• Syaikh Ali bin Hasan Al Halaby (1380H..H)
• Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman (1380.H..H)
• Syaikh Abdullah Bin Abdirrahim Al-Bukhari
• Syaikh Ali bin Yahya Al Haddadi
• Syaikh Abdullah Shalfiq : Perjalananku ke Indonesia
Mengenal Para Tokoh Ahli Hadits
1) Abdullah bin Umar (Wafat 72 H)
Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.
Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
• Kelahiran
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika itu masuk islam bersama ayahnya.
• Guru Hadits
Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud.
• Muridnya
diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula-mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.
• Sanand Emas
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan Tahdzib al-Asma’ 1/278, Thabaqat Ibn Sa’ad 4/105
2) Abdullah bin Abbas (wafat 68 H)
Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari ummul mukminin Maimunah.
• Kelahiran
Dia dilahirkan di Mekah tiga tahun sebelum hijrah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah
• Keahliannya
Beliau ahli dalam bidang fikih, genetis Arab, peperangan ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung ,fara’id dan sejarah.
• Akhir Hayat
Di akhir hidupnya dia mengidami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya. Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.
• Sanad Haditsnya
Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).
Sumber : Biografi Ibnu Abbas dalam Al-Ishabah no.4772
3) Abdullah bin Amr bin Al-Ash (Wafat 63 H)
Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah. Abdullah seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah Shallahllahu ‘alaihi Wassalam. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700 hadits.
• Gurunya
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain.
• Muridnya
Yang meriwayatkan darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.
• Sanadnya
Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah.
• Wafatnya
Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath.
Sumber : Biografi Abdullah bin Amr dalam Al-Ishabah no.4838 Ibn Hajar Asqalani, Thabaqat ibn Sa’ad 4/9
4) Ibnu mas’ud (Abdullah bin Mas’ud) Wafat 32 H
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil al-Hudzali. Nama julukannya “ Abu Abdirahman”. Ia sahabat ke enam yang paling dahulu masuk islam. Dalam perang Badar, Ia berhasil membunuh Abu Jahal.
• Kelebihannya
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda” Ambilah al-Quran dari empat orang: Abdullah ibn Mas’ud, Salim (sahaya Abu Hudzaifah), Muadz bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab”.
• Sanadnya
Sanad paling shahih yang bersumber dari padanya ialah yang diriwayatkan oleh Suyan ats-Tsauri, dari Mansyur bin al-Mu’tamir, dari Ibrahi, dari alqamah. Sedangkan yang paling dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Syuraik dari Abi Fazarah dari Abu Said.
• Gurunya
Ia meriwayatkan hadits dari Umar dan Sa’ad bin Mu’adz.
• Muridnya
Yang meriwayatkan hadits darinya adalah Al-Abadillah (“Empat orang yang bernama Abdullah”), Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, Abu Musa al-Asy’ari, Alqamah, Masruq, Syuraih al-Qadli, dan beberapa yang lain. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 848 hadits.
• Wafatnya
Beliau datang ke Medinah dan sakit disana kemudian wafat pada tahun 32 H dan dimakamkan di Baqi, Utsman bin ‘Affan ikut menshalatkannya.
Sumber : Biografi Ibn Mas’ud dalam Al-Ishabah: Ibn Hajar Asqalani no.4945
5) Aisyah Binti Abu Bakar Radhiyallahu ‘anha
Aisyah adalah istri Rosulullah putri Abu Bakar ash-Shiddiq .Aisyah masuk Islam ketika masih kecil sesudah 18 orang yang lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam memperistrinya pada tahun 2 H.
Aisyah meriwayatkan 2.210 hadits, diantara keistimewaannya beliau sendiri kadang kadang mengeluarkan beberapa masalah dari sumbernya, berijtihad secara khusus, lalu mencocokannya dengan pendapat pada sahabat yang alim. Berkenaan dengan keahlian Aisyah, Az-Zarkasyi mengarang sebuah kitab khusus berjudul Al-Ijabah li Iradi mastadrakathu Aisyah ‘ala ash Shahabah.
• Gurunya
Aisyah meriwayatkan hadits dari ayahnya Abu Bakar, dari Umar, Sa’ad bin Abi Waqqash, Usaid bin Khudlair dan lain lain.
• Muridnya
sahabat yang meriwayatkan dari beliau ialah Abu Hurairah, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Khalid al-Juhniy, Syafiyah binti Syabah dan beberapa yang lain. Tabi’in yang mengutip beliau ialah: Sa’id bin al-Musayyab, alqamah bin Qais, Masruq bin al-Ajda, Aisyah binti Thalhal, Amran binti Abdirrahman, dan Hafshah binti Sirin. Ketiga wanita yang disebutkan terakhir adalah murid murid Aisyah yang utama Ilmu Fiqh.
• Sanadnya
Sanad yang paling shahih adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Sa’id dan Ubaidullah bin Umar bin Hafshin, dari Al Qasim bin Muhammad, dari Aisyah. Juga diriwayatkan oleh az-Zuhri atau Hisyam bin Urwah, dari Urwah bin az-Zubair, dari Aisyah. Yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh al-Harits bin Syabl, dari Umm an Nu’man dari Aisyah.
• Wafatnya
Aisyah wafat pada 57 H, dan Abu Hurairah ikut mensholatkannya.
Sumber : Biografi Sayyidah Aisyah dalam Al-Ishabah, kitab an-Nis no 701; Thabaqat Ibn Sa’ad 8/39
6) Anas bin Malik (Wafat 93 H)
Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadist, Ia meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.
Anas adalah (Khadam) pelayan Rasulullah yang terpercaya, ketika ia berusia 10 tahun, ibunya Ummu sulaiman membawanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk berkhidmat. Ayahnya bernama Malik bin an-Nadlr. Rasulullah sering bergurau dengan Anas bin Malik, dan Rasulullah sendiri tidaklah bersikap seperti seorang majikan kepada hambanya.
• Sanadnya
Sanad paling sahih yang bersumber awalnya dari : Malik, dari az-Zuhri, dan dia (Anas bin Malik). Sedangkan yang paling Dlaif dari Dawud bin al-Muhabbir, dari ayahnya Muhabbir dari Abban bin Abi Iyasy dari dia.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 93 H dalam usia melampaui seratus tahun.
Sumber : Biografi Anas dalam Thabaqaat Ibn sa’ad 7/10 dan Tahdzib 3/319
7) Abu Hurairah (wafat 57 H)
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa Rasulullah agar Abu Hurairah dianugrahi hapalan yang kuat. Ia memang paling banyak hapalannya diantara para sahabat lainnya.
• Gurunya
Abu Hurairah meriwayatkan hadist dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya.
• Muridnya
jumlah orang yang meriwayatkan darinya melebihi 800 orang, terdiri dari para sahabat dan tabi’in. diantara lain dari sahabat yang diriwayatkan adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik, sedangkan dari kalangan tabi’in antara lain Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid dan Asy-Sya’bi.
• Sanadnya
Sanad paling shahih yang berpangkal daripadanya adalah Ibnu Shihab az-Zuhr, dari Sa’id bin al-Musayyab, darinya (Abu Hurairah). Adapun yang paling Dlaif adalah as-Sari bin Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi dari bapaknya (Yazid al-Audi) dari Abu Hurairah.
• Ia wafat pada tahun 57 H di Aqiq.
Sumber : Biografi Abu Hurairah dalam Al-Ishabah Ibn Hajar Asqalani No. 1179, Tahdzib al ‘asma: An-Nawawi 2/270
8) Zaid bin Tsabit (wafat 45 H)
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru, dia masuk islam ketika umur 11 tahun ketika perang Badar terjadi.
• Hidupnya.
Nabi menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada ‘Imarah sebagai komandan perang Tabuk, lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.
Zaid juga sebagai penulis wahyu bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Saat Umar menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir (gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan
juga ditugaskan untuk mengumpulkan al-Quran atas perintah Abu Bakar dan Umar.
Zaid bin Tsabit adalah seorang ulama yang kedudukannya sama dengan para ulama dari kalangan sahabat lainnya
• Wafatnya
Ia wafat di Madinah pada tahun 45 H dalam usia 56 tahun (dalam riwayat lain ia wafat tahun 51 H atau 52 H)
Disalin Zaid bin Tsabit dalam dari biografi Shafwah ash shafwah ibnu Jauzi, Al-Istia’aab Ibn Al-Barr
9) Jabir bin Abdullah (wafat 74H)
Jabir bin Abdullah meriwayatkan 1.540 hadist, Ayahnya bernama Abdullah bin Amr bin Hamran Al-Anshari as-Salami. Ia bersama ayahnya dan seorang pamannya mengikuti Bai’at al-‘Aqabah kedua di antara 70 sahabat anshar yang berikrar akan membantu menguatkan dan menyiarkan agama Islam.
• Wafatnya
Ia wafat di Madinah pada tahun 74 H. Abbas bin Utsman penguasa madinah pada waktu itu ikut mensholatkannya.
• Sanadnya
Sanad terkenal dan paling Shahih darinya adalah yang diriwayatkan oleh penduduk Makkah melalui jalur Sufyan bin Uyainah, dari Amr bin Dinar, dari Jabir bin Abdullah.
(biografi jabir dalam Al-Ishabah 1/213 dan Tahdzib al-Asma 1/142)
10) Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu (Wafat 18 H)
Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, dengan nama julukan “Abu Abdurahman”, dilahirkan di Madinah. Ia memeluk Islam pada usia 18 tahun, Ia mempunyai keistimewaan sebagai seorang yang sangat pintar dan berdedikasi tinggi. Dari segi fisik, ia gagah dan perkasa.
Pada waktu Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, Muaz senantiasa berada bersama dengan Rasulullah sehingga ia dapat memahami Al-Qur’an dan syariat-syariat Islam dengan baik. Hal tersebut membuatnya di kemudian hari muncul sebagai seorang yang paling ahli tentang Al-Qur’an dari kalangan para sahabat. Ia adalah orang yang paling baik membaca Al-Qur’an serta paling memahami syariat-syariat Allah. Oleh sebab itulah Rasulullah memujinya dengan bersabda, “Yang kumaksud umatku yang paling alim tentang halal dan haram ialah Muaz bin Jabal.” (Hadist Tirmidzi dan Ibnu Majah). Ia meriwayatkan hadist dari Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar dan meriwayatkan darinya ialah Anas bin Malik, Masruq, Abu Thufail Amir bin Wasilah. Selain itu, Muadz merupakan salah satu dari enam orang yang mengumpulkan Al-Qur’an pada zaman Rasulullah.
• Wafatnya
Mu’adz bin Jabal wafat tahun 18 H ketika terjadi wabah hebat di Urdun tersebut, waktu itu usianya 33 tahun .
Sumber : Biografi Mu’adz dalam Al-Ishabah no.8039 karya Ibn Hajar Asqalani dan Thabaqat Ibn Sa’ad 3/Q2,120
11) Abu Dzarr Al-Ghifari (wafat 32 H)
Abu Dzarr meriwayatkan hadits sebanyak 281 hadits
Abu Dzaar al-Ghifari Nama aslinya adalah Jundab bin Junadah dinisbatkan kepada kakeknya Junadah yang berasal dari Ghifar, ia seorang Kinani. Abu Dzarr orang yang ahli ibadah sebelum diutusnya Nabi Shallallahu alaihi wassalam. Ia adalah sahabat kelima yang lebih dulu masuk Islam, Ia baru bisa Hijrah setelah perang Khandaq.
• Gurunya dan muridnya
Abu Dzaar meriwayatkan hadits dari Umar, Ibnu abbas, Ibnu Umar dan lainnya. Yang diriwayatkan darinya antara lain Al-Hanaf bin Qais, Abdurahman bin Ghanam dan Atha’.
• Sanadnya
Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan dari penduduk syam dari jalur Sa’id bin Abdil Aziz, dar Rabi’ah bin Yazid, dari Abu Idris al-Khaulani, dari Abu Dzarr.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 32 H.
Sumber : Biografi Abu Dzarr dalam al-Ishabah Ibn Hajar Asqalani VII/60, Thabaqaat Ibn Sa’ad IV/161
12) Abu Darda’ (Wafat 32H)
Nama lengkapnya adalah Uwaimir bin Zaid bin Qais, seorang sahabat perawi hadist dari Anshar, dari kabilah Khajraj, ia hapal al-Quran dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Dalam perang Uhud Rasulullah bersabda mengenai dirinya “ Prajurit berkuda paling baik adalah Uwaimir” Beliau ini dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Salman Al Farisi.
Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman, Abu Darda’ diangkat menjadi Hakim di daerah Syam, Ia adalah mufti (pemberi fatwa) penduduk Syam dan ahli Fiqh penduduk Palestina.
• Guru dan muridnya
Ia meriwayatkan hadits dari Sayyidah Aisyah dan Zaid bin Tsabit, sedangkan yang meriwayatkan darinya ialah anaknya sendiri Bilal dan istrinya Ummu Darda’. Hadits yang dia riwayatkan mencapai 179 hadits.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 32 H di dasmaskus.
( sumber : Biografi Abu Darda’ dalam Al-Ishabah no.6119 karya Ibn Hajar Asqalani)
13) Urwah bin Az-Zubair (Wafat 94 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Muhammad Urwah bin Zubair bin al-Awwam al-Quraisy. Beliau adalah salah seorang tabi’in besar dan salah seorang penghapal hadits yang sangat baik.
• Guru dan muridnya
Ia menerima hadits dari ayahnya sendiri az-Zubair, dari saudaranya Abdullah dari ibunya ‘Asma binti Abu Bakar as-Shiddiq, dari saudara ibunya Aisyah, dari Said bin Zaid Hakim bin Hizam, dari Abu Hurairah dan dari yang lainnya. Hadist haditsnya diriwayatkan oleh Atha’, Ibnu Abi Mulaikah, Abu Salamahbin Abdurahman, az-Zuhry, Umar bin Abdul Aziz, dan lima orang anaknya yaitu Hisyam, Muhammad, Yahya, Abdullah dan Utsman.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 94 H
Sumber : Biografi ‘Urwah bin Zubair dalam dalam Tarikh al-khulafa, Tahdzibul Asma An-Nawawi, Tahdzib at Tahdzib Ibn Hajar asqalani.
14) Salim bin Abdullah bin Umar (wafat106 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Salim bin Abdullah bin Umar bin Khaththab al Quraisy al Aday al Madany. Ia seorang ulama tabi’in dan seorang pemuka ilmu.
• Guru dan muridnya
Ia menerima hadits dari ayahnya, dari Ayyub al-Anshary, Rafi’ bin Khadij, Abu Hurairah dan Aisyah dan juga menerima hadits dari para tabi’in. Haditsnya diriwayatkan oleh ‘Amr bin Dinnar, Nafi, Az-Zuhry, Musa bin Uqbah, Humaidath thawil, Shalih bin Kaisan dan juga hadits haditsnya diriwayatkan oleh tabi’in lainnya.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 106 H. menurut al-Bhukhary dan Abu Nu’aim.
Sumber : Biografi Salim bin Abdullah dalam dalam Tahdzibul Asma an Nawawi, Tahdzib at Tahdzib Ibn Hajar asqalanii
15) Al Qosim bin Muhammad (Tabi’in)
Al-Qasim yang banyak meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah, Ibnu ‘Abbas, Abu Hurairah dan Aslam -bekas budak Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma-, merupakan seorang tabi’in yang tsiqah (amanah). Al-Qasim adalah cucu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu ‘anhu yang paling mirip dengan kakeknya.
Al-Qasim, seorang tokoh tabi’in besar yang buta matanya di akhir kehidupannya, wafat pada masa kekhalifahan Yazid bin Abdil Malik bin Marwan, dalam usia 71 tahun. Tepatnya pada tahun 107 H, sewaktu menunaikan ibadah ‘umrah bersama Hisyam bin Abdil Malik di perbatasan antara kota Madinah dan Makkah.Walllahu a’lam.
http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=203
16) Muhammad Bin Sirin (Wafat 110 H)
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Sirin al-Anshari, ia adalah seorang ahli fiqh yang zuhud dan tekun beribadah, ayahnya bekas sahaya Anas bin Malik yang membelinya dari Khalid bin al-Walid yang menawannya di Ain at-Tamr di gurun pasir Irak dekat al-Anbar. Ibu Muhammad bin Sirin bernama Shaffiyah yang pernah menjadi sahaya Abu Bakar.
• Kelahiran
Muhammad bin Sirin lahir dua tahun menjelang masa pemerintahan Utsman, ia sempat bertemu dengan 30 orang sahabat, tetapi tidak pernah melihat abu Bakar dan Abu Dzarr al-Ghifari. Ia juga tidak mendengar langsung hadits dari Ibnu Abbas atau Abu Darda’ atau Imran bin Hushain, atau sayyidah Aisyah.
• Guru dan Muridnya
ia meriwayatkan dari beberapa hadist musnad dari Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Hudzaifah bin al-Yaman dan beberapa lainnya. Dan Diantara orang yang meriwayatkan dari Ibnu Sirin adalah Asy-Sya’bi, al-Auza’I, Ashim al-Ahwal, Malik bin Dinar dan Khalid al-Hadzdza.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 110 H
Sumber : Biografi Ibnu Sirin dalam Tahdzib at Tahdzib 9/241 karya Ibnu Hajar Asqalani.
17) Nafi’ bin Hurmuz (wafat 117 H)
Nafi’ lengkapnya bernama Nafi’ bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus), seorang ahli fiqh. Nama julukannya adalah “Abu Abdillah al-Madini”. Abdullah bin Umar menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafi’ terhadap ilmu dan selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits.
Nafi’ benar benar ikhlas dalam berkhidmat kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun. Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafi’ berasal dari Naisabur, sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul.
• Guru dan Muridnya
Nafi’ tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sa’id al-Khudri, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Hafshah secara Mursal. Imam Malik bin Anas adalah termasuk murid Nafi’ yang lain adalah Abdullah bin Dinnar, Az-Zuhri, al-Auza’I, Ibnu Ishaq, Shalin bin Kaisan, dan Ibnu Juraij.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 117 H.
Sumber : Biografi Nafi’ dalam Tahdzib al-Asma’ karya an-Nawawi.
18) Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah, alim dan ahli fiqh. Ibnu Syihab az-Zuhri tinggal di Ailah sebuah desa antara Hijaz dan Syam, reputasinya menyebar sehingga ia menjadi tempat berpaling bagi para ulama Hijaz dan Syam. Selama delapan tahun Ibnu Syihab az-Zuhri tinggal bersama Sa’id bin Al-Musayyab di sebua desa bernama Sya’bad di pinggir Syam. Disana pula ia wafat.
Kekuatan hapalan dan kecermatan az-Zuhri dapat disimak oleh Hisyam bin Abdul Malik pernah ia meminta untuk mendiktekan kepada beberapa orang anaknya, dan az-Zuhri ternyata mampu mendiktekan 400 hadits. Setelah keluar dari rumah Hisyam dan kepada yang lainpun ia menceritakan 400 hadits tersebut.
Az-Zuhri memang selalu berusaha keras untuk meriwayatkan hadits, ada yang berkata bahwa az-Zuhri menghimpun hadits jumlahnya mencapai 1.200 hadits, tetapi yang musnad hanya separuhnya.
• Guru dan Muridnya
Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin Umar, Abdullah bin Ja’far, Shal bin Sa’ad, Urwah bin az-Zubair, Atha’ bin Abi Rabah. Ia juga mempunyai riwayat riwayat yang mursal dari Ubadah bin as-Shamit, Abu Hurairah, Rafi’ bin Khudaij, dan beberapa lainnya.
• Sanadnya
Menurut Imam Bukhory sanad az-Zuhri yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya. Sedangkan Abu Bakar bin Abi Syaibah menyatakan bahwa sanadnya yang paling shahih adalah az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari bapaknya dari kakeknya (Ali bin Abi Thalib)”.
• Wafatnya
Ia wafat di Sya’bad pada tahun 123 H, ada yang mengatakan ia wafat tahun 125 H.
Sumber ; Biografi az-Zuhri dalam Tahdzib at Tahdzib : Ibn Hajar Asqalani 9/445
19) Ikrimah (Wafat 105 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Abdullah Ikrimah Maulana Ibnu Abbas seorang tabi’in yang meriwayatkan hadits hadits ibnu Abbas. Ikrimah berasal dari Barbari dari penduduk Maghribi, Ibnu Abbas memilikinya sejak ia menjadi Gubernor Bashrah dalam kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Abbas mengajarkan al Qur’an dan Sunnah kepada Ikrimah dengan sebaik baiknya, Ikhrimah sendiri pernah mengatakan, bahwa Ibnu Abbas tetap memberikan pelajaran kepadanya, Ikrimah terus menerus menerima ilmu dari Ibnu abbas, sehingga ia memperoleh keahlian dalam berfatwa dan diizinkannya berfatwa.Ikrimah tetap dalam perbudakan hingga Ibnu abbas wafat, sehingga ia
• Guru dan muridnya
Ia menerima hadits dari banyak sahabat yaitu Ibnu Abbas, Al Hasan bin Ali, Abu Qotadah, Ibnu Umar, Abu Hurairah, Abu Sa’id, Mua’wiyyah dan Ibnu Amr bin Ash. Sedangkan yang meriwayatkan hadits darinya adalah Abusy Sya’tsa, asy Sya’by, an Nakha’iy, Abu Ishaq, as Subai-iy, Ibnu sirin, Amr ibn Dinar.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 105 H dalam usia 80 tahun lebih.
Sumber : riwayat Ikrimah dalam Tahdzibul Asma’I wal Lughat an Nawawi1 340, Muqadimmah Fatul Bari karya Ibn Hajar II:148, Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar asqalani.VII:236.
20) Alqamah (Wafat 62 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Syibl Alqamah bin Qais bin Abdullah an Nakha’iy al Kufi, paman dari al Aswad dan Abdurahman, dua orang putra Yazid juga saudara dari Ibrahim an Nakha’iy.
• Guru dan muridnya
Ia menerima hadits dari sahabat sahabat besar yaitu Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Salman al Farisy, Khabbab, Hudzaifah, Abu Musa, Aisyah dan sahabat sahabat lainnya. Sedang Hadits haditsnya diriwayatkan oleh Abu Wail, Ibrahim an Nakha’iy, asy Sya’by, Ibnu Sirin, Abdurahman bin Yazid, Abudl Dluha dan lain-lainnya.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 62 H
Sumber : riwayat Alqamah dalam Tahdzibul Asma’I wal Lughat an Nawawi,Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar asqalani.
21) Imam Malik Bin Anas (Imam Malik )
Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi, dengan julukan Abu Abdillah. Ia lahir pada tahun 93 H, Ia menyusun kitab al Muwaththa, dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah. Kitab tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang meriwayatkan al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi.
Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama menghitungnya berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandaran, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam al Muwaththa’ Malik.
• Gurunya
Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari.
• Muridnya
Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’I, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 179 H
Sumber : Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 17:30, Tahdzib at Tahdzib 10/5 karya Ibnu Hajar asqalani.
22) Al-Laits bin Sa’ad (Wafat 175 H)
Nama sebenarnya adalah Al-Laits bin Sa’ad bin Abdurahman al-Fahmi yang mendapat julukan Abu al_Harits adalah guru besar di negeri Mesir, ia dilahirkan di Qarqasyand pada tahun 94 H, ia orang kaya dan dermawan.
• Muridnya
Imam Bukhari dan Mulim banyak meriwayatkan hadist darinya. Imam Ahmad bin Hanbal, Asy-Syafi’I, Sufyan ats Tsauri, Al-Ajli dan kebanyakan ulama menganggapnya tsiqah.
• Sanadnya
dikatakan oleh Imam Nawawi selalu menjauhi tadlis dalam periwayatannya. Para Ulama telah menetapkan bahwa sanad paling shahih di Mesir adalah yang diriwayatkan oleh Al-Laits bin Sa’ad, dari Yazid bin Abi Habib. Dan yang meriwayatkan darinya antara lain: Abdullah bin al-Mubarak dan Abdullah bin Wahab.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 175 H.
Sumber : Biografi Al-Laits dalam Tarikh al-Baghdad karya Khatib Baghdadi 13/3, Tadzikarat al-Huffad karya Adz Dzahabi 1/207
23) Abdullah Bin Al-Mubarak (118-181 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ayahnya seorang Turki dan ibunya seorang Persia. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang zahid termasyhur. Abdullah bin Mubarak telah belajar di bawah bimbingan beberapa orang guru, baik yang berada di Merv maupun di tempat-tempat lainnya, dan ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Banyak karya-karyanya mengenai Hadits, salah satu di antaranya dengan tema “Zuhud masih dapat kita jumpai hingga waktu sekarang ini.”
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 181 H di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat.
24) Imam Al-Bukhari (wafat 256)
Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dijuluki dengan Abu Abdillah. Ia lahir di Bukhara pada tahun 194 H. Ia mulai menghapal hadits ketika umurnya belum mencapai 10 tahun, ia mencatat dari seribu guru lebih, ia hapal 100.000 hadits shahih dan 200.000 hadits tidak shahih.
• Karangan
Dia mengarang kitab besar Al-Jami’ ash Shahih yang merupakan kitab paling shahih sesudah Al-Quran, hadits yang ia dengar sendiri dari gurunya lebih dari 70.000 buah, ia dengan tekun mengumpulkannya selama 16 tahun
Kitab Shahih Bukhari mempunyai banyak syarah yang oleh pengarang kitab Kasyf adh-Dhunun disebutkan 82 syarah diantaranya. Tetapi yang paling utama adalah syarah Ibnu Hajar al-Asqalani yang bernama Fat al-Bari, dan berikutnya syarah Al-Asthalani, kemudian syarah al-Aini Umdat al Qari.
Karangan lainnya : At-Tawarikh ats Tsalatsah al-Kabir wal Ausath wash Shaghir (Tiga Tarikh: Besar, sedang, dan Kecil), kitab al-Kuna, Kitab Al-Wuhdan, kitab al-Adab al-Mufrad dan kitab Adl-Dlu’afa dan lain lainnya.
• Guru dan Muridnya
Al-Bukhari meriwayatkan hadits bersumber dari Adl-Dlahhak bin Mukhallad Abu Ashim an-Nabil, Makki bin Ibrahim al-Handlali, Ubaidullah bin Musa al-Abbasi, Abdullah Quddus bin al-Hajjaj, Muhammad bin Abdullah al-Anshari dan lain lain. Sedangkan yang meriwayatkan darinya banyak sekali diantaranya: At-Tirmidzi, Muslim, An-Nasa’I, Ibrahim bin Ishak al-Hurri, Muhammad bin Ahmad ad-Daulabi, dan orang terakhir yang meriwayatkan darinya adalah Manshur bin Muhammad al Bazwadi.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 256 H di Samarkand yang bernama Khartank
Sumber : Biografi Al-Bukhari dalam Tarikh al-Baghdad, al-Khatib 2/4-36, Tadzkirat al-Huffadh 2/122, Tahzib at Tahdzib Ibn Hajar Asqalani 9/47
25) Ibnu Majah (wafat 273 H)
Nama sebenarnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Rabi’i al-Qazwini dari desa Qazwin, Iran. Lahir tahun 209 dan wafat tahun 273. Beliau memiliki beberapa karya diantaranya adalah Kitabus Sunan, Tafsir dan Tarikh Ibnu Majah.
Ia melakukan perjalanan ke berbagai kota untuk menulis hadits, anatara lain Ray, Basrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir dan Hijaz.
• Karangannta
Beliau menyusun kitabnya dengan sistematika fikih, yang tersusun atas 32 kitab dan 1500 bab dan jumlah haditsnya sekitar 4.000 hadits. Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi menghitung ada sebanyak 4241 hadits di dalamnya. Sunan Ibnu Majah ini berisikan hadits yang shahih, hasan, dhaif bahkan maudhu’. Imam Abul Faraj Ibnul Jauzi mengkritik ada hampir 30 hadits maudhu di dalam Sunan Ibnu Majah walaupun disanggah oleh as-Suyuthi.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 273 H
Sumber : riwayat Ibnu Majah dalam Tarikh Ibnu Katsir 11: 66,67
26) Imam Muslim (wafat 271 H)
Nama Lengkapnya adalah Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi (Bani Qusyair adalah sebuah kabilah Arab yang cukup dikenal) an-Naisaburi. Seorang imam besar dan penghapal hadits yang ternama. Ia lahir di Naisabur pada tahun 204 H. Para ulama sepakat atas keimamannya dalam hadits dan kedalaman pengetahuan nya tentang periwayatan hadits
• Guru-gurunya
di Khurasan ia mendenganr hadits dari Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih
di Ray ia mendengar dari Muhammad bin Mahran, Abu Ghassan dan lainnya,
di Hijaz ia mendengar hadits dari Sa’id bin Manshur, Abu Mash’ab
di Iraq ia mendengar dari Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Muslimah
di Mesir ia mendengar hadits dari Amr bin Sawad, Harmalah bin Yahyah
• muridnya
Adapun yang meriwayatkan darinya diantaranya: At Tirmidzi, Abu Hatim, ar Razi, Ahmad bin Salamah, Musa bin Harun, Yahya bin Sha’id, Muhammad bin Mukhallad, Abu Awanah Ya’kub bin Ishaq al Isfira’ini, Muhammad bin Abdul Wahab al-Farra’, Ali bin Husain bin Muhammad bin Sufyan, yang terakhir ini adalah perawi Shahih Muslim.
• Karangannya
Imam Muslim banyak menulis kitab diantaranya:kitab Shahihnya, kitab Al-Ilal, kitab Auham al-Muhadditsin, kitab Man Laisa lahu illa Rawin Wahid, kitab Thab`qat at-Tabi’in, kitab Al Mukhadlramin, kitab Al-Musnad al-Kabir ‘ala Asma’ ar-Rijal dan kitab Al-Jami’ al-Kabir ‘alal abwab.
• Wafatnya
Ia wafat di Naisabur pada tahun 271 H dalam usia 55 tahun.
Sumber : Biografi Imam Muslim dalam Tadzkirat al-Huffadh 2/150, Tahdzib al-Asma’ An-Nawawi 10/126
27) Imam Abu Dawud
Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits, juga dalam masalah fiqh dan ushul serta masyhur akan kewara’annya dan kezuhudannya. Kefaqihan beliau terlihat ketika mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum, selain itu terlihat dalam penjelasan bab-bab fiqih atas sejumlah karyanya, seperti Sunan Abu Dawud.
• Kelahiran dan wafatnya
Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275 H di Bashrah.
• Karangannya
Salah satu kitab yang terkenal Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud. Kitab ini memuat 4800 hadits terseleksi dari 50.000 hadits. Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun.
• Gurunya
Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal, al-Qa’nabi, Abu Amr adh-Dhariri, Abu Walid ath-Thayalisi, Sulaiman bin Harb, Abu Zakariya Yahya bin Ma’in, Abu Khaitsamah, Zuhair bin Harb, ad-Darimi, Abu Ustm`n Sa’id bin Manshur, Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain.
28) At-Tirmidzi (209-279 H)
Nama lengkapnya adalah Imam al-Hafidz Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak As-Sulami at-Tirmidzi, salah seorang ahli hadits kenamaan, dan pengarang berbagai kitab yang masyur lahir pada 279 H di kota Tirmiz.
• Wafat
Ia wafat di Tirmiz pada malam Senin 13 Rajab tahun 279 H dalam usia 70 tahun.
• Guru-gurunya
Di antaranya adalah Imam Bukhari, kepadanya ia mempelajari hadits dan fiqh. Juga ia belajar kepada Imam Muslim dan Abu Dawud. Guru lainnya ialah Qutaibah bin Saudi Arabia’id, Ishaq bin Musa, Mahmud bin Gailan. Said bin ‘Abdur Rahman, Muhammad bin Basysyar, ‘Ali bin Hajar, Ahmad bin Muni’, Muhammad bin al-Musanna dan lain-lain.
• Murid-muridnya
Di antaranya ialah Makhul ibnul-Fadl, Muhammad binMahmud ‘Anbar, Hammad bin Syakir, ‘Ai-bd bin Muhammad an-Nasfiyyun, al-Haisam bin Kulaib asy-Syasyi, Ahmad bin Yusuf an-Nasafi, Abul-‘Abbas Muhammad bin Mahbud al-Mahbubi, yang meriwayatkan kitab Al-Jami’ daripadanya, dan lain-lain.
• Karya-karyanya
Imam Tirmidzi banyak menulis kitab-kitab. Di antaranya: 1. Kitab Al-Jami’, terkenal dengan sebutan Sunan at-Tirmidzi. 2. Kitab Al-‘Ilal. 3. Kitab At-Tarikh. 4. Kitab Asy-Syama’il an-Nabawiyyah. 5. Kitab Az-Zuhd. 6. Kitab Al-Asma’ wal-kuna. Di antara kitab-kitab tersebut yang paling besar dan terkenal serta beredar luas adalah Al-Jami’.
• Sekilas tentang Al-Jami’
Kitab ini adalah salah satu kitab karya Imam Tirmidzi terbesar dan paling banyak manfaatnya. Ia tergolonga salah satu “Kutubus Sittah” (Enam Kitab Pokok Bidang Hadits) dan ensiklopedia hadits terkenal. Al-Jami’ ini terkenal dengan nama Jami’ Tirmidzi, dinisbatkan kepada penulisnya, yang juga terkenal dengan nama Sunan Tirmidzi. Namun nama pertamalah yang popular.
Sumber : Biografi Tirmidzi dalam Kutubus Sittah;Abu Syuhbah no.83
29) Imam al-Nasa’i (215-303 H)
Nama lengkap Imam al-Nasa’i adalah Abu Abd al-Rahman Ahmad bin Ali bin Syuaib bin Ali bin Sinan bin Bahr al-khurasani al-Qadi. Lahir di daerah Nasa’ pada tahun 215 H. Ada juga sementara ulama yang mengatakan bahwa beliau lahir pada tahun 214 H. Beliau dinisbahkan kepada daerah Nasa’ (al-Nasa’i), Beliau berhasil menyusun sebuah kitab monumental dalam kajian hadis, yakni al-Mujtaba’ yang di kemudian hari kondang dengan sebutan Sunan al-Nasa’i.
• Guru dan murid
Para guru beliau yang nama harumnya tercatat oleh pena sejarah antara lain; Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Ibrahim, Ishaq bin Rahawaih, al-Harits bin Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Dawud (penyusun Sunan Abi Dawud), serta Imam Abu Isa al-Tirmidzi (penyusun al-Jami’/Sunan al-Tirmidzi).
Sementara murid-murid yang setia mendengarkan fatwa-fatwa dan ceramah-ceramah beliau, antara lain; Abu al-Qasim al-Thabarani (pengarang tiga buku kitab Mu’jam), Abu Ja’far al-Thahawi, al-Hasan bin al-Khadir al-Suyuti, Muhammad bin Muawiyah bin al-Ahmar al-Andalusi, Abu Nashr al-Dalaby, dan Abu Bakrbin Ahmad al-Sunni. Nama yang disebut terakhir, disamping sebagai murid juga tercatat sebagai “penyambung lidah” Imam al-Nasa’i dalam meriwayatkan kitab Sunan al-Nasa’i.
• Karangan
Karangan-karangan beliau yang sampai kepada kita dan telah diabadikan oleh pena sejarah antara lain; al-Sunan al-Kubra, al-Sunan al-Sughra (kitab ini merupakan bentuk perampingan dari kitab al-Sunan al-Kubra), al-Khashais, Fadhail al-Shahabah, dan al-Manasik. Menurut sebuah keterangan yang diberikan oleh Imam Ibn al-Atsir al-Jazairi dalam kitabnya Jami al-Ushul, kitab ini disusun berdasarkan pandangan-pandangan fiqh mazhab Syafi’i.
• Tutup Usia
Imam al-Dzahabi mengatakan, Imam al-Nasa’i meninggal di Ramlah, suatu daerah di Palestina. Pendapat ini didukung oleh Ibn Yunus, Abu Ja’far al-Thahawi (murid al-Nasa’i) dan Abu Bakar al-Naqatah. Menurut pandangan terakhir ini, Imam al-Nasa’i meninggal pada tahun 303 H dan dikebumikan di Bait al-Maqdis, Palestina.
30) Ibnu Jarir Ath Thabary (Wafat 310 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Khalib ath Thabary, Ia dilahirkan pada tahun 224 H, berdiam di baghdad dan wafat juga di situ.
Beliau dimasukan ke dalam generasi at Turmidzi dan Nasa’iy, beliau mendengar dari guru gurunya al-Bukhary dan Muslim dan lain lainnya, hadits haditsnya diriwayatkan oleh banyak ulama hadist lainnya.
• Karangannya
Diantara karangannya yang termasyur adalah Kitab Tarikhbul umam wal muluk dan sebuah kitab tafsir Jamiul bayan, Tahdzibul atsar, dalam kitab ini dikemukakan hadist beserta illat illatnya, jalan jalannya, hukum hukum yang dikandungnnya, serta ikhtilafu fuqaha dan dalil dalilnya.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 310 H di Baghdad.
Sumber : riwayat ibnu Jarir dalam Tarikh Ibnu Katsir 11
31) Ibnu Khuzaimah (Wafat 311H)
Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury, ia seorang imam besar yang melawat ke berbagai kota untuk mencari hadist, beliau pergi ke Ray, Baghdad, Basrah, Kufah, Syam, Jazirah, Mesir dan Wasith.
32) Ad Daraquthny (Wafat 385 H)
Nama sebenarnya adalah Ali bin Umar bin Ahmad bin Maddy, seorang hafidh besar dan seorang amirul mukminin fii hadits. ia mempunya sebuah kitab yang bernama Al-Ilzamat yang merupakan kitab al-Istidrak bagi Shahih al-Bukhary dan Shahih Muslim.
Juga ia mempunya kitab yang bernama as Sunan yang telah dicetak bersama sama Ta’liqat, juga ia mempunyai kitab bernama al-‘Illal.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 385 H
Sumber : Riwayat adh Daraquthny dalam Tarikh Ibnu Katsir 11
33) Ath-Thabarany (wafat 360 H)
Nama sebenarnya adalah Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad Ath-Thabrany, ia seorang hafidh yang terkenal di abad ke empat Hijriah,
• Ia menyusun 3 buah Mu’jam yaitu al Kabier, ash Shagier dan al Ausath.
Didalam al Kabier dikumpulkan musnad musnad sahabat, diterbitkan menurut haraf mu’jam, menurut riwayat didalam al Kabier ditulis 520.000 hadits dan apabila dikatakan al Mu’jam, maka yang dimaksud adalah al Kabier.
Al-Ausath disusun berdasarkan nama guru gurunya dan didalam al Ausath terdapat 320.000 hadits.
Ash Shagier terdiri dari satu jilid, didalamnya ditulis hadits yang diterima dari gurunya, isinya sebanyak 15.000 hadits.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 360 H
Sumber : riwayat ath Thabarany dalam Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar asqalani 2:290.
34) Al Hakim an-Naisabur (Wafat H)
Namanya adalah Abu Abdillah an-Naisabury yang terkenal dengan nama Ibnul Baiyyi, pengarang kitab al-Mustadrak.
• Kitabnya
Ia mempunyai banyak kitab dalam ilmu hadits diantaranya adalah: Al-Mustadrok, al-Ilal wa Amali, Ma’rifatu Ulumil Hadits dan lain lainnya. Menurut riwayat kitabnya lebih kurang 1.500 juz.
• Jabatan
Al Hakim menjab`t sebagai Qadli di Naisabur pada tahun 359 H.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 405 H
Sumber : riwayat al-Hakim dari Tarikh Ibnu Katsir 11/35, Miftahus Sunnah.
35) Imam Al Baihaqi (wafat 458 H)
Nama lengkapnya adalah Imam Al-Hafith Al-Mutaqin Abu Bakr Ahmed ibn Al-Hussein ibn Ali ibn Musa Al Khusrujardi Al-Baihaqi, adalah seorang ulama besar dari Khurasan (desa kecil di pinggiran kota Baihaq) dan penulis banyak buku terkenal.
• Gurunya
di antaranya Iman Abul Hassan Muhammed ibn Al-Hussein Al Alawi, Abu Tahir Al-Ziyadi, Abu Abdullah Al-Hakim, penulis kitab “Al Mustadrik of Sahih Muslim and Sahih Al-Bukhari”, Abu Abdur-Rahman Al-Sulami, Abu Bakr ibn Furik, Abu Ali Al-Ruthabari of Khusran, Halal ibn Muhammed Al-Hafaar, dan Ibn Busran.
• Karya
Di antara karya-karya Baihaqi, Kitab as-Sunnan al-Kubra yang terbit di Hyderabat, India, 10 jilid tahun 1344-1355, menjadi karya paling terkenal. Buku ini pernah mendapat penghargaan tertinggi.
• Wafatnya
Imam terkemuka ini meninggal dunia di Nisabur, Iran, tanggal 10 Jumadilawal 458 H (9 April 1066). Dia lantas dibawa ke tanah kelahirannya dan dimakamkan di sana. Penduduk kota Baihaq berpendapat, bahwa kota merekalah yang lebih patut sebagai tempat peristirahatan terakhir seorang pecinta hadits dan fikih, seperti Imam Baihaqi.
Sejumlah buku penting lain telah menjadi peninggalannya yang tidak ternilai. Antara lain buku “As-Sunnan Al Kubra”, “Sheub Al Iman”, “Tha La’il An Nabuwwa”, “Al Asma wa As Sifat”, dan “Ma’rifat As Sunnan cal Al Athaar”.
36) Al Khathib Al Baghdadi (wafat 463 H)
Nama sebenarnya adalah Abu Bakar Muhammad Ahmad bin Ali bin Tsabit, terkenal dengan nama “Al Khathib Al Baghdadi”. Ia yang menulis kitab terkenal Kitab Tarikh Baghdad.
• Kelahiran
Ia lahir pada tahun 392 H di Iraq , Ayahnya bernama Khatib Darzanjan menyuruh anaknya memperdalam ilmu hadits sejak kecil (tahun 403H). Ia mengembara ke bebagai wilayah untuk memperdalam ilmu hadits.
• Gurunya
Ia menyimak hadits dari sejumlah besar kalangan muhadditsin yang tsiqah dari berbagai wilayah seperti Baghdad, Bashrah, Naisabur, Ashbahan, Dainur, Hamadan, Kufah, Haramain, Damaskus, al Quds dan lain lainnya. Ia juga merantau ke Syam (Syiria) pada tahun 451 H dan menetap disana selama 11 tahun.
• Wafatnya
Sebelum wafatnya ia menyedekahkan seluruh harta nya senilai 200 Dinar kepada para Ulama dan Kaum Faqir, bahkan ia berwasiat agar menyedekahkan kitab kitabnya kepada kaum muslimin.
Ia wafat pada tahun 463 H
Sumber : kitab iqtidha ‘Al ‘ilm al ‘Amal karya Al Khatib Baghdadi, Tahqiq Syaikh Al Albani. Penerbit Maktabah Al Ma’arif, Riyadh.
37) Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah
Syeikhul Islam Taqiyuddin Abul Abbas Ahmad Bin Abdul Halim Bin Abdus Salam Bin Abdullah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An- Numairy Al Harani Adimasqi Al Hambali. Beliau adalah Imam, Qudwah, ‘Alim, Zahid dan Da’i ila Allah, baik dengan kata, tindakan, kesabaran maupun jihadnya. Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah dan penghidup sunah Rasul shalallahu’alaihi wa sallam yang telah dimatikan oleh banyak orang.
• Kelahiran
Ia Lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah (Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiu’ul Awal tahun 661H. Beliau berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika umurnya masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinyaa.
• Perjalanan hidup
- Semenjak kecil sudah nampak tanda-tanda kecerdasan pada diri beliau. Bisa menghafalkan Al-Qur’an
- Ketika umur beliau belum mencapai belasan tahun, beliau sudah menguasai ilmu Ushuluddin dan sudah mengalami bidang-bidang tafsir, hadits dan bahasa Arab.
- Begitulah seterusnya Ibnu Taimiyah, selalu sungguh-sungguh dan tiada putus-putusnya mencari ilmu, sekalipun beliau sudah menjadi tokoh fuqaha’ dan ilmu serta dinnya telah mencapai tataran tertinggi.
- Sejarah telah mencatat bahwa bukan saja Ibnu Taimiyah sebagai da’i yang tabah, liat, wara’, zuhud dan ahli ibadah, tetapi beliau juga seorang pemberani yang ahli berkuda. Beliau adalah pembela tiap jengkal tanah umat Islam dari kedzaliman musuh dengan pedannya, seperti halnya beliau adalah pembela aqidah umat dengan lidah dan penanya.
• Wafatnya
Beliau wafatnya di dalam penjara Qal’ah Dimasyq disaksikan oleh salah seorang muridnya yang menonjol, Al-‘Allamah Ibnul Qayyim Rahimahullah.
Beliau wafat pada tanggal 20 Dzul Hijjah th. 728 H, dan dikuburkan pada waktu Ashar di samping kuburan saudaranya Syaikh Jamal Al-Islam Syarafuddin. Semoga Allah merahmati Ibnu Taimiyah, tokoh Salaf, da’i, mujahidd, pembasmi bid’ah dan pemusnah musuh. Wallahu a’lam.
(Dikutip: Ibnu Taimiyah, Bathal Al-Islah Ad-Diny. Mahmud Mahdi Al-Istambuli. Maktabah Dar-Al-Ma’rifah–Dimasyq )
38) Ibnu Katsir (701-774 H)
Nama lengkapnya adalah Abul Fida’, Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir al-Qurasyi al-Bushrawi ad-Dimasyqi, lebih dikenal dengan nama Ibnu Katsir. Beliau lahir pada tahun 701 H di sebuah desa yang menjadi bagian dari kota Bashra di negeri Syam. Pada usia 4 tahun, ayah beliau meninggal sehingga kemudian Ibnu Katsir diasuh oleh pamannya. Pada tahun 706 H, beliau pindah dan menetap di kota Damaskus.
• Riwayat Pendidikan
Guru-gurunya adalah Syaikh Burhanuddin Ibrahim al-Fazari. Beliau juga menimba ilmu dari Isa bin Muth’im, Ibn Asyakir, Ibn Syairazi, Ishaq bin Yahya bin al-Amidi, Ibn Zarrad, al-Hafizh adz-Dzahabi serta Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Selain itu, beliau juga belajar kepada Syaikh Jamaluddin Yusuf bin Zaki al-Mizzi, salah seorang ahli hadits di Syam. Syaikh al-Mizzi ini kemudian menikahkan Ibn Katsir dengan putrinya.
• Karya Ibnu Katsir
Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, , al-Bidayah Wa an-Nihayah, Jami’ Al Masanid, Ikhtishar ‘Ulum al-Hadits, Risalah Fi al-Jihad.
• Wafatnya
Ibnu Katsir meninggal dunia pada tahun 774 H di Damaskus dan dikuburkan bersebelahan dengan makam gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Sumber dari Tafsir Quran Ibnu Katsir
39) ‘Atha` Bin Abi Rabah
“Saya tidak melihat orang yang mencari ilmu karena Allah, kecuali tiga orang yakni: ‘Atha’, Thawus, dan Mujahid.” Salamah bin Kuhail
‘Atha’ bin Abi Rabah dikaruniai umur panjang hingga seratus tahun. Umur itu dia penuhi dengan ilmu, amal, kebaikan dan takwa. Dan dia membersihkannya dengan zuhud dari kekayaan yang ada di tangan manusia dan sangat mengharap ganjaran yang ada di sisi Allah. Ketika dia wafat, dia di dalam keadaan ringan dari beban dunia. Banyak berbekal dengan amal akhirat. Selain itu, Dia melakukan ibadah haji sebanyak tujuh puluh kali, beliau melakukan di dalammya 70 kali wukuf di arafah. Di sana dia memohon kepada Allah keridlaan-Nya dan surga-Nya. Dan memohon perlindungan kepada-Nya dari murka-Nya dan dari neraka-Nya.
Sumber: – Ath-Thabaqat Al-Kubra, oleh Ibnu Sa’d: 2/386.- Hilyatul Auliya’, oleh Abu Nu’aim: 3/310.- Sifat Ash-Shafwah, oleh Ibnu Al-Jauzi: 2/211. – Wafayat Al-A’yan, oleh Ibnu Khalkan: 3/261 – Thabaqat Asy-Syairazi: lembar ke 17. – Nukatu Al-Hamya: 199. - Al-I’tidal: 2/197 – Tadzkiratu Al-Huffadz: 1/92. – Tahdzib At-Tahdzib: 7/199.
40) Sa’id bin aL-Musayyab (wafat 94 H)
Nama lengkapnya Sa’id bin al-Musayyab bin Hazn al-Quraisy al-Makhzumi, ayany dan kakeknya adalah sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam, ia dilahirkan sebelum Umar menjadi khalifah, sejak muda telah melakukan perjalanan siang dan malam untuk mendapatkan hadist Nabi,.
• Gurunya
Ibnu Musayyab meriwayatkan hadist dari Abu Bakar secara Mursal, dan ia mendengar dari Umar, Utsman, Abu Hurairah, Zaid bin Tsabit, Sayyidah Aisyah dan beberapa yang lainnya.
• Muridnya
Yang meriwayatkan dari dia antara lain Salim bin Abdullah, Az-Zuhri, Qatadah, Syuraik, Abu az-Zanad.
• Wafatnya
Ia wafat pada tahun 94 H.
Sumber : Biografi Ibn al-Musayyab dalam Thabaqat Ibn Sa’ad 5/88
41) Sofyan Ats-Tsauri (97-191 H)
Nama aslinya Abu Abdillah Sufyan bin Sa’id bin Masruq al Kufi, ia seorang Al-hafidh adl Dlabith (Penghapal yang cermat). Ia lahir di Kufah pada tahun 97 H..Ayahnya Sa’id salah seorang ulama Kufah, Ia cermat dalam periwayatan hadist sehingga Syu’bah bin al-Hajjaj, Sufyan bin Uyainah dan Yahya bin Ma’in menjulukinya “Amirul Mu’minin fi al-Hadits”, gelar yang sama disandang oleh Malik bin Anas.
Abdullah bin Mubarak berkata:” Aku telah mencatat dari 1.100 orang guru dan aku tidak pernah mencatat dari seseorang yag keutamaanya melebihi Sufyan”. Namun ada diantara ulama meriwayatkan dari Ibn Mubarak bahwa Sufyan Ats-Tsauri terkadang meriwayatkan Hadits Mudallas.
• Wafatnya
Ats Tsauri wafat di Basrah pada tahun 161 H
Disalin dari Biografi sufyan Ats-Tsauri dalam Thabaqaat Ibn Sa’ad 6/257, Tahdzib at Tahdzib : Ibnu Hajar Asqalani 4/111
SUMBER PUSTAKA
1. Thabaqaat Ibn Sa’ad
2. Tahdzib at Tahdzib : Ibnu Hajar Asqalani
3. Tafsir Quran Ibnu Katsir
4. Ibnu Taimiyah, Bathal Al-Islah Ad-Diny
5. kitab iqtidha ‘Al ‘ilm al ‘Amal karya Al Khatib Baghdadi,
6. Tahqiq Syaikh Al Albani.
7. Tahdzibul Asma’I wal Lughat an Nawawi,
8. Al-Ishabah: Ibn Hajar Asqalani
9. Al-Istia’aab Ibn Al-Barr
10. Tarikh Ibnu Katsir
11. Miftahus Sunnah
12. al-khulafa
13. Tahdzibul Asma An-Nawawi
14. http://ulamasunnah.wordpress.com
15. http://ulamahadits.wordpress.com
BUKU MENGENAL AHLI HADITS
18.22 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar